Skip to main content

Posts

Witwicky masih harus berlari

Mungkin disinilah letak berlebihannya. Ceritanya pembalasan yang kemarin diceburkan ke dalam laut samudera. Jalan ceritanya memang terlalu melebar dan besar. Tidak sesimple yang sebelumnya. Untuk mencari sumber hidup harus sampai ke Mesir. Apalagi untuk mencari sebuah alat, harus "membangunkan" robot tua yang ternyata memiliki kaitan sejarah lagi, dan harus ke "belakang" lagi sembari berpindah tempat setting lokasi. Kurang simple. Masih ada aroma komedi kecil-kecilan sebagai penyegarnya. Hanya saja penampilan Le Bouf disini tergolong lebih serius daripada sebelumnya, unsur kocaknya jauh menurun. Kuantitas oh nono no nono noooo... juga menurun. And, the hottest one Me Me Megan fooxxx she's still hot uuh Tapi, tetap film ini mengusung animasi serta visual efek yang luar biasa. Megah. Tidak main-main biayanya juga membuat film ini tentunya. Lainnya, tentu saja Linkin Park. New Divide benar-benar awesome . Kekuatan lagu ini memang megah iramanya.

The truth behind Silver Star

Film dokumenter yang sangat menarik. Kuat. Menggetarkan. Adalah Pat Tillman yang "terpanggil" untuk menjadi serdadu untuk negaranya di Afghanistan. Kisah kepahlawanan? Bukan. Sebaliknya yang ada disini adalah kisah duka. Pat Tillman kembali ke kampung halamannya sebagai fallen soldier. Disambut oleh seluruh kota dan dirayakan dengan upacara penghormatan militer yang cukup megah. Wajar bila mengingat sebelumnya, Pat Tillman adalah seorang american footballer yang cukup terkenal dan memiliki kontrak besar. Bagian tragis dari kisah Pat Tillman inilah yang penulis suka. Bagaimana film dokumenter ini menampilkan mereka yang pernah dekat dengan Pat menceritakan kebenaran tentang tragedi kematian Pat di Afghanistan. Tentu saja menceritakan kebenaran apalagi dalam kasus Pat seperti ini bukanlah hal yang mudah atau gampang. Tentu akan sangat "sulit". Karena menyangkut nama baik instansi militer sekaligus para petinggi militer. Cukup bagus. Berani. Film

Still wanted by the government

Yang penulis kenal dulu, setiap hari senin malam ada serial ini. Lalu lainnya yang penulis ingat, lagu soundtracknya. Karakter tokoh yang paling menonjol adalah B.A. dengan rambut khas serta kalung cincin gelang giwang aksesorisnya. Biasanya ceritanya seputar kriminal biasa. Kemudian bertarung tangan kosong dan adegan paling seru adalah ketika B.A. "terpaksa" turun tangan. Disini, berusaha menyamai kesuksesan serial tahun 80an. Namun, sayang kurang maksimal. Gaya Liam tidak begitu mirip, hanya gaya cerutu dan rambut putihnya saja yang mirip. Gaya B.A oleh Rampage Jackson apalagi, disini jauh sekali dengan Mr.T. Mr.T yang penulis kenal dulu, jarang sekali tersenyum apalagi tertawa. Senjata andalan Mr.T adalah tangan kosong. Tapi disini, gaya B.A disulap menjadi banyak senyum, sangat ramah, tanpa perhiasan, dan sedikit aksi kekuatan otot. Hanya gaya rambutnya saja yang boleh dibilang mirip. Kalau versi klasik, konfliknya lebih natural dan ringan saja. Tapi disi

Killer Elit

Mungkin memang faktor mood juga berperan dalam kegiatan hobi. Sama seperti sekarang, moodless. Totally. Terlalu banyak hal yang di luar rencana membuat pikiran lelah dan semangat sedikit berkarat. Sebenarnya film ini menarik luarnya. Based on true event . Info di intro cerita terjadi di sekitar 1980an. Lalu, ada De Niro, Statham, dan Clive Owen sedikit memberi ekspektasi menjadi film setidaknya crime story yang bakal menghibur. Sayang, setelah aksi Statham mencoba menolong De Niro di Oman, penulis mulai missing link story . Pelan gagal memahami isi ceritanya. Lebih banyak drama dengan dialog padat ketimbang aksi laga. Terlalu "berat" dengan mood yang "berat" juga. Mungkin lain kali bisa menyimak ulang film ini. Killer Elite (2011) - 5/10

Pulau yang menggoda

Temanya horor dan tidak berat hanya saja memang lebih ke " horortis " alias horor campuran seksi erotis. Sekilas daya jualnya hanya seputar erotisme karena horor yang diangkat kurang digarap maksimal meski seharusnya bisa jadi menarik. Namun, sisi erotis yang diangkat juga terasa "separuh" kurang maksimal. Siren (2010) - 5/10

Sinner

Kesan pertama tentu saja Christian Bale membuat kesan mendalam. Sangat dalam. Terlepas apakah hasil komputer atau make-up atau juga bahkan memang benar adanya, penampilan Bale disini luar biasa. Fisiknya benar-benar membuat ngilu. Bagaimana bisa seperti itu? Harus diakui Bale adalah aktor dengan high quality . Film ini berjalan seperti hit and run . Dari awal membombadir kisah kegalauan kesendirian karakter Trevor yang hidup sebagai buruh dan merasa kesepian. Bungkusan misteri memang terasa absurd bagi penulis. Membingungkan. Hanya bisa meraba menebak kiraikira kemana jalan cerita film dengan tone abu-abu ini bakal digiring. Rahasia kekacauan Trevor dikubur dalam-dalam dan lebih dalam. Pelan-pelan satu demi satu dibuka yang lalu kemudian "dibiarkan" untuk dicerna sendiri. The Machinist (2004) - 6/10

The driver don't pick the car. The car'll pick the driver. And so began the war

Pertama kali dulu awalnya penulis tahu film ini dari media serta berkali-kali melihat pajangan cover VCD nya di rak rental langganan. Tapi tidak tertarik karena bukan selera penulis. Terlalu fantasi. Khayalan. Apalagi robot. Banyak alasan. Lalu, penulis baru tahu ternyata lagu What I've Done milik Linkin Park menjadi soundtrack film ini. Bagaimana bisa? Bagi penulis, sekelas Linkin Park tentu memiliki pilihan berkualitas "meletakkan" lagunya di sebuah film. Tentu saja seharusnya film ini memiliki nilai lebih. Jadi, alasan memilih film ini kemudian adalah Linkin Park. Ekspektasi awal, film ini bertema berat. Seputar antariksa galaksi atmosfir dan sejenisnya berbau fantasi dunia tingkat langit. Ternyata, keliru. Film ini ternyata cukup easy watching sama seperti lagu What I've Done yang easy listening . Sama pula dengan dinamisnya hentakan drum Rob Bourdon, eksotis nya raungan gitar Brad serta kerennya scratch turntable ala Mr.Hahn, film ini berjalan di