Skip to main content

Posts

Super-man with no need to hide identity

Beberapa yang Movielitas temukan perbedaan antara Superman dan Hancock: - Superman dipuja orang, Hancock dihujat. - Superman bekerja sebagai wartawan, Hancok jobless - Superman berkostum, Hancock tidak - Superman menyembunyikan identitasnya, Hancock tidak - Superman ramah, Hancock kasar - Superman membantu penegak hukum, Hancock malah dipenjara - Superman anti mabok, Hancock doyan. Mungkin itu sisi komedi-nya seputar film superhero nyleneh ini. Gayanya memutar balik seputar superhero yang terkenal "positif" dalam bersikap. Aroma komedinya hanya sekitar setengah durasi, ketika konflik utama dimunculkan seputar jati diri Hancock, aroma film mulai agak drama serius. Keseluruhan, film dengan storyline yang ringan saja. Tidak hanya seputar komedi superhero tapi juga ada dramatisasinya. Gaya Will Smith cukup menghibur. Hancock (2008) - 6/10

Tersengat anugerah sesaat

Pertama, singkirkan tentang cerita komedi ceria di dalam film ini. Movielitas lebih banyak fokus kepada 2 bintang di dalamnya. Mel Gibson dan Helen Hunt. Mel Gibson, bisa dikatakan aktor yang identik dengan film crime dikarenakan faktor Lethal Weapon yang juga bergaya semi komedi sebenarnya. Dan, disini murni komedi. Tidak ada baku pukul antara tokoh-tokohnya dan konflik utamanya tentang cinta. Helen Hunt, wow ... Movielitas like her so much . Benar-benar tipe wanita idaman ( physically ). Berambut panjang, mancung, manis, senyuman manis, dan suara seksi. Almost perfect . Apalagi bermain dengan film bergenre seperti ini, hmmm membuat betah mata ini memandang. Meskipun sudah berumur, tapi tetap terlihat aakkhh ... Konflik utama film ini adalah tentang anugerah sesaat yang dialami oleh Nick Marshall. Anugerah sesaat itu membuat Nick menjadi mengerti bagaimana menjadi pria yang mengerti keinginan para wanita luar dalam. Konflik utama di atas ditambahi dengan konflik k

Under influence of something demonic

Berbeda dengan seri Conjuring sebelumnya , disini tanpa basa-basi langsung membuka cerita dengan pembukaan horor. Mengikuti gaya tanpa basa-basi, Movielitas pun memilih mana yang lebih enak disimak antara Conjuring perdana atau Conjuring yang seri kedua ini. Jawaban Movielitas adalah, Conjuring...perdana!! Yyeyy.. Alasannya, sederhana saja, lebih original horornya. Disini horor yang digunakan sudah sangat umum. Bermain-main dengan adegan-adegan horor yang mengagetkan dan menampilkan sosok-sosok horor dengan kualitas make-up tebal menyeramkan. Dari sisi cerita pun, Movielitas memilih Conjuring pertama lebih terasa horor karena di seri kedua ini terkesan hanya "mengikuti" pertama. Jadi, tidak (belum) ada yang fresh dari seri kedua ini. Keseluruhan, meskipun sudah ditambahi tag based on true event , namun film ini belum atau tidak setara dengan kualitas Conjuring perdana-nya. Dan, menurut Movielitas, Conjuring akan lebih memorable dengan satu episode (perdan

Kerasnya kehidupan seorang anggota gangster

Sebuah drama Korea yang menceritakan tentang kehidupan keras anggota gangster yang saling tikung-menikung demi keuntungan pribadi. Dan, seperti biasa, drama Korea ini juga tidak mengusung satu konflik melainkan 3 konflik besar yang ditampilkan bersamaan. Konflik karir di organisasi gangster, konflik pertemanan, dan konflik percintaan. Menurut Movielitas, film ini masih "berat" karena banyak-nya tokoh karakter yang dimunculkan dalam satu cerita dengan satu karakter pusat. Terutama dengan konflik dalam tubuh gangster yang terasa "sulit" mengingat nama-nama tokoh dan perannya. Keseluruhan, untuk Movielitas, drama Korea kali ini cukup "berat" jalan ceritanya. Kurang simple. Kalau dibuat drama romantis mungkin lebih kental dan manis atau cukup fokus pada drama gangster. A Dirty Carnival (2006) - 6/10