Skip to main content

Posts

Cerita tentang film The Last Mohicans

Sajian klasik seeputar kisah pada jaman pra-modern. Mungkin karena faktor perbedaan jaman, film ini terasa kaku pada gaya battle -nya. Yang bisa Movielitas tangkap inti ceritanya adalah konflik antara Inggris Raya melawan Perancis yang terjadi di tanah Amerika. Konflik kerajaan tersebut disusupi oleh kepentingan balas dendam oleh suku Huron. Penampilan suku Huron ini mengingatkan penulis pada penampilan suku pedalaman di Apocalypto. Entah sama atau tidak, Movielitas juga kurang begitu memahami. Judul The Last Mohicans sendiri merujuk pada tiga orang suku Mohawk yang ikut terlibat di pertempuran antara Inggris dan Perancis, yang sejatinya lebih dikarenakan oleh kisah cinta pria-wanita lintas ras. Dari segi konflik, cukup bagus. Tidak datar dengan satu konflik saja. Hanya soal gaya battle yang sedikit kelihatan kaku. Ada satu yang memorable dari film ini yaitu theme song -nya yang easy listening dan megah. The Last Mohicans (1992) - 6/10

Tribute To Chester Bennington

And you're angry, and you should be, it's not fair. Just 'cause you can't see it, doesn't mean it isn't there Who cares if one more light goes out In the sky of a million stars? I do. One More Lights by Linkin Park

Kembali ke hutan

Sisi yang membuat film ini penasaran untuk disimak adalah Tarzan. Karena nama Tarzan ini adalah karakter legenda yang lintas generasi. Movielitas ingat bahwa dulu juga pernah ada versi lokal. Di era digital saat ini tentu saja ingin tahu bagaimana karakter cerita jaman yang sudah ada di jaman sebelum internet ini disajikan. Sedikit bisa menebak dan benar yaitu film ini bermain canggih dengan teknik komputerisasinya. Dari segi cerita, bagian awalnya yang "sulit" untuk Movielitas. Terlalu tinggi bahasannya. Kalau dulu ada tema Tarzan masuk kota, ini tinggal dibalik dengan Tarzan balik ke hutan. Bagi Movielitas pribadi, film ini masih "kurang" citarasa Tarzan. Karena konotasi Tarzan bagi Movielitas harusnya menonjolkan sisi atmosfir hutan rimba dan "kelebihan" Tarzan dalam ber-sosialisasi dengan para hewan di dalamnya. Sedangkan disini memang ada porsi cerita dalam hutan rimba, tapi lebih besar porsi sisi drama Tarzan dengan manusia. Dan,

Keinginan kembali yang tersingkirkan

Sajian film drama yang berkisah tentang seorang Walter. Baru saja menjalani hukuman dan berusaha kembali normal dalam kehidupan sebagai warga bebas. Apa yang menjadi latar belakang Walter hingga harus dihukum penjara, menjadi inti cerita dalam film ini. Sebenarnya menikmati film, pastinya akan kembali ke selera. Film ini berjalan dengan irama pelan dan lembut. Murni drama biasa. Tidak ada letupan emosi berlebihan. Dan paling menonjol dari film ini adalah peran Kevin Bacon yang bermain apik menguasai panggung dengan kualitas aktingnya sebagai Walter yang memiliki kelainan. Keseluruhan, semua kembali ke selera masing-masing. Bagi Movielitas film ini merupakan panggung drama aktor Kevin Bacon yang menarik (kurang lebih berirama sama dengan film Kevin Bacon dalam Taking Chance ) dalam membawakan peran seorang yang ingin kembali normal dan memiliki kehidupan lebih baik pasca menjalani hukuman. The Woodsman (2004) - 6/10

Kenangan pahit untuk dikenang pada acara terakhir di udara

Film Korea kali ini cukup fresh dengan ide ceritanya. Dan, Movielitas menyukai tema film Korea ini. Bagaimana rasanya bila ada seseorang yang tidak dikenali tiba-tiba masuk ke dalam kehidupan dan mengetahui semua masa lalu kita yang bahkan kita sendiripun mungkin lupa? Lalu, bagaimana rasanya bila seseorang tersebut masuk ke dalam kehidupan secara tiba-tiba dengan cara kekerasan? Setidaknya itu gambaran psikologis yang disajikan lewat film drama kriminal ini. Dan, tentunya dengan gaya cerita ala Korea selalu khas mengolah emosi penonton. Keseluruhan, film drama kriminal yang fresh dan menarik untuk diikuti hingga akhir. Midnight FM (2010) - 7/10

Death in Dead City

Film ini sebenarnya menarik. Tema ceritanya unik. Beberapa cerita pendek digabung menjadi satu. Bila di 4Bia setiap ceritanya tidak berkaitan, disini dibuat per episode menyambung dan berputar. Dimulai dengan bagian 1 terus berjalan hingga ke bagian 5 yang saling menyambung dan akhirnya berputar kembali ke bagian 1. Alur ceritanya mudah, berkisah tentang pendatang yang terjebak dalam keanehan sebuah kota dengan para penduduknya yang misterius mencurigakan. Bagian yang membuat film ini menjadi kurang menarik adalah pada bagian kekerasannya yang sadis memperlihatkan adegan muncrat-muncrat an darah dan kawan-kawannya. Lalu, penggunaan mahkluk jadi-jadian yang awalnya menarik, tapi setelah beberapa kali kemunculan terasa aneh. Sebenarnya cerita misteri sebuah kota kecil dan penduduknya, itu sudah cukup tanpa harus dibumbui misterius mahkluk jadi-jadian. Southbound (2015) - 6/10

Woman without government

Avery adalah seorang fotografer di medan konflik. Hasil karyanya pun menyabet penghargaan. Satu kesempatan lagi untuk Avery berkarya di bidang fotografi dengan terjun langsung ke medan hutan di Kolombia. Alur ceritanya kurang begitu menarik. Sesuai dengan clue awal dan gerak-gerik para karakter dalam cerita, konflik utamanya sudah dapat ditebak akan kemana arahnya. Film ini juga dicampur dengan sedikit gaya mistis lalu juga dengan genre backsong yang masih asing. Yang masih membingungkan untuk Movielitas adalah saat-saat akhir dimana Avery bertemu karakter yang "sepertinya" sudah dimatikan. Entahlah. Keseluruhan, film ini kurang menarik. Camino (2015) - 5/10