Skip to main content

Posts

Di balik tembok dan di balik tumpukan sampah

Sebenarnya gaya film garapan sutradara Doug Liman ini cocok dengan selera Movielitas. Minimalis. Sayangnya, konfliknya kurang begitu menggigit. Jatuhnya terasa biasa saja.  Tampilan film ini ber-setting one day story in one place . Suatu hari di padang gurun. Mengambil konflik bekas perang Iraq, dua orang tentara Amerika masuk ke jebakan sniper Iraq. Dan, sepanjang film dominasi hanya dua karakter yang dimunculkan. Itupun salah satunya hanya sekedar "suara" tanpa wujud fisik.  Yang membuat kecewa dari film ini mungkin karena "jebakan" menjual nama besar John Cena, tetapi porsi tampil John Cena dalam film ini juga amat sangat minimalis. Tidak ada pamer otor atau tarung bebas ala smackdown . Dan, sebagian besar akting Cena di film ini hanya "tiarap". Akhir kata, film bergaya minimalis ini kurang begitu menarik. Alur cerita dan gaya cerita nya masih biasa saja. Tidak ada yang istimewa. Satu hal saja yang Movielitas suka dari keseluruhan film ini adalah bagian

Catatan yang tertinggal tentang ritual penyambutan sang ayah

Pertama kali Movielitas mengetahui kasus Burari adalah dari kanal Youtube. Hanya saja, waktu itu Movielitas tidak terlalu antusias mengikuti kisahnya. Setelah beberapa waktu kemudian, Movielitas menemukan dokumenter-nya di kanal Netflix. Dan, Movielitas sedikit teringat lalu mencoba menonton dokumenter tentang Burari Deaths. Berbeda dengan kisah di kanal Youtube, kisah dokumenter Netflik seputar kasus Burari Deaths yang menewaskan 11 orang secara misterius tergantung diri ini terasa jauh lebih detail, jauh lebih  "menggigit" sekaligus membuat speechless . Entah apa yang ada di benak para korban gantung diri sekeluarga ini. Sangat disayangkan. Burari Deaths adalah sebuah kasus bunuh diri massal yang dilakukan oleh sekeluarga, Chundawat. Kasus ini terjadi di India, diperkirakan pada tanggal 30 Juni 2018 silam. Pada 1 Juli 2018 pagi, keluarga Chundawat sebanyak 11 orang dari tiga generasi yang hidup serumah, ditemukan tewas dengan cara gantung diri (bunuh diri). Dikatakan bunuh

Memahami Waham

Sebuah garapan film dari negara Austria. Movielitas tertarik menonton ini karena pernah membaca sebuah ulasan dan dinilai cukup bagus. Film ini terdiri dari dua babak. Babak pertama, kesan yang tertangkap adalah lamban. Bahkan Movielitas pun harus sempat tertidur mengikuti alur ceritanya. Berkisah tentang dua anak yang terlahir kembar, Elias dan Lukas, dan mereka (harus) tinggal di sebuah rumah mewah jauh dari "peradaban" di daerah pegunungan dan hutan liar bersama ibu mereka. Keseharian mereka berdua hanya bermain dan bermain namun diceritakan ada sedikit tekanan dari sang ibunda. Film garapan sutradara Veronika Franz dan Severin Fiala ini baru mulai "menggigit", ketika alur cerita memasuki babak kedua. Yaitu babak "perlawanan" sang anak yang meragukan identitas ibu nya sendiri. Dimata Elias dan Lukas, sang ibu yang bersama mereka saat itu bukanlah ibu kandung mereka. Dan, jalan cerita film terasa mulai berkesan "sakit".  Movielitas di separuh b

Kasus pembunuhan berantai yang menunggu dipecahkan

Kali ini kembali dengan selera utama Movielitas, yaitu kisah film dengan tag Based On True Event . Jika mencari di kolom pencarian Youtube, dengan mengetik " Long Island Serial Killer " maka akan muncul banyak sekali cerita di sana. Sampai saat Movielitas menulis ini masih berstatus " remains unsolved ". Belum terpecahkan. Film ini diangkat dengan sudut pandang dari ibu salah satu korban pembunuhan berantai di Long Island, Mari Gilbert. Mari Gilbert adalah ibu dari salah satu korban pembunuhan di kasus Long Island Serial Killer. Dari peran akting yang sangat bagus oleh Amy Ryan, penonton setidaknya bsia ikut merasakan atau juga melihat dan menilai apa yang ada dirasakan oleh Mari Gilbert sebagai seorang ibu dari anak yang dinyatakan hilang. Tragis. Movielitas, awalnya tidak mengetahui kisah asli Long Island Serial Killer ini. Film garapan sutradara Liz Garbus ini setidaknya mampu membawa kisah asli ke sebuah film dengan alur cerita yang mudah dimengerti. Mungkin ba

Focus on detail

Selesai menonton, menurut Movielitas tag yang tepat untuk film ini adalah " focus on detail ". Dan, keren. Sangat bagus. Tidak kalah dengan kisah di Hollywood punya. Film produksi tahun 2016 dari Spanyol ini sukses membuat Movielitas terus terjaga mengikuti alur cerita. Kisah besarnya adalah seputar tokoh Adrián Doria (diperankan oleh Mario Casas). Doria ini adalah seorang pria idaman saat ini, kaya raya, sukses dengan bisnisnya, memiliki keluarga kecil, dan pastinya tampan. Dikarenakan faktor tersebut, Doria tidak hanya memikat Sonia yang kemudian sukses menjadi sang istri, tapi juga memikat hati Laura Vidal yang rela menjadi selingkuhan Doria. Konflik dimulai saat selesai ber-selingkuh ria, Doria dan Laura mengalami kecelakaan mobil yang mereka tumpangi. Kecelakaan tersebut berakhir dengan terpaksa pada kasus pembunuhan. Demi menjaga reputasi serta nama baik, Doria akhirnya harus tega untuk melakukan apapun juga kepada siapapun juga. Jalan cerita di film ini bisa dibilang b

Menempuh resiko demi permintaan terakhir sahabat

Film horor garapan sutradara David Bruckner yang berkisah tentang sekawan sahabat yang melakukan perjalanan mendaki pergunungan di pedalaman pelosok negeri Swedia. Hiking ini merupakan untuk mengenang serta mengabulkan permintaan terakhir sahabat mereka sebelum meninggal dunia. Drama psikologis serta dicampur dengan plot horor di film ini terasa memiliki dua babak sensasi. Untuk separuh babak pertama, Movielitas menyukai nya. Aneka peristiwa horor tentang pedalaman hutan yang menjadi background jalan cerita terasa sangat mendukung. Namun, memasuki separuh babak berikut, film jadi terasa kurang menarik lagi. Overall, film horor ini tidak terlalu menarik. Masih standard dan biasa saja. Campuran horor yang diangkat terasa terlalu fantasi. The Ritual (2017) - 6/10

Dari Fast And Furious, tapi bukan Fast And Furious

Tidak bisa dihindari bahwa nilai jualan film ini adalah nama besar dari seri Fast Furious. Versi keren nya adalah spin-off. Dengan membawa karakter Luke Hobbs dan Deckard Shaw yang sebelumnya dikisahkan sebagai karakter yang berlawanan, di film ini justru "disatukan".  Yang menarik dari film ini tentu saja bertemunya dua aktor laga kenamaan saat ini yaitu Dwayne Johnson dan Jason Statham. Dari segi cerita, Movielitas menilai cukup ribet dan kurang sederhana. Terlalu berbelit. Dan dari segi tampilan serta tempelan, film ini berasa jauh lebih futuristik dibandingkan dengan gaya Fast And Furious.  Tapi, sebagai hiburan dan sebagai penggemar Jason-Dwayne, film ini bisa menghibur. Soal spesial efek serta tempelan kecanggihan teknologi lainnya, pastinya sangat apik. Hobbs & Shaw (2017) - 6/10