Skip to main content

Posts

Otak jahat di atas kursi roda

Movielitas menikmati film ini dengan 2 babak. Babak pertama, adalah babak horor. Suasana film dibangun seolah-olah penonton disuguhkan dengan gaya horor Hollywood. Khas. Beberapa adegan yang penuh kejut ditampilkan. Untuk babak pertama ini, setidaknya menarik karena cerita masih dibungkus misteri. Memasuki babak kedua, dimana tabir misteri mulai dibuka, jujur saja alur cerita jadi down. Tidak menarik lagi. Karena sudah tahu inti konflik dan latar belakang masalah yang ternyata begitu saja. Tidak terlalu istimewa. Naomi Watts, bagi Movielitas, agak sedikit "heran" dengan film beralur cerita seperti ini harus memasang aktris sekelas Naomi. Penampilan akting Naomi, memang tidak diragukan, hanya terasa tidak berimbang dengan kualitas cerita yang berjalan menurun hingga akhir durasi. Overall, film ini kurang menarik, khususnya di paruh babak. Harapan akan ada suguhan horor ternyata buyar. Begitu juga saat berharap ada suguhan cerita "terkunci" ala Funny

Ambisi besar yang melukai darah persaudaraan

Merujuk pada ending credit-nya, film ini mengangkat sejarah dari daratan Cina era 1800an. Pastinya jika dilihat dari background tahun, film ini bergaya kerajaan dan perang kolosal. Menurut Movielitas ada beberapa sisi menarik dari film ini. Film ini menjadi wadah bertemu-nya tiga bintang film besar Asia, Jet Li - Andy Lau - Takeshi Kaneshiro . Untuk Jet Li dan Andy Lau punya kesan tersendiri bagi Movielitas karena mereka merupakan bintang film yang sejak masa kecil Movielitas sudah lumayan sering ditonton. Dari sisi konflik, film ini mengangkat drama persaudaraan yang emosional. Persaudaraan yang dibangun dari darah dan kepercayaan itu, harus retak dikarenakan ambisi akan harta,tahta,dan wanita. Jadi, meskipun sejarah namun konflik-nya sendiri masih cukup relevan untuk jaman sekarang yaitu harta-tahta-wanita. Untuk kualitas akting, pastinya tidak perlu diragukan lagi. Jet Li, Andy, dan Takeshi mampu memainkan karakter tiga bersaudara yang berperang serta berjaya ber

Hadiah pakaian dalam yang bermasalah panjang

Film drama konspirasi pembunuhan tokoh politik dengan duet Will Smith dan Gene Hackman ini menyuguhkan konflik yang cukup menarik. Hanya saja, kembali ke masalah internal klasik, jika terlalu banyak karakter yang dimunculkan, Movielitas mulai sedikit kesulitan mencerna alur cerita. Untungnya, intisari konflik masih bisa ditangkap. Kurang lebihnya, jika di versi Mandarin ada film Mr.Nice Guy yang punya "permasalahan" sama yaitu terlibat masalah secara kebetulan. Yang paling menarik perhatian untuk Movielitas adalah nama Jack Black yang dimasukkan ke dalam karakter antagonis. Keseluruhan, lumayan. Cukup terhibur menikmati sajian drama konspirasi klasik ini. Enemy Of The State (1998) - 6/10

Keluarga yang terpotong

Bagi Movielitas, film ini cukup menarik. Keren. Cerdas. Menyajikan sebuah cerita dengan style berbeda. Sebelas duabelas alias mirip dengan style film pendek pertama di Thailand, 4Bia . Yaitu konsep no-dialog-story . Tanpa dialog sedikitpun dengan durasi hampir 90 menit-an, film ini mampu menyuguhkan cerita lewat akting bisu saja. Satu hal yang disayangkan adalah tema film. Tema film nya berbicara seputar seksualitas, broken family, yang dibumbui kekerasan yang membikin perih saat menontonnya. Overall, dilihat dari style-nya, film ini keren dan cerdas. Tapi bukan untuk konsumsi di bawah umur. Moebius (2013) - 7/10

GP-506

Nah, ini nih film Korea yang "penuh perjuangan" dalam melahap sampai habis. Film Korea ini termasuk salah satu dalam koleksi tonton film ala Movielitas yang cukup rumit. Mengapa rumit? Karena karakter-nya terasa "banyak" sekali. Di bagian awal-awal bahkan sudah disebutkan bahwa ada 21 tentara penjaga yang secara misterius meninggal dunia. Nah looo.... Kedua, namanya susah untuk diinget apalagi karakter dan perannya. Juga faktor wajah yang mau tidak mau menjadi alat mengikuti jalan cerita. Salah satu kesulitan lain adalah tidak ada atau terlalu samar batas antara kisah present dan kisah flashback -nya. Jalan cerita kadang ada di masa kini, lalu tiba-tiba flashback , lalu balik lagi ke masa kini, dst... Karena faktor "kesulitan" di atas, akhirnya membuat Movielitas pun kesulitan mengurai jalan cerita. Inti cerita masih bisa didapat yaitu tentang peristiwa misterius yang menimpa satu peleton tentara dan terjadi di sebuah pos penjagaan di

Pembahasan tentang seks dalam keluarga

Wooww... Warning dulu. Karena film ini sarat dengan hal-hal yang berbau "dewasa", pastinya tidak cocok dikonsumsi bagi jiwa-jiwa labil yang gemar meniru. Warning berikutnya, siapkan tisue... Dari judulnya mungkin sudah bisa ditebak isi buah film ini. Pertama dari negara Perancis, dan kedua berkisah seputar seksual. Menarik. Setidaknya film ini membahas seputar seksualitas di sebuah keluarga yang tidak tabu membahasnya. Dan, bagi keluarga ini, seks merupakan kebutuhan manusia selayaknya makan. Siapapun memerlukan makan, dan seharusnya menjual makanan bagi kebutuhan orang lain pun tidak ada salahnya. Sebaliknya, siapapun (harusnya) membutuhkan atau setidaknya memiliki naluri seksual. Bagi Movielitas dari segi cerita, drama film ini mungkin memiliki pesan moral seputar pentingnya edukasi seks dalam sebuah keluarga. Bukan untuk hal negatif, justru untuk bekal bagi yang muda agar tidak sembarangan mengumbar nafsu secara tak bertanggung jawab. Sedangkan

Mengetuk pintu hati hantu

Sebuah sajian cerita yang berirama horor. Tapi, lagi-lagi tema dasarnya kurang begitu menarik, menurut Movielitas. Alasannya karena Movielitas kurang begitu antusias menikmati sajian horor yang gaya cerita horor-nya "diakibatkan" oleh ulah sendiri atau disengaja cari gara-gara agar muncul sebuah nilai ke-horor-an. Seperti yang terjadi di dalam film ini. Secara garis besar, horor film ini dimulai dari cerita tentang keberadaan hantu di sebuah rumah yang tak bertuan. Konon, ada sebuah kasus kriminal yang me-latar belakang-i yang berujung pada arwah penasaran. Sederhana saja, selama pintu rumah tak bertuan tersebut tidak diketuk, hantu di dalamnya tidak akan mengganggu atau "terbangun". Akan tetapi.... Keseluruhan, bagi Movielitas gaya horor film ini standard saja disamping faktor horor yang disengaja. Andalannya adalah teknik kejutan tiba-tiba dengan dentuman musik menggelegar. Hanya menurut Movielitas, tampilan twist di akhir-akhir cerita cukup lumay