Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2018

GP-506

Nah, ini nih film Korea yang "penuh perjuangan" dalam melahap sampai habis. Film Korea ini termasuk salah satu dalam koleksi tonton film ala Movielitas yang cukup rumit. Mengapa rumit? Karena karakter-nya terasa "banyak" sekali. Di bagian awal-awal bahkan sudah disebutkan bahwa ada 21 tentara penjaga yang secara misterius meninggal dunia. Nah looo.... Kedua, namanya susah untuk diinget apalagi karakter dan perannya. Juga faktor wajah yang mau tidak mau menjadi alat mengikuti jalan cerita. Salah satu kesulitan lain adalah tidak ada atau terlalu samar batas antara kisah present dan kisah flashback -nya. Jalan cerita kadang ada di masa kini, lalu tiba-tiba flashback , lalu balik lagi ke masa kini, dst... Karena faktor "kesulitan" di atas, akhirnya membuat Movielitas pun kesulitan mengurai jalan cerita. Inti cerita masih bisa didapat yaitu tentang peristiwa misterius yang menimpa satu peleton tentara dan terjadi di sebuah pos penjagaan di

Pembahasan tentang seks dalam keluarga

Wooww... Warning dulu. Karena film ini sarat dengan hal-hal yang berbau "dewasa", pastinya tidak cocok dikonsumsi bagi jiwa-jiwa labil yang gemar meniru. Warning berikutnya, siapkan tisue... Dari judulnya mungkin sudah bisa ditebak isi buah film ini. Pertama dari negara Perancis, dan kedua berkisah seputar seksual. Menarik. Setidaknya film ini membahas seputar seksualitas di sebuah keluarga yang tidak tabu membahasnya. Dan, bagi keluarga ini, seks merupakan kebutuhan manusia selayaknya makan. Siapapun memerlukan makan, dan seharusnya menjual makanan bagi kebutuhan orang lain pun tidak ada salahnya. Sebaliknya, siapapun (harusnya) membutuhkan atau setidaknya memiliki naluri seksual. Bagi Movielitas dari segi cerita, drama film ini mungkin memiliki pesan moral seputar pentingnya edukasi seks dalam sebuah keluarga. Bukan untuk hal negatif, justru untuk bekal bagi yang muda agar tidak sembarangan mengumbar nafsu secara tak bertanggung jawab. Sedangkan

Mengetuk pintu hati hantu

Sebuah sajian cerita yang berirama horor. Tapi, lagi-lagi tema dasarnya kurang begitu menarik, menurut Movielitas. Alasannya karena Movielitas kurang begitu antusias menikmati sajian horor yang gaya cerita horor-nya "diakibatkan" oleh ulah sendiri atau disengaja cari gara-gara agar muncul sebuah nilai ke-horor-an. Seperti yang terjadi di dalam film ini. Secara garis besar, horor film ini dimulai dari cerita tentang keberadaan hantu di sebuah rumah yang tak bertuan. Konon, ada sebuah kasus kriminal yang me-latar belakang-i yang berujung pada arwah penasaran. Sederhana saja, selama pintu rumah tak bertuan tersebut tidak diketuk, hantu di dalamnya tidak akan mengganggu atau "terbangun". Akan tetapi.... Keseluruhan, bagi Movielitas gaya horor film ini standard saja disamping faktor horor yang disengaja. Andalannya adalah teknik kejutan tiba-tiba dengan dentuman musik menggelegar. Hanya menurut Movielitas, tampilan twist di akhir-akhir cerita cukup lumay

"Mata-mata" yang tersembunyi dengan jelas

Setelah lama 'berpuasa' dari kegiatan menonton dan menulis blog ini, dikarenakan oleh satu dan lain hal mendesak, sekarang mencoba lagi menghidupkan blog. Penuh usaha 'keras' tentunya. Kali ini, ada sebuah hiburan tontonan drama misteri dari negara Perancis. Drama, karena menurut Movielitas, film garapan sutradara Michael Haneke ini berjalan dengan tempo yang sangat drama dengan konflik yang sangat kalem tanpa emosional berlebihan. Kalem, pelan dan lamban. Misteri, karena memang menyuguhkan misteri yang bahkan hingga detik akhir durasi, tak ada penyelesaian cerita. Film ini berporos pada sebuah karakter pria yang berprofesi sebagai pembawa acara televisi, Georges Laurent. Tanpa sebab musabab yang jelas, cerita dimulai dengan sebuah rekaman kamera yang menyorot rumah Georges. Parahnya lagi, sang pengintai ini berulang kali mengirimkan hasil rekaman dengan coretan gambar ke kediaman Georges. Tentu saja, merasa diteror dengan cara "halus" diintai dia

Ciuman mesra kematian

Sajian klasik yang menghadirkan beberapa nama besar seperti Samuel L.Jackson, Nicolas Cage, dan Helen Hunt. Meskipun demikian, Movielitas kurang begitu antusias mengikuti jalan cerita film ini. Alasannya sederhana, kurang menarik. Bukan karena faktor "usia" film ini yang lawas, tapi alur ceritanya yang terasa garing. Konflik-nya seperti dingin-dingin saja tanpa emosional juga sedikit membingungkan. Selain juga alur cerita yang kurang menarik, di beberapa adegan penampilan para aktor pendukung film ini juga terasa tampil kaku. Akting ala Samuel L. Jackson dan Nicolas Cage kurang begitu banyak "membantu" kualitas cerita. Keseluruhan, kurang menarik. Datar. Dingin. Kiss Of Death (1995) - 5/10