Skip to main content

Posts

Konspirasi panjang menuju tahta presiden

Kalau film sudah berbicara soal politik, kesannya berat. Seperti film ini, alur cerita nya rapi hanya konflik-nya berliku panjang. Diceritakan bahwa ambisi seorang wanita yang ingin menjadikan anaknya sebagai presiden Amerika, harus berliku mengatur skenario untuk anaknya dari medan perang Iraq hingga masa kampanye pemilihan presiden. Agak tidak masuk akal, tapi bisa jadi di dunia panggung politik. Hingga bila perlu, diadakan program cuci dan bor otak untuk meluluskan jalan menuju tahta presiden. Dan, Movielitas adalah fans Denzel Washington, yang pasti soal akting drama-nya tidak perlu diragukan lagi. Overall, jika dibandingkan dengan film Denzel yang lain, film ini tergolong sebagai film yang cukup "berat" pada konfliknya. Dan, dari sudut konflik sebenarnya menarik, hanya saja terlampau "jauh" bila hanya untuk ber-politik saja diperlukan program cuci otak. The Manchurian Candidate (2004) - 6/10

Manusia adalah binatang yang paling berbahaya

Sepertinya Movielitas harus setuju dengan penilaian di IMDB tentang film ini. (Saat ini), skor film dengan sutradara David Fincher ini adalah poin 7. Lumayan. Setidaknya bagi Movielitas, kualitas film dengan skor 7 di IMDB, rata-rata, memang bagus dan berkualitas meski tidak selalu demikian. Tapi, jujur saja, film ini ada rekor tersendiri. Entah berapa lama Movielitas harus memutar ulang, ulang, dan ulang untuk benar-benar bisa mengikuti alur cerita film ini. Berat. Ada satu titik jalan cerita yang terasa missing story-link . Movielitas selalu kehilangan konsentrasi saat menikmati film ini, khususnya di bagian Paul Avery yang katanya menemukan jejak Zodiac dan saat Dave Toschi bersama partner-nya melayani masyarakat yang mengaku-ngaku sebagai dan tahu tentang siapa Zodiac itu. Susah sekali mencerna jalan ceritanya. Uniknya, Movielitas hampir tidak pernah bosan mengulang sejauh ini. Memang, seperti tidak ada jenuhnya meskipun konfliknya berat, selain banyak karakter yang di

Inspirasi Garis Keras 8 Mile Soundtrack

Sebuah alasan klasik tentang blog ini, terlalu lama dibiarkan "jalan sendiri" alias jarang diupdate. Iya, benar. Selain karena kesibukan, frustasi, stres, dan yang utama adalah mulai kehabisan "amunisi". Stok film yang bisa dijadikan bahan tulisan, mulai menipis. Demi, terus menghidupkan blog ini, Movielitas mengambil cara untuk menambah-nambahkan label baru sebagai pengalihan atas kehabisan ide dan bahan tulisan. Label baru yang akan ditambahkan adalah Soundtrack film. Setidaknya masih berbicara seputar film. Sama dengan bahasan film, Movielitas "menilai" selalu dari sudut pandang selera awam . Bila pada sinema, acuan yang dipakai adalah easy watching , maka untuk label Soundtrack ini menjadi easy listening . Dan, semua tulisan tentang Soundtrack ini murni berdasarkan apa yang Movielitas suka. Bisa jadi, bagi yang lain terasa biasa saja. Sebaliknya, bagi yang lain ada soundtrack yang "istimewa" tapi menurut Movielitas, biasa saja. Wel

4 bersaudara bersatu

Kesan pertama yang langsung muncul adalah film ini berbobot standar saja. Konflik nya seputar persaudaraan 4 pria yang terjalin kembali karena meninggal-nya orang tua asuh mereka. Overall, tidak ada yang istimewa. Mulai dari alur cerita hingga konflik, semua nya standard saja. Hanya di beberapa titik momen terasa berlebihan mendramatisir. Four Brothers (2005) - 6/10

Tak lagi sama di masanya

Bicara soal film ini simple saja. Just for fun . Konflik nya ringan seputar band yang pernah sukses pada jaman-nya, kemudian mendadak harus mengulangi kembali masa jaya di usia yang tak lagi muda. Bagi Movielitas, rasa komedi-nya masih biasa saja. Tidak ada yang terlalu istimewa. Hanya satu-dua momen yang berhasil menusuk tawa. The Suburbans (1999) - 6/10

Keep Moving On!!

Movielitas punya sudut pandang tersendiri dengan film ini. Unik. Kalau dilihat dari posternya, film ini kemungkinan akan memberi suguhan berupa cerita medan perang. Namun, justru sebaliknya, bisa dikatakan film ini minimalis pemain dan konflik. Hampir 90% cerita berporos pada sang aktor Armie Hammer yang berperan sebagai Mike sebagai anggota Marinir Amerika yang dikirim bertugas di padang gurun. Dan, hampir 90% juga konflik film berkisah di satu titik di padang gurun. Dari segi visual, film ini sepertinya digarap tidak main-main, beberapa gaya visual efeknya cukup bagus. Sisi unik film ini menurut Movielitas adalah pesan moral yang ingin disampaikan. Jubah luar film ini memang terasa cerita marinir Amerika yang harus bertahan di negara orang. Tapi, yang Movielitas tangkap, film ini justru menyampaikan pesan universal seputar kehidupan manusiawi. Momen karakter Mike yang "terperangkap" di ladang ranjau, seperti menyimbolkan kebiasaan manusia ketika har

Tarik ulur asmara dalam nada piano

Satu hal paling menonjol saat menikmati film ini adalah aktrisnya. Isabelle Huppert, penampilannya sangat bagus membawakan karakter seorang guru piano yang tegas namun memiliki sisi hitam yang liar. Kurang lebih, film ini mengandung pesan realita bahwa setiap manusia memiliki dua sisi dalam hidupnya. Dibalik penampilan luar yang kita kenali, pasti memiliki sisi yang mungkin sulit dimaklumi oleh kondisi sosial. Tapi, itu sangat manusiawi. Film ini berkisah tentang seorang guru piano yang mengalami tarik-ulur hubungan asmara dengan murid-nya sendiri. Mengikuti alur karakter Erika, sang guru piano, emosional seperti dibuat naik turun. Di satu sisi berperilaku tegas tanpa kompromi, di sisi lain anti affair, di sisi lain membutuhkan belaian. Overall, sebuah drama cinta tragis yang terasa sulit di-romantis-kan. By the way , ada yang punya pengalaman affair sama dengan di film ini? The Piano Teacher (2001) - 6/10