Skip to main content

Posts

Menjadi anak nakal selamanya

Kali ini film ketiga dari film aksi laga campur komedi yang dibintangi oleh duet Will Smith dan Martin Lawrence, Bad Boys . Kisah utamanya adalah petualangan sepasang detektif kompak dan kocak dalam menangkap penjahat. Di seri ketiga ini, sesuai dengan usia, pasangan detektif ini harus mau bekerja sama dengan pasukan yang lebih segar atau muda. Dari segi plot cerita, lumayan ada sisi dramatis nya. Dari sisi alur cerita, sedikit kakau di beberapa bagian.  Soal humor yang diangkat, lumayan sedikit menghibur meski tidak sekonyol duet detektif di The Other Guys . Pusat komedi masih tetap pada gaya kalem Martin Lawrence yang bertolak belakang dengan gaya koboi gila-gilaan Will Smith. Dari sisi aksi laga, entah karena memang faktor usia atau memang gaya laga Hollywood yang mengandalkan aksi laga mewah ledak-ledakan, kurang begitu maksimal. Di beberapa bagian masih bagus, tapi sebagian besar aksi laga yang ditampilkan kurang menarik bagi Movielitas. Overall, yang pasti film ini cocok untuk pe

Pelanggaran yang belum terbayarkan

Film dari Taiwan garapan sutradara Kevin Ko ini diklaim berdasarkan kisah nyata. Namun sejauh ini Movielitas belum menemukan validasi nya. Dan, kali ini berkesempatan untuk menontonnya. Bergenre horor, yang menurut Movielitas, gaya horor yang dipakai sudah bukan gaya baru. Bergaya vlog pribadi lengkap dengan kamera shaking -nya. Juga dengan gaya ala dokumenter dengan dialog ala-ala daily vlog. Berkisah tentang seorang wanita bernama Ronan yang merasa sedang hidup dalam sebuah kutukan akibat pelanggaran yang dilakukannya enam tahun sebelumnya.Secara sederhana, inti konfliknya adalah siapapun yang berinteraksi dekat dengan Ronan akan mengalami kemalangan. Dan kemalangan itu dipercaya sebagai buah akibat dari pelanggaran enam tahun silam. Konsep jalan cerita yang diusung disini memakai gaya timeline maju-mundur dari jaman sekarang ke masa lalu, kemudian kembali lagi ke jaman sekarang dan seterusnya. Pengisian nuansa horor nya pun hampir sembilan puluh persen dari keseluruhan cerita. Hampi

Norwegia 22 Juli 2011

Sebuah film yang terlihat seperti non Hollywood tapi digarap oleh sutradara Hollywood. Awalnya Movielitas tidak mengetahui, tapi setelah masuk ke dalam cerita, baru tahu ternyata film ini digarap oleh sutradara Paul Greengrass. Dan, film garapan Paul Greengrass bila berbicara based on true story sudah ada beberapa sebelumnya dan memang cukup bagus karya beliau. Film ini berkisah seputar tragedi yang terjadi di Norwegia tahun 2011 silam pada tanggal sesuai dengan judul film. Tapi, film ini tidak berkisah seputar detik-detik atau seputra tragedi tersebut, mungkin lebih tepanya seputar dampak-nya.  Alur cerita di film yang ber tagline based on true story, tinggal menilai sejauh mana film tersebut mampu membangun atau menggambarkan suasana kejadian dan bisa tersampaikan dengan baik atau tidak. Disini, dengan tangan dingin Paul Greengrass, menurut Movielitas film ini cukup bagus. Bahkan tidak tanggung-tanggung, meskipun alur cerita terasa sepotong-potong dan berjalan dinamis cepat, mengangk

Tanggung jawab besar yang tertinggal dari perbatasan negara

Sebuah sajian film drama dengan aktor gaek Liam Nesson. Berkisah tentang seorang mantan marinir, Jim, yang tanpa disengaja berjumpa dengan 2 orang imigran gelap dari Meksiko di daerah perbatasan Arizona, Amerika. Pertemuan antara Jim dengan ibu-anak ini ternyata berbuntut panjang. Kelompok kartel dari Meksiko rupanya juga sedang mengejar ibu-anak tersebut. Plot cerita nya sebenarnya sederhana saja. Tidak sulit untuk mengikuti alur cerita film garapan sutradara Robert Lavenz ini. Bagi Movielitas standar saja plot sisi drama-nya. Tidak istimewa. Hanya saja kalau dibandingkan dengan Taken, tentu saja masih kalah jauh. Disini sisi aksi laga tidak terlalu memiliki porsi besar.  Overall, sebuah tampilan drama kriminal yang standar saja.  The Marksman (2021) - 6/10

Rasa penasaran yang tidak dipercaya

Kalau versi film ini, Movielitas terjebak oleh trailer. Sekilas sepertinya versi trailer, film ini akan menjadi tontonan yang bakal menarik. Ternyata masih salah ekspektasi lagi. Berkisah tentang seorang psikolog Ana Fox yang tinggal di sendirian di rumahnya yang cukup besar. Suami dan anak dikabarkan telah berpisah dengannya. Ana Fox sendiri mengalami penyakit agrophobia yang mengharuskan dia lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam rumah. Tetangga baru di depan rumah Ana Fox membawa pengalaman baru sekaligus membingungkan untuk Ana Fox. Sebenarnya di bagian awal misteri yang diangkat cukup menarik bagi Movielitas. Meskipun misteri standard, tiba-tiba pembunuhan-lenyap-tidak ada yang percaya. Konsepnya seperti itu sudah cukup. Entah kenapa semakin masuk ke dalam, jalan cerita dan konflik di dalamnya menjadi kurang menarik.  Overall, standard. Kurang menarik. The Woman In The Window (2021) - 5/10

Tetap Berkarya Meski Tidak Harus Berjaya

Di era yang serba canggih saat ini harus diakui mempermudah dalam beberapa hal. Salah satunya berkarya. Saat ini siapa saja bisa berkarya melalui banyak instrumen media. Yang merasa berwajah tampan atau cantik bisa berkarya lewat media foto-foto ala-ala Instagram. Yang merasa memiliki skill photografi bisa berkarya lebih luas dan menjual karya nya lintas negara. Kurang lebih itu contoh saja. Selain di saat ini setiap orang bisa seolah "memiliki" stasiun televisinya sendiri ( atau istilahnya channel ) untuk ditonton jutaan umat manusia di bumi. Dimana dulu, untuk berjaya sebagai artis harus masuk melalui ala-ala seleksi ajang-ajang ini itu. Salah satu yang menarik perhatian Movielitas adalah gebrakan era internet digital di dunia per-musik-an. Di era saat ini, untuk masuk dapur rekaman mungkin bisa lebih mudah dan terjangkau dibandingkan era musik jaman dahulu. Siapapun yang merasa berbakat di dunia tarik melodi bisa berkarya melalui media nya sendiri bahkan bisa publishing se

It Ain't Over 'till It's Over

Kali ini sajian dari negara Korea. Berkisah tentang kasus sebuah penculikan berakhir dengan pembunuhan seorang anak kecil yang belum terpecahkan kemudian kasus tersebut dijadikan sebuah film. Salah satu penonton film kasus penculikan dan pembunuhan tersebut adalah Da Eun yang tidak lama lagi akan menjadi seorang wartawati. Dalam salah satu adegan film tersebut menampilkan pembicaraan telepon asli dari sang penculik dan suara serta quote dari sang penculik tersebut mengingatkan Da Eun kepada sosok yang sangat dikenalinya selama ini. Film Korea kali ini cukup menarik. Khas Korea dengan konsep misteri pembunuhan yang berlapis-lapis. Plot cerita dengan konflik yang tidak datar berjalan naik-turun. Penonton akan digiring untuk menebak salah satu karakter tersangka yang kemudian dimentahkan terlebih dahulu untuk kemudian diakhiri dengan plot twist. Overall, beruntung kali ini Movielitas bisa menikmati sajian Korea yang kerap kali "membingungkan" dengan nama karakter dan tampilan fi