Skip to main content

Posts

Antara polisi menyamar menjadi penjahat dan penjahat menyamar menjadi polisi

Kalau di dunia musik, bagi yang paham atau setidaknya mengerti cara bermusik, pasti mengenal dengan istilah progresi chord. Misal, secara umum ada progresi chord simple, C-F-Am-G atau dengan variasi C-G-Am-F dan seterusnya. Begitu juga dengan film kali ini. Sangat simple dan aliran mainstream. Film aksi laga, tapi bila boleh langsung jujur, koreografi laga tarung-nya kurang cantik. Konflik cerita-nya tidak rumit. Alur cerita-nya mungkin bisa ditebak melalui judul Sleepless alias tidak tidur. Cerita utamanya ada di semalam suntuk. Bad Cops Good Cops . Berpusat pada karakter Vincent Downs yang diperankan oleh Jamie Foxx. Dilema Vincent Downs menjadi seorang polisi, menyamar menjadi penjahat, lalu oleh polisi lain menjadi terlihat seperti dirty cops, di satu sisi anaknya disandera penjahat. Overall, film ini sebenarnya ingin memberi twist tentang “ who’s the guy ?” Tapi bagi Movielitas, jatuhnya hambar saja. Tidak menarik. Mungkin seperti disebutkan di atas, pola cerita nya terlalu ma

Cara mengubah dunia

Bisa dibilang film ini merupakan karya kedua seputar The Almighty dari sutradara Tom Shadyac setelah sebelumnya menggarap Bruce Almighty (yang ini Movielitas belum menonton). Dan Steve Carell disini juga menyambung kesuksesan film 40 years Old Virgin . Berkisah tentang seorang anchor yang beralih ke dunia politik. Setelah sukses terpilih Baxter kemudian memanjatkan sebuah doa yang sederhana tentang keinginannya untuk mengubah dunia. Dimulai dari doa dan clue angka 6-1-4, petualangan “doa yang dijawab Tuhan” dimulai. Film komedi bernuansa cerah ini memakai gaya alur cerita yang cepat dan rapat langsung ke sasaran. Konflik yang dibangun tidak rumit untuk diikuti. Penyelesaian konflik demi konflik berlangsung singkat padat dan rapat. Dari sisi komedi, tidak sampai atau masih jauh jika dibandingkan dengan gaya komedi Ben Stiller. Mungkin yang heboh dari film ini adalah penggunaan CGI spesial efek yang tidak main-main. Selain spesial efek, hal lain yang mencuri perhatian adalah soun

Carut Marut The Institute

Pertama, ternyata ada nama besar di belakang film ini. James Franco. Tidak tanggung, James disini berdiri sebagai aktor, produser dan sekaligus menyutradarai. Ditambah tag based on true events . Lengkap. Movielitas pun penasaran. After taste , harus diakui kelas James Franco lebih pas menjadi aktor berbakat.   Melihat alur cerita film ini, terasa seperti melihat akting pertunjukkan ala di panggung. Beberapa scene, akting para pemainnya terasa kaku lucu. Alur cerita hambar. Mau horror tidak dapat, drama juga tidak pas. Konflik cerita-nya ikut menjadi kurang menarik lagi. Yang menarik, ada nude scene nya. Pemanis. Dan.....ternyata ada Pamela Anderson. Hanya sayangnya, karena background cerita mengambil setting tahun pra 1900an, akhirnya penampilan Pamela Anderson kurang "menonjol" dibandingkan di Baywatch. Overall, next film please… The Institute (2017) - 4/10

Sebelum mata tertutup...

Sebuah film dengan gaya alur cerita yang seikit unik. Tak beraturan dan berpindah-pindah. Berfokus pada satu karakter, Diana, hanya saja dibagi dua bagian yaiutu segmen Diana remaja dan Diana dewasa. Sepanjang cerita, menyuguhkan perpindahan cerita dari karakter Diana dewasa lalu ke Diana remaja, berpindah ke Diana dewasa, kembali ke remaja, dan seterusnya.   Dan, semua konflik diawali dari sebuah tragedi di sekolah Diana pada waktu remaja. Memang jatuhnya, film ini berharap twist yang dimunculkan di akhir akan terasa manis. Menurut Movielitas, memang ada twist, tapi tidak begitu terasa “manis”. Biasa saja. Overall, bagi Movielitas film ini memiliki alur cerita unik dengan plot cerita yang lumayan bagus kemudian dilengkapi dengan ending twist. Dan, menurut Movielitas juga, kalau twist-nya digeser ke aroma misteri horor mungkin lebih greget. The Life Before Her Eyes (2007) - 6/10

Salah bahasa bisa berakibat fatal

Harus diakui bila genre film seperti ini kadang sulit sekali masuk dengan selera Movielitas. Kesan pertama yang langsung mencuri perhatian Movielitas, lokasi rumah yang dipakai untuk karakter utama Louise Banks disini sangat keren. View -nya andalan yang sangat syahdu. Movielitas berharap kelak bila ada umur, Movielitas ingin punya rumah peristirahatan seperti milik guru bahasa cantik Louise Banks ini. Berikutnya, dan tak kalah penting pastinya, permainan spesial efek disini sangat keren. Khas Hollywood. Hingga pertengan jalan cerita, Movielitas spontan teringat pada gaya cerita film Contact , E.T , dan War Of The Worlds -nya Tom Cruise. Kurang lebihnya, ketiga film itu dipotong tipis-tipis lalu diogoreng dalam satu wadah film ini. Tema perkenalan dengan alien di Contact dengan Jodie Foster-nya sebut saja versi analog, lalu dikembangkan secara digital disini. Lalu ada Heptapods yang sekilas mirip dengan penampakan di War Of The Worlds. Dari segi plot alur cerita, Movielitas k

Lessons in Love

Sebuah karya film dari negara kincir angin, Belanda. Kesan pertama yang Movielitas tangkap, keren. Bagus. Film bergenre drama psikologis dari karakter utama, Soof, yang mencapai titik di usia 40an. Mulai merasa “ insecure ” terhadap fisik dan masalah rumah tangga. Sayangnya, untuk penyebab awal konflik, sang suami Kasper, malah kurang begitu menangkap “ke-insecure an” sang istri. Konflik dimulai dengan hadirnya “orang ketiga” yang masuk dalam kehidupan Soof dan melihat Soof justru sebagai wanita yang sangat menarik. Movielitas sangat suka dengan model konflik seperti disini. Ringan saja. Bumbu komedi bisa dilihat dari posternya yang meniru gaya AmericanBeauty . Racikan bumbu komedi-nya pun ringan, bisa menarik senyum sedikit dari konflik punya anak kecil, masalah percintaan dan flirt-ing sedikit. Satu lagi, disini tidak ada karakter baik dan buruk. Jadi, konflik yang dihadirkan adalah konflik sehari-hari yang sangat manusiawi, apalagi di jaman teknologi seperti saat ini. Semua orang

Tragedi 05 April 2013

Bagi Movielitas, ini adalah kali kedua menonton karya film duet antara sutradara Peter Berg dan aktor Mark Whalberg. Setelah sebelumnya, Lone Survivor . Dan, Movielitas sangat suka mengulang menonton Lone Survivor berkali-kali. Masih kali ini, duet Peter – Mark mengangkat tema dari kisah nyata memilukan yang terjadi di bulan April 2013 tepatnya di Boston Amerika Serikat. Dimana tragedi tersebut kemudian dikenang dunia sebagai Boston Marathon Bombing. Tentu saja, seperti biasa, film dengan tag based on true story selalu membuat penasaran tersendiri bagi Movielitas. Untuk tragedi Boston sendiri, Movielitas mengetahui namun tidak mengikuti perkembangan berita nya pada saat itu. Pada waktu itu, Movielitas hanya mengikuti perkembangan kasus bom tersebut hingga kemunculan berita tentang tersangka yang tertangkap oleh beberapa kamera CCTV yang tersebar di sekitar TKP. Dalam review kali ini,Movielitas tidak membahas seputar motif atau latar belakang ataupun opini seputar tragedi 05 Apri