Skip to main content

Posts

Ajakan ditolak, bapak anak gila bertindak

Horor memang. Hanya horor apa yang kurang jelas. Alur cerita terbelah dan kurang jelas kaitannya dimana. Di satu tempat ada Brent yang "tertangkap" ke dalam obsesi gila Lola Stone bersama zombie-zombie peliharaan Lola. Di tempat lain ada Jamie yang sedang bercinta dengan gadis pujaan berkarakter gothic, Mia. Memang nuansa film terasa kelam, gothic, dan sedikit sadis. Horornya kurang terasa, alur cerita juga kurang begitu jelas maksudnya. The Loved Ones (2009) - 5/10

Lagi, mencurangi garis kematian

Tema dan gaya masih sama dengan yang pertama . Mengandalkan horor logika kaitan kebetulan demi kebetulan yang mengakibatkan kematian tragis. Hanya lebih fresh. Yang sedikit mengganggu mungkin aroma horor kebetulan tragis-nya lebih "kejam" sampai terbelah-belah terpotong-potong. Momen paling menarik dan memorable buat penulis adalah momen penglihatan yang dialami Kimberly di jalan raya. Final Destination 2 (2003) - 6/10

Panggilan tak terjawab yang meresahkan

Jepang punya horor. Cerdas sebenarnya. Tema yang dikupas seputar horor yang mengikuti trend teknologi. Meski bukan jaman tombol qwerty namun paling tidak ide horornya termasuk bagus. **Coba kalau di jaman sebelum ada handphone kemudian dibuat horor seperti ini. Jaman surat masih pakai jasa pos. Ada surat yang dikirim serta diterima sendiri mengabarkan kematian sendiri, belum bayar amplop, perangko, sampainya kapan juga tidak jelas. Bisa-bisa keburu capek hantunya menunggu surat sendiri tiba** Awalnya bagus. Konsep misteri satu missed call di hp Yoko berpindah ke hp Kenji lalu Natsumi, cukup bagus. Horor yang fresh. Memasuki tengah cerita, mulai agak mengendur. Konflik jadi melebar. Muncul karakter misteri dari keluarga Mizunuma. Sejak muncul bagian Mizunuma inilah, tensi horor menjadi down. Membuat bingung antara mana yang biang horor sebenarnya Mizunuma atau ibu kandung Yuki sendiri yang juga ditampilkan "berkonsep" horor.

You can't cheat death

Menurut penulis, film ini gayanya biasa saja. Umum. Pemerannya para muda-mudi, fresh graduate , cantik tampan rupawan, berani seksi, lalu alurnya dibuat falling one by one . Simple. Yang menarik adalah film ini kadang menjadi trademark bila ada sebuah tragedi. Karena film ini berkisah seputar tragedi dan dikejar oleh tragedi. You can't cheat the death . Kita tak dapat mencurangi takdir kematian. Bila memang tiba "waktunya", maka tak ada "alasan" lain. Di poin itulah yang menjadi horor kreatif dari film ini. Fresh. Momen penekannya adalah ketika semua itu bisa "dirasakan" oleh karakter Alex dan kita tinggal menunggu bagaimana "waktunya tiba" satu per satu. Final Destination I (2000) - 6/10