Skip to main content

Posts

Menghidupkan kembali kisah Simba penguasa rimba

25 tahun berlalu begitu cepat. Karya yang dulu dengan teknologi canggih saat itu kini dicoba untuk di daur ulang. Di ceritakan kembali dengan teknologi saat ini. Sebuah kisah yang pada jamannya menjadi hits box office meskipun jika dipandang pada saat kini, karya kisah tersebut masih dua dimensi atau lazim disebut kartun. Jon Favreau, adalah orang yang kemudian dipercaya untuk mendaur ulang kisah raja rimba, Simba. Tidak bisa dipungkiri, Jon Favreau adalah orang dibalik kesuksesan daur ulang karya Jungle Book , yang menurut Movielitas juga sangat luar biasa epic. Keren. Di kisah Simba ini, lewat tangan Jon Favreau lagi-lagi menjadi sutradara berdarah dingin yang mampu "menghidupkan" kisah Simba. Dari segi cerita, menurut Movielitas hampir sama dengan karya di tahun 1994 . Tapi yang benar-benar harus diapresiasi disini adalah detail teknologi-nya yang luar biasa "hidup".Movielitas harus akui, kagum. Luar biasa memang teknologi serta kisah yang dimiliki Disney ini. Fi

Tugas polisi jujur yang dihadang polisi korup

Lagi, tambahan koleksi film-film dibintangi Jackie Chan. Boleh dibilang sebelum film Shinjuku , ini adalah film "serius" yang dibintangi Jackie Chan, setidaknya bagi pengalaman Movielitas menikmati karya Jackie Chan. Tidak ada komedi sama sekali di dalamnya. Kalau dilirik dari ending film serta sumber wikipedia, film ini seperti terinspirasi dari kejadian nyata. Untuk kebenarannya, Movielitas tidak perlu membahas lebih jauh. Bercerita tentang seorang polisi yang ditugaskan untuk mengawal seorang konglomerat. Namun, sayangnya tugas pengawalan tersebut harus berakhir kacau hingga melibatkan kepolisian lintas negara. Secara keseluruhan, film ini kurang menggigit. Akting serius Jackie Chan disini sudah lumayan. Hanya saja secara kedalaman cerita, kurang menggigit. Masih terasa film kriminal biasa. Bisa jadi karena faktor "usia" film yang pada jaman itu teknologi belum secanggih saat ini. Tidak ada plot twist. Tidak perlu berlama-lama penonton akan tahu siapa yang jahat

Police Story 2

Akhirnya setelah sekian lama, Movielitas bisa melengkapi seri Police Story. Sebuah film legend milik aktor yang legend juga, Jackie Chan. Sebelumnya, terasa sangat susah sekali menonton film ini, pernah sekali waktu mendapatkan tapi kurang pas dengan subtitle -nya yang mengakibatkan malas untuk ditonton. Masih seputar tentang tokoh polisi yang dinilai "kontroversial" dalam menangkap penjahat, Ka-Kui. Kali ini Ka Kui mendapat perlawanan dari segerombolan penjahat yang mengancam akan melakukan peledakan bom. Dari segi konflik, biasa saja. Dari gaya aksi laga masih tetap bagi Movielitas adalah Die Hard versi Asia. Cukup menghibur dengan bumbu komedi. Keseluruhan, masih menghibur. Movielitas masih betah menonton dari durasi awal hingga durasi khas akhir film Jackie Chan yang selalu menampilkan sedikit behind the scene . Keren. Police Story 2 (1988) - 6/10

Apakah mereka sedang bertengkar?

Kali ini berkesempatan menonton film yang tahun ini sepertinya "diganjar" lumayan banyak penghargaan. Film yang disutradarai oleh Martin Mcdonagh dengan aktor utama duet antara Collin Farrell dan Brendan Gleeson. Sedikit info saja, trio sutradara dan dua aktor ini pernah juga menggawangi film In Bruges (2008) . Film ini berkisah tentang persahabatan antara Padraic dan Colm. Tanpa angin tanpa hujan di suatu hari, Colm mendadak berubah sikap kepada Padraic. Colm secara terang-terangan menyatakan bahwa dirinya sudah tidak berminat untuk berteman dengan Padraic lagi. Bagi Colm, sosok Padraic hanyalah sosok yang "menghambat" dirinya dengan cerita-cerita mimpi kosong. Tentu saja, Padraic tidak tinggal diam diperlakukan oleh sahabatnya. Dengan sejuta cara Padraic berusaha membangun kembali komunikasi dengan Colm. Keren. Film ini berjalan dengan satu konflik unik. Dibawakan dengan kualitas akting dan chemistry akting yang brilian dari Collin dan Brendan. Dua-duanya bermain

Bean vs Bee

Setelah sekian lama menjadi legenda, kini Rowan "Mr.Bean" Atkinson kembali menyapa para penggemar-nya. Lewat sebuah hiburan ringan yang berkisah tentang petualangan penjaga rumah (housesitting) mengawal rumah mewah yang ditinggal pemilik-nya untuk liburan. Sederhana sekali tema nya. Konfliknya sederhana juga. Gaya Rowan disini kembali menggunakan gaya ala Mr.Bean namun kali ini ber-dialog berbeda dengan kesuksesan Rowan mengadaptasi gaya James Bond di Johnny English . Dan, "film" ini ini dibuat ala serial bukan film satu kesatuan utuh. Menurut Movielitas, tidak ada yang baru di sini. Gaya Rowan murni mengadaptasi kekonyolan ala Bean . Bahkan di salah satu dialog-nya, menyebutkan kunci kesuksesan Mr.Bean yaitu terlalu ter-obsesi pada hal sepele. Jika dipikir-pikir memang demikian adanya, Movielitas baru menyadari bahwa konflik utama kesuksesan Mr.Bean adalah pada masalah yang sepele dan secara jenius mampu diolah menjadi tontonan yang menyegarkan mood penonton. Namun

Misi menuntaskan ambisi negara yang tersisa sebelum lonceng perdamaian

Sebenarnya alasan utama memilih menonton film ini adalah berita dan aneka review yang Movielitas lihat sekilas di timeline. Banyak dan sering menemukan bahasan seputar film ini. Pastinya akan menarik bila menonton tanpa membaca review orang lain terlebih dahulu. Juga, film ini masuk dalam beberapa nominasi penghargaan bergengsi. Berkisah tentang karakter Paul Baumer, seorang remaja sipil yang menjadi salah satu remaja yang direkrut negara Jerman untuk maju ke medan perang. Rekrutan angkatan Paul Baumer ini nantinya akan dikirim ke negara Perancis. Bersama ketiga rekannya, Paul dengan penuh semangat terbakar dengan pidato nasionalisme dari pihak sekolah dan negaranya, berangkat ke medan perang melawan serdadu Perancis. Film dari negara Jerman bertemakan Perang Dunia garapan sutradara Edward Berger, menurut Movielitas, memang kembali ke selera masing-masing. Bagi Movielitas yang awam dan bukan kritikus ataupun pengamat juga bukan praktisi dunia perfilman merasa biasa saja menikmati film

Dante's Peak

Sebuah sajian klasik era 90an. Sebuah film dengan genre yang "mudah" versi Movielitas. Mengapa mudah, karena tidak ada istilah antagonis disini. "Musuh" lakon utama di film ini adalah alam semesta. Genre yang serupa dengan Armageddon dan sejenis-nya. Kali ini berbicara soal gunung berapi yang aktif. Melihat trailer nya saja, penonton pasti sudah paham konflik cerita akan dibawa kemana. Tinggal bagaimana "menjebak" prediksi penonton dengan alur cerita-nya.  Sebagai penikmat perdana, Movielitas menilai alur cerita film ini cukup bagus. Lumayan susah ditebak arah alur ceritanya. Menebak siapa yang bakal survive pun masih ada salah-salahnya. Overall, bagi Movielitas, film garapan sutradara Roger Donaldson ini cukup enak dinikmati. Dasar penilaian Movielitas setidaknya mampu menjaga rasa penasaran penonton untuk terus menunggu adegan apa yang bakal terjadi selanjutnya. Klasik masih tetap asyik. Dante's Peak (1997) - 6/10