Skip to main content

Posts

Dari debu mereka bangkit

Sebuah drama yang menyentuh. Itu kesan pertama. Berdasarkan kejadian nyata pada tanggal 14 November 1970, tim Marshall Univ. berkunjung ke kandang tim East Carolina dan mengalami kekalahan. Tak berhenti disitu, dalam perjalanan pulang kembali ke Huntington, pesawat yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan hebat. There were no survivors in that accident . 75 nyawa melayang dengan kebanggan kota. Dari situ film berjalan dengan emosional khas drama inspirasional. Ada dramatisasi, ada optimis, ada konflik pesimis, dan ada keceriaan. Film ini membawa cerita berlapis yang diruntun secara apik. Tidak berat dalam konflik. Dan hampir rata-rata memiliki kualitas akting yang menawan hingga detail dramatisasi bisa sedikit terkaburkan. Di film ini tak hanya berbicara tentang duka seiisi kota Huntington kehilangan tim futbol mereka. Tapi diurai dengan grafik meningkat. Dan semua berawal dari pelatih Jack Lengyel. Seorang pelatih yang selalu atraktif,unik, dan sangat optimis dalam tindaka

Good luck

Film aksi kali ini cukup menarik. Drama tentang ayah-anak yang ditampilkan emosional. Adalah Liam Nesson yang berprofesi sebagai tenaga keamanan mendapati anaknya diculik oleh penjahat. Sisi yang membuat menarik adalah kerangka dan bumbu cerita dengan aksi laga versi Liam yang pas. Sebelum masuk ke inti cerita, film ini dipanaskan dulu oleh latar belakang karakter Bryan yang harus "kehilangan" keluarga oleh karena mantan istri sekaligus ibu dari anak semata wayangnya terlalu matrealistis. Beberapa scene ditampilkan cukup mengena emosi, seperti meninggalkan kado ayah demi seekor kuda? Yang kemudian dikembangkan dengan cerita kriminal seputar penculikan remaja. Tidak terlalu menjual aksi laga berlebihan, gaya dan skill karakter Bryan dalam melakukan pelacakan serta pencarian Kim cukup lumayan enak diikuti. Taken (2008) - 7/10

Jennifer punya cerita

Tiga kali. Masih belum atau gagal memahami apa yang diterjemahkan dalam kisah ini. Tempelan keseksian Megan Fox semata. Banyak tebaran adegan flirt. Visual memang segar tapi tertutupi oleh nuansa dark yang memang menjadi identitas label horor. Ada aroma komedi dalam beberapa penggambaran karakter di dalamnya. Tapi tak ada yang membuat tertawa. Sisi horor yang diangkat terasa dangkal saja. Selain tadi mengandalkan nuansa gelap malam, juga terjebak pada tampilan darah sana-sini plus riasan super mengerikan semata. Ceritanya tentang karakter Needy yang sedang storytelling . Needy memiliki sahabat dekat, Jennifer, yang mendadak berubah menjadi aneh sejak masuk ke dalam mobil smoky van milik band Bahu Rendah. Dan di akhir film, ya memang seperti hanya menjual tempelan segar saja. Seksi. Cerita tidak dalam namun kurang menarik. Jennifer's Body (2009) - 5/10

Lingkaran kepercayaan di Focker Island

Kesan pertama muncul adalah tak bisa serius ketika harus membaca name tag Gaylord Focker. Di episode kedua ini, Jay Roach (kembali) sukses membuat komedi, yang penulis rasa lebih baik dari seri pertamanya , tentang upaya Greg bersatu dengan Pam. Dustin Hoffman dan Barbra Streisand dihadirkan untuk menambah peluru komedi film ini jauh lebih bertenaga dalam kelucuan. *Menyimpan kulit khitan Greg hingga masuk ke dalam makanan? Adalah contoh kecil komedi segar yang natural. Greg masih menjadi sentral bulan-bulanan kekonyolan. Pertemuan dua keluarga, Brynes dan Focker masih menjadi tema besar, disitu lahirlah perang budaya bagai langit dan bumi yang harus mau tak mau memancing tawa. Keluarga Focker yang terlalu amat sangat terbuka menepis tabu diracik dengan tidak dangkal. Dan, penulis sangat menyukai akting Dustin Hoffman yang terasa bersaing ketat dengan gaya mantan CLIA , Robert De Niro. Satu lagi bintang cemerlang film ini, Little Jack. Kehadiran Little Jack disini juga

Rita Hayworth dan palu batu

Info film ini penulis dapatkan dari banyak pendapat di dunia maya. Hampir semua pendapat mengatakan bahwa film yang dibintangi Tim Robbins duet Morgan Freeman adalah salah satu film drama terbaik yang pernah ada. Sebuah drama panjang dengan kerangka cerita yang memukau. Dari sisi penulis, jalan ceritanya sangat dalam dan bagus. Perlu waktu 1 jam untuk masuk ke bagian "harta" film ini. Karena memang klimaks cerita ini dipendam dalam dan berlapis-lapis. Klimaks pertama yang menyentuh adalah ditandai dengan munculnya karakter Tommy Williams. Tim Robbins memerankan sosok Dufresne. Sebuah karakter yang dulunya berprofesi bankir ternama didakwa atas kasus pembunuhan sang istri. Menariknya, sosok Dufresne adalah sosok tough guy disamping jenius. Tangguh. Berkali-kali menjadi korban, namun tetap tenang. Kegigihan serta ketekunan Dufresne berhasil ditutupi oleh drama prestasi selama di penjara. Sangat "menipu" dan cerdas. The Shawshank Redemption (1994) - 8/10

Perlu seseorang yang berani melakukan perubahan

Chris Vaughn kembali ke kampung halaman setelah lama berkecimpung di dunia militer. Tapi, kampung halaman yang dahulu indah kini menjadi "rusak" moral dan semua bermuara pada kekuasaan yang salah. Tema besar film ini sederhana saja. Memperbaiki apa yang rusak. Grafik cerita tertata cukup rapi dengan 2 segmen. Segmen pertama dibuat drama dan dimeriahkan oleh segmen aksi laga one man war . Penampilan Dwayne Johnson sendiri sebagai potret Buford Pusser cukup meyakinkan. Sosok dan postur-nya sangat mendukung untuk film genre ini. Alur ceritanya sendiri terasa melompat-lompat cepat yang sepertinya hanya mengambil momen-momen penting dalam kehidupan nyata Buford dan tentunya dengan hiasan romantika percintaan serta dramatisasi aksi laga. *Ada pertanyaan yang tertinggal, adik dari karakter Chris disini, Michelle, merupakan seorang sheriff. Dan sejak Chris menjabat sebagai sheriff kepala serta memecat semua sheriff lama, karakter Michelle mendadak hilang. Apakah dipecat a

Petaka dalam canda

Film kali ini secara rating tidak bagus. Namun, penulis suka dengan film ini. Mengingatkan pada gaya Scream . Jubah hitam bergentayangan. Hanya beda pada trademark . Awalnya terasa biasa namun sejak masuk ke bagian " accidentally killed " film ini menjadi menarik. Teka-teki pelaku dijaga hingga akhir film. Horor yang diangkat juga dalam bungkusan rapi. Banyak adegan kejutan yang tak terduga. Dan, secara visual sangat memanjakan mata dengan aktris-aktris muda cantik seksi sekaligus berani terbuka. Beberapa scene memang "keras" dan tidak cocok untuk yang belum stabil. Sorority Row (2009) - 7/10