Skip to main content

Posts

Kisah dari The Autopsy Of Jane Doe 2016

Sebuah karya film horror tahun 2016 silam. Untuk yang mungkin belum tahu, Jane Doe sendiri merujuk pada identitas jenazah wanita yang diketemukan tanpa identitas. Sedangkan bila penemuan jenazah itu berjenis kelamin laki-laki maka dipanggil nama samaran John Doe.  Menurut Movielitas, film garapan sutradara Andre Ovredal ini sangat bagus. Kategori film ini masuk ke dalam jenis film favorit pilihan Movielitas. Salah satu alasannya adalah timeline cerita film ini yang berjalan dengan setting -an waktu semalam saja. Lokasi cerita pun hanya mengambil di satu tempat saja. Simple padat jelas. Berkisah tentang seorang ayah dan anak keluarga Tilden yang berprofesi sebagai ahli bedah otopsi jenazah, yang pastinya untuk keperluan penyelidikan. Konflik dimulai ketika keluarga Tilden menerima tugas untuk otopsi satu jenazah wanita tanpa identitas. Dan konflik berjalan menarik.  Movielitas membagi film ini menjadi 2 bagian besar. Bagian menarik dan bagian tidak menarik. Boleh dibilang dengan gra

Sausage Cheese Egg Toast

Kalau ada yang sudah pernah menonton film Miracle of GivingFool yang dibintangi duet Cha Tae-hyun and Ha Ji-won, mungkin masih ingat ada beberapa adegan yang menceritakan karakter yang dimainkan Cha Tae Yun berprofesi sebagai penjual makanan. Istilah nya street food . Kalau diperhatikan, sepertinya lezat dan sederhana. Tanpa disengaja, beberapa waktu lalu ketika sudah mulai jenuh dengan isi halaman depan Youtube yang itu-itu saja, Movielitas mencoba mencari keyword “ korean street food like in miracle giving fool ”, dan muncul beberapa video seperti di bawah. Kelihatannya, enak banget. Sederhana. Entah apa sudah ada di sini atau belum ya. Lumayan buat ide bisnis. Jika melihat dari KFC atau McD, dimana di negara asalnya jadi makanan junkfood, pas masuk ke sini jadi “ makanan mewah wajib posting-able sebagai jati diri manusia tertinggi yang hakiki ”, siapa tahu berlaku juga untuk jenis korean street food ini. Jamin laris. Palagi yang jual mirip Cha Tae Hyun style . Mari melapar.

Maria (OST 200 Pounds Beauty)

Sebuah film produksi dari Korea yang bertemakan romantis-komedi. Karena berlatar belakang cerita dengan karakter yang berprofesi sebagai penyanyi, maka pastinya sebagai pemanis film ditambahkan beberapa lagu. Dari sekian lagu yang ditampilkan ada satu lagu yang berkesan untuk Movielitas, yaitu lagu cover milik Blondie yang berjudul Maria. Lagu lawas ini pertama kali Movielitas dengar saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah. Entah mengapa, begitu mendengar pertama kali, memang Movielitas langsung suka. Suara vokalisnya membuat bingung, antara pria atau wanita. Bahkan hingga saat ini lagu ini masih enak didengarkan. Mungkin, bagi Movielitas, karena easy listening pastinya, rancak, dan bikin bergoyang.  Di film ini, lagu Maria sedikit mengalami perubahan menyesuaikan negara-nya alias menggunakan bahasa Korea yang dibawakan lewat suara Kim Ah Joong. Jujur saja, entah mengapa lagu Blondie ini yang terpilih. Mungkin plot cerita nya dianggap cocok dengan lirik lagu produksi tahun 1999.

Detik demi detik menuju krisis ekonomi

  Film " saudara" dari Too Big To Fail , Margin Call , The Wolf Of Wall Street (2013) atau Wall Street Never Sleep . Kurang lebih berbicara tentang kisah nyata seputar dunia ekonomi Amerika khususnya dalam bidang pasar modal. Berat. That's all . Mungkin bagi pengamat ekonomi, pelaku ekonomi, ataupun yang pernah mengikuti berita jaman krisis ekonomi di Amerika khususnya soal buble property di tahun 2008, akan lebih mudah mencerna bahasa cerita film ini. Housing market, hedge fund, bonds, mortgages, credit default swap, mortgages backed securities, AAA - BB rating, synthetic CDO. #WTF Sejauh yang bisa penulis tangkap film ini menceritakan seputar detik-detik terjadinya krisis ekonomi di Amerika pada tahun 2008. Beberapa pihak ternyata sudah memprediksi krisis ini dan memberi sinyal, namun seperti kata pepatah, kebenaran layaknya puisi dan banyak orang tidak menyukai puisi. Yang sedikit mencuri perhatian adalah beberapa text scene terakhir di ending , "kejadi

Apa yang membuat manusia bersedia menjalani hidup hingga titik akhir?

Sebuah drama remaja. Berpusat pada karakter George yang sedang galau gulana dengan ke-kritis-an pikiran nya tentang masa depan dan arti kehidupan. “ …bila semuanya kelak akan dan harus mati, lalu mengapa anak manusia harus bersusah payah dalam kehidupan ini?... ” Kurang lebih seperti itu pemikiran dalam perkenalan karakter George dalam film karya sutradara Gavin Wiesen. Dampak dari ke-kritis-an pemikiran tersebut, George dengan sengaja mulai mengorbankan masa-masa indah mudanya. George juga seperti mengalami masa-masa tidak tahu harus berbuat apa sebagai pelajar. Satu-satu tanggung jawabnya sebagai pelajar ditinggalkan dan berakibat pada serangkaian teguran dari para guru. Hingga satu titik, pertanyyan kritis George terjawab dengan masalah finansial keluarga-nya dan juga kemunculan karakter Sally. Menurut Movielitas, film ini biasa saja. Konflik yang diangkat terasa ringan, tentang pemuda dan masalah hidupnya. Plot cerita juga berjalan santai dan tidak membingungkan. Paling menarik

Iman besar dalam bocah kecil

  Film ini adalah salah satu film favorit penulis. Faktor utamanya adalah karena film ini termasuk film yang sarat dengan pesan moral positif dan konflik nya "ramah". Jika dilihat dengan sudut pandang luas, pesan dalam film ini harusnya bisa diterjemahkan secara universal oleh semua penonton tanpa harus terkotakan kepercayaan. Film ini mengajarkan dua hal penting, yaitu saling mengasihi dan memiliki -sedikit saja- kepercayaan. Dan, memakai karakter utama seorang anak kecil tentu bukan tanpa tujuan. Penulis memiliki versi sendiri mengapa film ini memakai karakter anak kecil, yaitu ada perbedaan lebar antara anak kecil dan orang dewasa pada masalah percaya. Sebagai anak kecil ketika diajarkan sesuatu, begitu mereka akan sesuatu, mereka akan percaya penuh meski secara logika dewasa sangat tidak mungkin. Berbeda dengan mereka yang sudah dewasa, pemikiran mereka akan dipenuhi oleh logika yang mengalahkan kepercayaan sendiri. Semua ayat-ayat suci tentang mujizat, terasa berat diter

Mengejar rumput yang harus dicabut

  Sebuah drama kriminal Korea dengan tingkatan konflik yang kurang begitu easy catching untuk ukuran selera film Movielitas. Mungkin untuk benar-benar bisa memahami jalan ceritanya perlu lebih dari sekali menontonnya. Secara plot cerita besarnya, film ini berkisah tentang usaha duet polisi dan jaksa untuk menangkap seorang bos mafia. Karakter polisi yang ditampilkan dalam bentuk berandalan duet dengan seorang jaksa yang berpenampilan tenang dan kalem. Konflik pengejaran bos mafia ini yang bagi Movielitas terlalu ber-belit-belit. Apalagi kelemahan Movielitas dalam menonton drama Korea adalah kebingungan menetapkan nama tokoh dan posisi peran nya dalam cerita. Overall, mungkin film ini akan lebih menarik bagi pecinta drama Korea atau perlu disimak lebih dari sekali baru bisa memahami.   Running Wild (2006) - 6/10