Skip to main content

Posts

Saat ponsel tidak hanya menyebarkan informasi semata

Menurut versi penulis, tema film yang diangkat dari cerita milik Stephen King ini ingin meningkatkan kesadaran manusia di jaman digital. Dimana para pengguna ponsel bisa saja terjangkit virus viral melalui sinyal ponsel mereka sendiri. Kemudian, para pengguna ponsel diubah menjadi zombie yang berkerumun dan bergerak seperti kawanan burung. Kurang lebih, seperti itulah yang terjadi di dunia serba sosial digital saat ini. Satu tema viral bisa menjadikan seragam bagi para pengguna ponsel. Dari sisi film, alur ceritanya kurang begitu menarik. Karena sebenarnya sebelum film ini sudah ada film lain dengan tema sejenis. Meski ada pengaruh nama besar Stephen King, tapi tetap saja terasa biasa saja, tidak ada yang fresh. Karakter yang cukup "aneh" adalah Tom McCourt yang dibawakan santai oleh Samuel L.Jackson. Karakter Tom disini seperti tidak memiliki beban keluarga atau kebingungan personal ketika seisi kota terjangkit virus. Mungkin, bila cerita zombie peng

Permintaan ayah kepada anak untuk satu malam saja

Film drama kriminal dicampur dengan drama konflik keluarga sekaligus persahabatan, menghasilkan citarasa sajian film berkualitas baik dan menarik sekali. Paling menonjol adalah kualitas kedalaman konflik cerita yang tidak dangkal dan sangat dilematis. Berkisah tentang 2 orang sahabat di dunia hitam. Persahabatan mereka kandas akibat naluri orang tua melindungi sang anak. Sederhana sekali temanya tapi penuh liku yang melempar dilema. Penampilan Liam Nesson kali ini memang menarik. Tapi penulis justru lebih menyukai gaya Ed Harris. Fisik dan pembawaan akting Ed Harris sangat cocok sebagai bos besar yang dingin. Keren. Run All Night (2015) - 7/10

Akibat lupa mengganti bola lampu...

Sajian dari Inggris. Genrenya buat penulis horor. Tapi bukan horor dengan tema dunia lain, melainkan horor dari sisi psikologis. Alur ceritanya ringan saja. Konfliknya juga simple. Film ini dengan cerdas memainkan emosi horor dari sebuah hubungan antar tetangga yang "canggung" karena sebuah kecelakaan tak disengaja dan ancaman. Keseluruhan, simple tapi kuat. Horor psikologis yang pandai menebar rasa was-was sepanjang film akibat bertetangga dengan pasangan yang misterius. The Ones Below (2015) - 7/10

Bermain hati di belakang

Kekreatifan sineas Korea salah satunya adalah mengolah cerita biasa menjadi berliku dan emosional. Ibaratnya roti, tak hanya diolesi selai kacang atau mentega saja. Tapi diberi lapisan keju, irisan tomat, saos pedas, dan mayonaise. Nyummi... Contohnya di film drama kali ini. Ceritanya tentang suami-istri yang sama-sama bermain hati. Sang suami punya wanita lain, sedangkan sang istri bermain cinta dengan perjaka muda. Kalau diolah lokal, paling ujung-ujungnya jualan kecantikan, kelihatan elegan, seksi belaka. Roti kasih saos lombok, asal pedas jadi. Disini, kisah saling selingkuh diolah lebih dalam. Baik porsi cerita suami maupun kisah petualangan istri bermain hati dengan perjaka muda, sama besarnya. Kisah mereka tak lupa diberi citarasa pedas dengan bumbu-bumbu momen keintiman. Yang menarik adalah kaitan konfliknya, tidak hanya seputar urusan tempat tidur tapi juga ada sisi emosional ketika harus kehilangan. Keseluruhan, drama Korea kali ini cukup menarik.