Skip to main content

Posts

Tiger Wong versi layar lebar

Begitu Nicolas Tse menyebut nama karakternya ... Tiger Wong, baru semuanya jelas. Ternyata film ini merupakan adaptasi dari komik lawas yang fenomenal (setidaknya bagi jaman penulis Sekolah Dasar dulu) yang berjudul Tiger Wong. Alur ceritanya sendiri, kurang begitu menancap baik. Karena sibuk mencocokkan karakter yang ada di film dengan memori penulis tentang komik Tiger Wong. Dan, ternyata memang berbeda. Yang penulis kenal dari komik Tiger Wong, adalah petualangan duo Tiger Wong dan Gold Dragon. Disini ada karakter Dragon Wong (kakak dari Tiger Wong) yang di komik karakternya "terlewatkan" dan diceritakan telah meninggal. Lebih pas bila karakter Tiger Wong dibawakan Donnie, pendapat penulis. Karakter Tiger Wong disini minus jurus Sembilan Matahari. Gold Dragon. Disini justru bernama Turbo. Sama, menggunakan Nunchaku. Sama, andalan jurus Baju Besi Emas dengan simbol Lonceng Besi. Minus karakter Guy si Tapak Budha. Disini ada karakter 4 sahabat, namun

"Gelandangan" berkalung medali kehormatan

Sebuah film aksi yang klasik. Namun, sangat fenomenal. Alur ceritanya ternyata simple sekali hanya karena mencari gara-gara dengan seorang yang tampak seperti "gelandangan", namun berakibat fatal. Kisah sederhana bukan berarti sepele, justru bagi penulis, mendengar nama Stallone pasti spontan akan mengenal sebagai Rambo. Ya, karena memang karakter Rambo dan Stallone seperti melebur satu disini. Akting Stallone terasa khas dan menjadi penguat cerita disini. Dingin. Diam. Tak banyak bicara, hanya di moment curhat galau di bagian ending, sisanya hanya menatap tajam dan sepatah dua patah kalimat. " They do first blood, Sir.... " Pelan namun tajam. Bila dari sudut aksi laganya, karena teknologi klasik dan senjata Stallone hanya otot, tentu saja "kalah" dibandingkan Expendables. Gaya laga Stallone disini memakai gaya jalanan biasa. Tak ada komputerisasi apalagi ala Jet Li. Pesan moral film ini, mudah sekali ditangkap, jangan cari gara-gara d

Kisah ayah dari 533 orang anak dan 142 diantaranya ingin tahu siapa bapaknya

Film ini bukan tentang citarasa kopi dunia juga bukan tentang konsep dagang kopi cepat saji to go . Melainkan sebuah nickname yang digunakan karakter David dulu semasa muda di sebuah klinik. Ide ceritanya sangat bagus. Fresh. Alur ceritanya melow, pelan, tapi fresh. Dicampur sedikit komedi. Di awal cerita mungkin agak terasa jemu karena belum mengerti arah ceritanya, apalagi film ini menggunakan bahasa Perancis (kalau tidak salah menebak). Baru setelah dibuka identitas David "Starbuck" Wozniak, cerita mulai enak dicerna dan lucu. Bayangkan seorang pria di usia tak lagi muda, diberi kabar mengejutkan tentang kebiasaannya dulu "bermasturbasi" kemudian "dibayar" akhirnya menciptakan ratusan kehidupan baru. David Wozniak semasa muda mendonorkan sprema di sebuah klinik dan diberikan status sebagai High Quality Sperm . Dimana kualitas sperma David menciptakan banyak kehidupan baru dan bertumbuh menjadi ratusan orang dengan berbagai watak, fis

Aksi menuntut permintaan maaf dari presiden secara langsung

Keren. Film aksi senyap yang cukup menawan. Bukan aksi tembak menembak gaduh melainkan ketegangan teror jarak dekat. Dan, secara kreatif, disini suguhan drama teror ala Korea yang sedikit berbeda. Dimana kejadian aksi penangkapan teroris atau akibat aksi terorisme disiarkan langsung itu sudah biasa, disini menampilkan cerita saat sang teroris sendiri ikut siaran. Live . Alur ceritanya simple sekali. Plot cerita nya terjadi dalam beberapa jam saja. *Detailnya bisa disimak di jam dinding dalam ruang siaran. Jam 10 pagi. Meski bila di-logika-kan, kejadiannya beberapa jam, namun konflik teror berhasil dimasukkan ke dalam durasi film secara singkat, padat, jelas, dan menarik. Konfliknya? Lebih banyak terjadi di satu ruangan. Yaitu ruangan siaran yang awalnya radio kemudian disulap menjadi ruangan siaran televisi. Misterinya bagus. Akting pemainnya juga menarik, sanggup membuat atmosfir cerita menjadi ketegangan tersendiri. Terutama pada karakter Young Hwa yang secara apik dib