Skip to main content

Posts

Setelah kematian Yukiyo...

Film ini awalnya cukup menarik. Tak perlu banyak berbasa-basi langsung menggebrak dengan momen horor di beranda depan cerita. Lemari. Misteri yang dibangun sejak awal juga menarik. Namun sayang, momen horor yang menarik ini tak bertahan lama. Beberapa momen horor pamungkas justru terasa biasa dan tak menarik lagi. Apalagi penampilan misteri wanita berambut yang memiliki rambut unik teruntai panjang. Horor seperti itu terlihat memaksa apalagi dengan tambahan suasana kamar apartemen berubah gelap dan berasap. Kemudian, ketika ada dialog antara dunia hidup dan yang mati, adegan tersebut bagi penulis benar-benar memusnahkan nuansa horor yang sudah terbangun apik di awal. Adegan drama "bergelantungan" di lantai 13 juga terasa kurang pas. Selain terlihat "kasar" dengan background-nya juga terlalu didramatisir di saat "kritis". Apartment 1303 (2007) - 6/10

Vista Pasific Shinigami

Di dalam pesawat itu ada pasangan suami-istri, ada pasangan yeng berbulan madu, ada pramugari Amerika dan Asia, ada pasangan yang sedang bersedih, ada yang takut hamil, ada pencuri handphone dan jam tangan, ada yang gothic style , ada boneka shinigami, dan ada mayat. Konfliknya lumayan. Hanya ending -nya kurang greget. 7500 (2014) - 6/10

W1-1L 8-10-10

Grafik film ini awalnya menanjak dan terasa menarik. Misterinya bagus. Sayang, menanjak di tengah-tengah film, grafik cerita menurun drastis. Tak menarik lagi. Twist film dilempar tepat di tengah-tengah film. Sekilas twist film ini mengingatkan pada gaya Sixth Sense atau The Other -nya Nicole Kidman. Setelah twist dilempar di tengah film, baik horor maupun misteri Peter Ward menjadi hambar tak berasa. Apalagi untuk segmen horor ketika "berpamitan" kepada Libby dan anak-anak, segmen ini benar-benar membuat mood menjadi datar. Terasa kurang pas saja berdialog dengan "dunia lain" di tengah-tengah kebakaran. Mungkin, akan lebih menarik lagi bila twist dijaga ketat dan disimpan hingga akhir cerita. Dream House (2011) - 6/10

Tak hanya jago main pistol dan berkuda

Koboi. Poker. Kurang begitu menarik. Alur dan konfliknya terasa biasa saja. Triggerman (2009) - 5/10

The Alcove

Film ini berjalan dengan kalem. Ada dua orang, Ray dan Ken (profesi mereka disembunyikan), yang diberi instruksi untuk ke Bruges oleh seorang bernama Harry. Nada ceritanya pelan bahkan jenuh. Datar. Persis dengan situasi yang dialami oleh karakter Ray disini ketika menginjakkan kaki di Bruges, Belgia. Beberapa selipan humornya terasa cerdas dan bagus. Baru terasa beat-nya ketika memasuki babak baru dengan Yuri. Konflik terjadi di antara Ray dan Ken. Sayangnya, ending-nya kurang greget. In Bruges (2008) - 6/10

Darah di tengah pesta hippies

Sebenarnya yang paling menarik awalnya adalah karena nama besar di belakang layar film ini. Karena penulis adalah fans serial televis Friends. Bukan karena horor ataupun temanya. Dan, memang film ini malah terasa absurd. Kurang jelas maksud cerita. Alur cerita dan visualnya dikesankan untuk horor sekaligus crime . Tentang pesta hippies di tengah hutan sebuah kota yang kemudian menjadi pesta bagi karakter obsesi Reagan. Memang, Courtney hanya untuk Monica. The Tripper (2006) - 5/10

Niat jahat salah tempat

Film ini sebenarnya cukup unik. Menertawakan "kesalahan" John Taylor dalam pelariannya. Namun, lebih unik lagi, gantungan kisahnya. Alurnya sederhana. Mudah diikuti. Konfliknya seputar pelarian seorang penjahat dan masuk ke dalam fantasi liar karakter Warwick. Konflik tersebut awalnya diolah menarik, namun semakin ke dalam, sedikit jenuh. Baru sedikit terangkat ketika dihadirkan kejutan twist dengan karakter Warwick ini. Keseluruhan menarik di awal, namun turun sejenak, terangkat sedikit. Unik. The Perfect Host (2010) - 6/10