Skip to main content

Posts

Masih harus kembali ke sekolah

Film ini (masih) termasuk jenis film sekuel yang   “belum” bisa menandingi kesuksesan seri pertama-nya . Menurut Movielitas, kualitas cerita maupun konflik di seri pertama, jauh lebih baik dan bisa dinikmati. Sedangkan disini, jualannya sudah dapat dipastikan hanya kekonyolan semata. Soal plot, alur cerita dan konflik sudah dibuang jauh. Di sekuel ini terasa sekali hanya sekedar menjual dan berporos pada jenis komedi Stephen Chow saja. Tidak ada lain. Satu-dua jokes khas Chow disini , masih bisa mengundang senyum tawa untuk sekedar melepas stress.  Overall, cerita film komedi klasik ini jauh dari “serius” dan just full of jokes . Dibandingkan dengan seri perdana-nya, kalah jauh. Fight Back To School 2 (1992) - 5/10

Lagu rindu mengalun cemburu di antara tetangga baru dan sang pemburu

Apa yang menarik dari film Disturbia ? Movielitas akan menjawab karena film-nya memang menarik. Racikan nya pas. Dibintangi aktor Shia Labeouf yang fisik dan aktingnya bisa masuk ke situasi konyol   komedi romantic sekaligus masuk ke situasi drama kriminal. Duet dengan Sarah Roemer yang mengisi bagian karakter “hot sexy” nya. Ditambah dengan plot cerita, alur serta konflik yang berurutan tertata baik. Dari konflik menjadi rumah tahanan, jatuh hati kepada tetangga yang harus diakui sangat seksi sekali, lalu harus menyadari bahwa ada ancaman bahaya di dekat rumah tinggal. Ada lagi, dan ini yang mungkin juga paling berkesan bagi Movielitas hingga saat ini. Yaitu soundtrack . Dari jajaran lagu soundtrack dalam film besutan sutradara D.J. Caruso ini, satu lagu yang paling “menancap” di syaraf otak Movielitas adalah lagu Lovin’ You dari Minnie Riperton .  Sebenarnya lagu Lovin’ You sendiri merupakan single lawas sekali. Diproduksi tahun 1974. Tapi memang, Movielitas pertama kali men

Rekaman medan perang menjadi tiket sepanggung dengan Destiny Child

Kesan pertama kali melihat poster film nya, memunculkan ekspektasi akan suguhan perang minimal drama perang di film besutan sutradara Ang Lee ini. Tapi, ternyata meleset. Meleset jauh. Pertanda ekspektasi meleset diawali dengan kemunculan aktor Chris Tucker yang Movielitas kenal dari aksi laganya bersama Jackie Chan . Padahal, peran Chris disini pun sudah dibuat sangat serius, namun tetap saja berhasil merubah atmosfir film terasa seperti film drama komedi. Dan, faktor yang menghapus kesan drama perang serius ini adalah kemunculan Steve Martin, yang sering muncul di film-film komedi keluarga. Menurut Movielitas, pemilihan Chris Tucker dan Steve Martin di genre film ini terasa kurang tepat. Movielitas menilai plot cerita dengan inovasi konflik di dalamnya, kurang begitu menarik. Adegan demi adegan terasa kaku. Sangat kaku. Dan, yang paling mengganggu bagi Movielitas adalah pengambilan gambar full face close-up . Pemilihan aktor-aktor muda untuk karakter “militer” juga kurang begitu

The Spell

Pertama kali masuk ke awal cerita, Movielitas teringat gaya film Disturbia . Dan, ternyata memang diakui dalam salah satu adegan dialog di dalam cerita. Seorang remaja, Daniel, menjadi tahanan rumah. Pasal yang dituduhkan adalah karena kasus hacking yang dilakukan Daniel kepada akun sosial media milik Mona Wilson. Sayangnya, tak berapa lama, Mona Wilson diketahui bunuh diri. Konflik film ini langsung berubah menjadi horror. Tapi, karakter Mona Wilson kurang terasa bisa berbaur dengan cerita, dikarenakan dari awal memang samar-samar, tiba-tiba bunuh diri. Horor yang disuguhkan rasanya biasa saja. Standard . Gaya kamera pengambilan sudut adegan cukup modern dan rapi. Sayangnya, kurang didukung dengan kualitas konflik dan horor yang mumpuni. Juga film ini menyelipkan plot twist sebanyak dua kali. Tapi tetap saja, versi Movielitas, masih terasa datar hambar. Kurang maksimal dalam kualitas konflik horor. Overall, dibandingkan dengan Disturbia, too far . So far .  Dark Summer (2015) - 5

Lagu syahdu untuk drama perang

Bicara tentang film Lone Survivor tidak cukup hanya sebatas kisah epic dan kerjasama apik antara sutradara Peter Berg dan Mark Whalberg, tapi juga soundtrack nya. Setidaknya bagi Movielitas, kesan pertama kali menonton film ini yang mencuri perhatian adalah intro film. Sebuah lagu instrumental dari sebuah band yang mungkin kurang begitu populer , Explosions in the Sky berjudul Waking Up . Ukuran lagu bagus untuk Movielitas sendiri adalah tidak perlu dua-tiga kali mendengar , apabila sudah menancap di kepala saat pertama kali mendengar, berarti bagus.    Tak lama berselang, Movielitas juga menemukan sebuah lagu di Youtube yang hampir sebelas-dua belas dengan lagu milik Explosions in the Sky. Dan untuk satu ini, jauh lebih tidak populer lagi. Bisa jadi, yang membawakan lagu ini adalah Little Clubthing dan diberi judul Sadness . Bagi Movielitas lagu Sadness ini hampir mirip "dramatis" nya dengan lagu Waking Up. Dan, hampir selama beberapa waktu dua lagu ini menduduki play

Mengejar film bioskop yang hilang

Sebuah suguhan horror yang memakai template horror level B. Kurang lebih template plot cerita nya memakai rumus basic, sexy + sadis = horror. Sudah begitu saja. Berkisah tentang sebuah film yang mendadak hilang dari peredaran dikarenakan cerita pembunuhan sadis di balik pembuatannya. Jadi mudahnya, film ini bercerita tentang sebuah film. Akar konflik film ini mengingatkan Movielitas pada film Incubus. Dimana konfliknya kurang lebih “mencari gara-gara” atau terjebak karena ulah sendiri. Konyol sih, tapi namanya juga film. Dan, film ini bisa dibilang (sepertinya) sarat dengan adegan dewasa, dilihat dari durasi yang sangat pendek untuk ukuran film dalam VCD normal. Sudah banyak tergunting sensor. Overall, horror yang tidak jauh-jauh dari unsur keberanian aktris beradegan seksi dan mandi darah sebagai simbol kesadisan.  The Hills Run Red (2009) - 4/10

Pierre dan cinta segitanya

Kata narasumber yang enath bisa dipercaya atau tidak, ukuran film yang termasuk kategori “kurang” menarik bagi selera orang yang berbeda-beda adalah bisa menjadi obat tidur. Movielitas sendiri mempercayai fakta tersebut. Sering Movielitas memutar ulang film favorit, bahkan sampai tidak ditonton pun biasanya tidak bakal tertidur di tengah-tengah putaran film. Kali ini ada suguhan dari negara Perancis. Sejauh yang bisa Movielitas pahami adalah berkisah tentang seorang lelaki beruntung bernama Pierre. Beruntung karena, muda tampan, kaya raya, tinggal di rumah model istana megah, dan memiliki kekasih cantik. Diceritakan bahwa Pierre ini akan melangsungkan pernikahan dengan kekasih nya. Namun, sebelum acara pernikahan berlangsung, Pierre malah dipertemukan dengan seorang wanita misterius, yang ternyata mengaku sebagai saudara kandung. Namanya cerita, fantasi seseorang bisa saja menjadi tinggi bahkan akan sulit dipahami pada titik tertentu. Sama juga di film ini. Sepanjang durasi awal, M