Skip to main content

Posts

Yang bangkit dari kubur....

Sebuah sajian cerita yang awalnya terasa seperti drama. Kisah dibuka dengan cerita suasana duka di kediaman keluarga Slocum. Seorang gadis bernama Beth Slocum telah meninggal dunia. Suasana drama kemudian berubah menjadi misteri ketika diceritakan bahwa Beth "hidup" kembali alias bangkit dari kubur dan kembali pulang. Sayangnya, suasana yang dimaksudkan untuk horor ternyata kurang daya. Suasana cerita masih terasa seperti film drama. Rasa horor kemudian "dipertegas" dengan tampilan make-up menyeramkan serta memunculkan zombie demi zombie untuk lebih mempertegas bahwa film ini film horor yang berusaha dicampur komedi. Keseluruhan, plot ceritanya kurang terasa menarik. Baik sisi drama nya maupun horornya. Life After Beth (2014) - 5/10

Pertarungan demi peta harta karun

Plot cerita film ini sebenarnya sangat sederhana, apalagi sudah dibantu dengan judul film. Tentunya bakal ada sajian 3 kisah karakter utama di dalamnya yaitu Yang Baik, Yang Jahat, dan Yang Aneh. Mereka bertiga ini saling memperebutkan sebuah peta. Sebuah peta yang menuntun pada lokasi harta karun. Sepanjang penulis menyimak jalan ceritanya, banyak yang menarik di sini. Pertama opening, muncul logo "Mata". Penulis kurang begitu mengingat nama perusahaannya, hanya beberapa kali penulis ingat logo tersebut muncul di beberapa film Mel Gibson. Artinya, ada "campur tangan" Hollywood di film ini. Kedua, masih di pembukaan film, ada adegan megah yaitu sebuah rel kereta api tunggal di tengah-tengah hamparan padang gurun. Wow! Indah sekali. Berikutnya, sebuah lagu western (koboi) dengan citarasa Korea dimainkan. Dan memang film ini terasa seperti film Koboi ala Korea. Ada 3 bintang besar, dan penulis masih bisa mengingat mereka, yaitu Song Kang Ho sebag

Pembalasan para penari lapangan

Cheerleader adalah para penggembira di lapangan. Cantik, seksi, dan lincah menari. Biasanya mereka dihadirkan untuk memeriahkan sebuah pertandingan sekaligus menyegarkan suasana pertandingan. Karena judulnya mengandung unsur "Die" dugaan awal adalah bergenre horor. Dan, memang hasilnya horor. Lebih tepatnya, horor seksi. Hanya seksi, tidak vulgar. Konfliknya seputar balas dendam para cheerleader kepada seorang atlet yang melecehkan mereka. Plot ceritanya lebih banyak pamer keseksian. Berani unjuk keseksian. Di satu sisi "menyegarkan" di sisi lain datar. Tidak ada yang istimewa dari segi horor maupun alur cerita. All Cheerleader Die (2013) - 6/10

Dido

Lumayan menghibur. Tidak terlalu kocak, tapi cukup cerah menikmati komedi tentang pria menjadi wanita dan sebaliknya. Berkisah tentang perseturan antara dua remaja, laki dan perempuan. Mereka hidup bertetangga namun berbeda gaya hidup. Suatu hari, di sebuah museum, mereka bersitegang dan ..... Yang menarik adalah Now this looks like a job for me so everybody just follow me 'Cause we need a little controversy, 'Cause it feels so empty without me Tentu saja Eminem!! Meski cuma secuil tapi adegan dengan lagu Emin3m ini adalah bagian terbaik (versi penulis) Lainnya yang menarik adalah produsernya ternyata Elton John! It's A Boy Girl Thing (2006) - 6/10

Hitam putih kehidupan Frances Ha

Kesan pertama setelah film ini dimulai adalah, klasik. Klasik karena hitam putih. Lalu, ada karakter Sophie yang ditampilkan dengan gaya fashion klasik pula, terutama pada pemakaian aksesoris kacamatanya. Kemudian, anggapan klasik tersebut ternyata keliru karena ketika masuk ke dalam lagi, ada adegan Frances sedang bermain laptop.... Pemandangan yang membingungkan di atas memang "menganggu". Tapi, bagaimanapun juga bisa dikatakan unik. Kreatif. Tapi, sayangnya, lagi-lagi selera memiliki porsi besar dalam menikmati film ini. Menurut sumber rating, film ini mendapatkan poin yang cukup bagus. Di atas 7. Bagi penulis, point film yang sudah mencapai 7, umumnya bagus. Tapi, disini penulis kurang bisa mendapatkan mood tepat dalam mengikuti plot ceritanya. Berkisah seputar petualangan Frances yang berprofesi sebagai dancer, hidup berpindah-pindah dari satu apartemen ke apartemen lain. Konfliknya bukan seputar bagaimana bertahan hidup, tapi juga konflik sosial per

Pembelaan sang Butcher Boy

Setiap film biasanya memiliki dua sisi. Ada sisi menarik dan tidak menarik. Seperti kisah disini. Berkisah tentang misteri pembunuhan seorang uskup. Bagian yang kontroversial adalah motif di balik pembunuhan seorang pemuka agama tersebut. Seorang tersangka berhasil diciduk dan diyakini sebagai tersangka tunggal namun menurut kesaksiannya justru ada orang ketiga yang melakukannya. Yang menarik disini adalah pertemuan para aktor aktris kawakan yang aktingnya tak perlu diragukan. Richard Gere, Edward Norton, Laura Linney, dan Frances McDormand. Yang kurang menarik bagi penulis adalah tema bahasan hukumnya. Maklum, sistem hukum, (terutama di sesi pengadilan), di Amerika berbeda dengan lokal. Dari sisi ceritanya, tidak dangkal. Mengejar sang pembunuh tidak sulit karena sudah di depan mata, namun pencarian motifnya serta pembuktiannya yang berlika-liku panjang. Keseluruhan, film ini cocok bagi pecinta kisah misteri kriminal. Primal Fear (1996) - 6/10

Kisah panas Abe Sada

Warning 18++!! Sebelumnya penulis kurang tahu siapakah Abe Sada / Sada Abe . Melalui film ini, barulah penulis tahu Abe Sada sendiri ternyata memiliki sejarah kontroversial di era 1930an. Abe Sada diceritakan sebagai wanita di dunia prostitusi yang jatuh hati kepada Kichizo Ishida. Yang membuat kontroversial adalah tindakan gila Abe Sada yang memotong alat vital Kichizo. Karena latar belakang Abe Sada dekat dengan dunia prostitusi, maka tak heran bila film ini juga dipenuhi dengan deretan adegan intim yang bukan untuk kalangan bawah umur dengan jiwa labil. Sepanjang film banyak sekali adegan vulgar yang mengumbar erotisme silih berganti antara karakter Abe Sada dan kegilaan nafsu Kichizo dalam bercinta. Keseluruhan, film klasik ini lebih mengeksploitasi kisah intim Abe Sada daripada kasus kontroversial-nya. Jadi, perlu "hati-hati" bila menonton film ini bila tidak ingin "terbakar"... In The Realm Of Senses (1976) - 6/10