Skip to main content

Posts

Persaudaraan dalam kolam renang

Film Korea kali ini sempat mengecoh penulis awalnya. Karena dari judulnya seperti berkesan bakal ada kisah cerita misteri atau thriller . Namun, ternyata keliru. Drama. Tepatnya drama olah raga. Dan, olahraga yang diangkat adalah kolam renang. Konflik dalam film ini berkonsep sederhana saja. Umum. Di bagian beranda muncul warna cerah, perkenalan antar karakter, lalu dihancurkan pelan kemudian berganti dengan dramatisasi yang dimanipulsi memainkan emosi penoton dengan momen mengharu biru. Konflik dalam film ini juga terasa dibuat panjang. Bertele-tele. Tak hanya soal kolam namun juga ditambah dengan persaingan, solidaritas, dan percintaan pastinya. Belum lagi alur ceritanya juga ditambah dengan musikal sayang lagunya kurang easy listening . Yang kurang berkesan dari drama Korea akhir-akhir belakangan ini adalah beraroma dunia anak boyband. No Breathing (2013) - 6/10

Male Modelling

Kali ini mencoba menyimak film Ben Stiller dimana Ben sendiri yang duduk di kursi director film ini. Lumayan, cukup menghibur. Komedi tentang model fashion laki-laki. Komedinya menggunakan gaya kekonyolan atraksi gaya berlebihan meniru model catwalk , fashion warna-warni, dan kadang memakai konsep komedi kedangkalan karakter seperti momen protes miniatur. Alur ceritanya sederhana tidak berat dengan iringan lagu-lagu yang cukup easy listening , beberapa merupakan lagu lawas yang sudah membumi. Sekali lagi di film ini juga merupakan kerjasama antara Owen Wilson-Ben Stiller sama seperti di Starsky dan Hutch , disini karakter Owen duet dengan karakter Ben melawan kejahatan Mugatu. Selain lagu, disini hiasan para guest star juga cukup menonjol, Cuba Gooding, lenny Kravits, Will Ferrell, Milla Jovovich, Donald Trump, Victoria Beckham, David Bowie, hingga Fred Dust. Terakhir, seperti di ending film ini, sebuah dialog Melayu diucapkan oleh Ben Stiller, "sama-sama,

Nakalnya remaja di jaman milenia

Film ini sederhana saja. Konfliknya "mudah" dan ringan dicerna karena tidak terlalu rumit karena tidak ada rahasia yang disimpan. Pembalasan dendam. Meski semua kartu dibuka namun masih enak diikuti, setidaknya bisa cukup menimbulkan ketegangan tersendiri sembari menunggu kapan bertemunya kedua tersangka utama. Pesan moral dari film ini mungkin ingin mengingatkan bahwa di jaman modern seperti sekarang ini berbeda dengan lagu When The Children Cry milik White Lion. Karena bila melirik dari film ini sepertinya para orang tua yang harus membereskan apa yang telah "dibangun" oleh anak-anak. Seperti disini, orang tua bekerja demi anak, anak mereka justru terlena dunia internet dengan cara membuat video dewasa yang tak profesional. Broken (2014) - 6/10

Polisi korup di Chinatown

Selain dua favorit penulis aktor dari daratan Asia yang berhasil menembus Hollywood, Jackie Chan dan Jet Li, ada satu lagi yang sebelumnya bahkan menembus Hollywood yaitu Chow Yun Fat. Penulis kurang begitu merekam jejak Chow selama di Hongkong kecuali film God Of Gamblers yang dulu pernah sukses. Lainnya, kurang begitu paham. Dan, sekali lagi, aktor Asia mempunyai ciri khas tersendiri dalam membentuk karakternya. Bila Jackie dan Li memilih untuk berkarir di bidang ahli adu kungfu wushu, maka Chow sejauh yang penulis tahu lebih ke aksi laga tembak-menembak. Atau boleh dikatakan lebih pas dengan karakter fisiknya yang tinggi besar. Dan, salah satu ciri khas Chow adalah babyface killer -nya yaitu bermain di area laga dengan wajah yang "tak laga". Salah satu ciri yang sering penulis temui saat Hollywood memajang bintang Asia sebagai aktor utama adalah konsep ceritanya yang "memaksa" aroma chinese. Disini fokus cerita ada pada geng Chinatown di New York.