Skip to main content

Posts

Corona Covid-19 dari sisi film

Membahas tentang Corona-virus atau Covid-19 memang tidak akan pernah habisnya. Penuh perdebatan di dalamnya. Seperti di awal pandemi ini, ukuran “awal” ini relatif, sempat ada perdebatan kecil seputar kesamaan pandemi Covid ini dengan film Contagion . Waktu itu, Movielitas merasa pernah menonton film tersebut. Dibilang mirip ya memang mirip. Kemirip-an nya secara pandemic spread – nya. Penyakit yang (biasanya) dipandang sebagai penyakit “sepele” kemudian menulari manusia dari daily things dan menjadi pandemi global. Bahkan ada potongan dialog dalam film Contagion ini yang sama persis dengan pola protokol kesehatan yang digemborkan oleh tenaga kesehatan di seluruh dunia waktu itu. google.com Movielitas memiliki keresahan berbeda tentang Corona atau Covid ini jika diambil dari sudut film. Bisa jadi, pandemi Covid ini “memiliki” kesamaan dengan kisah yang ada di film The Village (2004) disutradarai oleh M. Night Shyamalan. Inti sederhana film The Village ini adalah adanya sebuah per

Jackie Chan : Berkeliling Dunia Dengan Budaya dan Laga

Jackie Chan. Berbicara tentang Jackie Chan maka yang ada adalah totalitas dan kerja keras seorang aktor hingga mencapai titik kesuksesan. Jackie Chan adalah salah satu aktor favorit Movielitas. Selama mengkuti dan menikmati deretan film (tidak semuanya) yang dibintangi Jackie Chan, Movielitas paling tidak mencatat beberapa poin yang melekat setiap menonton penampilan dari seorang Jackie Chan. Totalitas. Semangat dari aktor laga-komedi memang sangat Nampak. Khususnya, yang selalu menjadi ciri khas dari Jackie Chan, adalah selipan Behind The Scene di setiap akhir film. Tidak selalu ada, namun umumnya ada. Gaya laga yang berbeda. Sebenarnya hal ini bukan menjadi nilai plus dari Jackie Chan, namun menjadi kehebatan aktor laga khususnya dari benua Asia sepanjang pengamatan Movielitas. Sebut saja 3 bintang laga besar yang pernah ada, Donnie Yen, Jet Lee, dan Jackie Chan. Masing-masing dari aktor tersebut memiliki setting an gaya laga yang berciri khas sendiri-sendiri dan berbeda satu sa

Kembalinya seorang Danny Flynn

Sebuah film lawas produksi tahun 1997 yang menceritakan tentang perjuangan mantan narapidana kembali ke dunia luar sebagai suami yang berprofesi sebagai petinju. Bagi Movielitas, konflik dalam film ini cukup kompleks. Meski judulnya 'mengarah' pada dunia olahraga tapi sepenuhnya demikian. Ada konflik lain yang diberi porsi sama besar di luar cerita dunia tinju. Yaitu konflik perseteruan Inggris-Irlandia, dan konflik percintaan. Drama ini tidak begitu cocok dengan selera Movielitas, jadinya film arahan sutradara Jim Sheridan ini terasa sedikit 'berat' dan biasa. Tidak begitu istimewa meskipun di IMDB mendapat rating cukup menarik. The Boxer (1997) - 6/10

Feeder-Buck Rogers (OST. Behind Enemy Lines)

Sebuah film yang berdistorsi dari kejadian nyata (katanya). Tentang pelarian diri seorang pilot yang pesawat-nya ditembak jatuh oleh Serbia. Sendiri dan berlari. Filmnya, keren. Movielitas suka plot dan ketegangan jalan ceritanya. Bicara soal musik di dalam cerita perang ini. Ada beberapa tempelan musik pemanis, dan yang langsung menancap kuat adalah lagu alternative milik grup Feeder. Terasa asing? Ya, Movielitas juga asing. Hanya saja selain penempatan lagu-nya yang pas, lagu berjudul Buck Rogers ini cukup asyik buat selera Movielitas. Cocok untuk start aktifitas di pagi hari. Movielitas suka dengan tempo dan bagian echo-ing nya yang unik. Yang pasti juga, harus berhati-hati pada telinga karena hentakan keras musik alternatif rock-melodic ( whatever its called ). Just enjoy film and music.