Skip to main content

Posts

Petaka berkunjung Pulau Harta Karun

Tontonan hari ini berkisah tentang seorang pria yang mengajak liburan keluarga kecilnya tapi berujung petaka. Simple. Secara plot, film garapan sutradara Phil Volken ini sangat menarik. Sederhana tapi kompleks menegangkan dengan menampilkan kesan paradoks. Tetapi entang mengapa, Movielitas melihat alur ceritanya semakin ke dalam semakin bertele-tele dan menjadi kurang menarik.   Salah satu nilai jual dari film ini adalah nama Barkhad Abdi yang sukses bermain sebagai pembajak di film Captain Phillips . Dan memang fisik serta gaya akting Barkhad ini terasa cocok bila memerankan karakter penjahat. Overall, Movielitas suka dengan plot cerita nya namun kurang dalam eksekusi nya. Alur cerita menjadi kurang menarik. Extortion (2017) - 6/10

How to be a perfect daddy?

Menyambut Natal, setelah The Other Guys dan Daddy's Home pertama , kali ini dilengkapi dengan Daddy's Home 2. Formula andalan yang tetap dipakai adalah duet Mark Wahlberg (karakter pria tough) dan Will Ferrell (karakter lelaki soft). Bedanya di film kali ini, ada penambahan formula untuk karakter "kakek" tough dan "kakek soft". Menurut Movielitas, formula andalan duet Mark dan Will ini tidak sedahsyat bagian pertama-nya. Konflik dalam film ini pun sangat ringan. Khas untuk hiburan keluarga bahagia yang selalu menyempatkan diri berkumpul dan menonton film dengan aneka makanan cemilan di hari yang hangat. Overall, tidak terlalu istimewa. Konflik dan gaya humornya juga standar saja. Penambahan karakter garang Mel Gibson dan John Cena pada film genre soft, sebagai keluarga besar Mayron-Whitaker, juga tidak berpengaruh banyak. Daddy's Home 2 (2017) - 6/10

Karir cemerlang sang kurir yang kehilangan waktu di usia senja

Pastinya nama Clint Eastwood yang membuat Movielitas tertarik memilih film ini sebagai tontonan kali ini. Dan, lagi tidak bisa dipungkiri bahwa Clint Eastwood memang seniman film yang berkualitas tinggi meski usianya kini sudah berkepala sembilan. Disini Clint Eastwood sebagai produser sekaligus sutradara. Berperan sebagai Earl Stone yang dulunya berprofesi sebagai petani bunga bertipikal "kuno". Usaha bisnis nya yang dulu maju, harus rela terlindas oleh perkembangan jaman. Tidak saja kehilangan ladang bisnis, tapi juga kehilangan keharmonisan keluarga, memaksa Earl Stone mengambil profesi kurir sebagai penyambung hidup. Cerita yang dipilih oleh Clint Eastwood disini cukup menarik karena berdasarkan kisah nyata. Peran tokoh nya terinspirasi oleh kisah hidup Leo Sharp. Dan, hebatnya dari film ini adalah tidak ada penghakiman mana yang benar atau salah. Sisi cerita yang dipilih oleh Clint Eastwood lebih ke sisi manusiawi. Justru Clint Eastwood terasa lebih ingin memberi pesan m

Di balik tembok dan di balik tumpukan sampah

Sebenarnya gaya film garapan sutradara Doug Liman ini cocok dengan selera Movielitas. Minimalis. Sayangnya, konfliknya kurang begitu menggigit. Jatuhnya terasa biasa saja.  Tampilan film ini ber-setting one day story in one place . Suatu hari di padang gurun. Mengambil konflik bekas perang Iraq, dua orang tentara Amerika masuk ke jebakan sniper Iraq. Dan, sepanjang film dominasi hanya dua karakter yang dimunculkan. Itupun salah satunya hanya sekedar "suara" tanpa wujud fisik.  Yang membuat kecewa dari film ini mungkin karena "jebakan" menjual nama besar John Cena, tetapi porsi tampil John Cena dalam film ini juga amat sangat minimalis. Tidak ada pamer otor atau tarung bebas ala smackdown . Dan, sebagian besar akting Cena di film ini hanya "tiarap". Akhir kata, film bergaya minimalis ini kurang begitu menarik. Alur cerita dan gaya cerita nya masih biasa saja. Tidak ada yang istimewa. Satu hal saja yang Movielitas suka dari keseluruhan film ini adalah bagian

Catatan yang tertinggal tentang ritual penyambutan sang ayah

Pertama kali Movielitas mengetahui kasus Burari adalah dari kanal Youtube. Hanya saja, waktu itu Movielitas tidak terlalu antusias mengikuti kisahnya. Setelah beberapa waktu kemudian, Movielitas menemukan dokumenter-nya di kanal Netflix. Dan, Movielitas sedikit teringat lalu mencoba menonton dokumenter tentang Burari Deaths. Berbeda dengan kisah di kanal Youtube, kisah dokumenter Netflik seputar kasus Burari Deaths yang menewaskan 11 orang secara misterius tergantung diri ini terasa jauh lebih detail, jauh lebih  "menggigit" sekaligus membuat speechless . Entah apa yang ada di benak para korban gantung diri sekeluarga ini. Sangat disayangkan. Burari Deaths adalah sebuah kasus bunuh diri massal yang dilakukan oleh sekeluarga, Chundawat. Kasus ini terjadi di India, diperkirakan pada tanggal 30 Juni 2018 silam. Pada 1 Juli 2018 pagi, keluarga Chundawat sebanyak 11 orang dari tiga generasi yang hidup serumah, ditemukan tewas dengan cara gantung diri (bunuh diri). Dikatakan bunuh

Memahami Waham

Sebuah garapan film dari negara Austria. Movielitas tertarik menonton ini karena pernah membaca sebuah ulasan dan dinilai cukup bagus. Film ini terdiri dari dua babak. Babak pertama, kesan yang tertangkap adalah lamban. Bahkan Movielitas pun harus sempat tertidur mengikuti alur ceritanya. Berkisah tentang dua anak yang terlahir kembar, Elias dan Lukas, dan mereka (harus) tinggal di sebuah rumah mewah jauh dari "peradaban" di daerah pegunungan dan hutan liar bersama ibu mereka. Keseharian mereka berdua hanya bermain dan bermain namun diceritakan ada sedikit tekanan dari sang ibunda. Film garapan sutradara Veronika Franz dan Severin Fiala ini baru mulai "menggigit", ketika alur cerita memasuki babak kedua. Yaitu babak "perlawanan" sang anak yang meragukan identitas ibu nya sendiri. Dimata Elias dan Lukas, sang ibu yang bersama mereka saat itu bukanlah ibu kandung mereka. Dan, jalan cerita film terasa mulai berkesan "sakit".  Movielitas di separuh b

Kasus pembunuhan berantai yang menunggu dipecahkan

Kali ini kembali dengan selera utama Movielitas, yaitu kisah film dengan tag Based On True Event . Jika mencari di kolom pencarian Youtube, dengan mengetik " Long Island Serial Killer " maka akan muncul banyak sekali cerita di sana. Sampai saat Movielitas menulis ini masih berstatus " remains unsolved ". Belum terpecahkan. Film ini diangkat dengan sudut pandang dari ibu salah satu korban pembunuhan berantai di Long Island, Mari Gilbert. Mari Gilbert adalah ibu dari salah satu korban pembunuhan di kasus Long Island Serial Killer. Dari peran akting yang sangat bagus oleh Amy Ryan, penonton setidaknya bsia ikut merasakan atau juga melihat dan menilai apa yang ada dirasakan oleh Mari Gilbert sebagai seorang ibu dari anak yang dinyatakan hilang. Tragis. Movielitas, awalnya tidak mengetahui kisah asli Long Island Serial Killer ini. Film garapan sutradara Liz Garbus ini setidaknya mampu membawa kisah asli ke sebuah film dengan alur cerita yang mudah dimengerti. Mungkin ba