Skip to main content

Posts

Penantian panjang di padang gurun

Sebuah film yang bagus. Tentang memori Swofford selama bertugas menjadi marinir. Dari awal cerita sudah terasa feel "salah alamat" yang dialami oleh Swoford. Beban psikologis semakin terasa ketika Swofford bertemu dengan Sersan Skyes yang dimainkan apik oleh Jamie Foxx. Tekanan mental yang dialami oleh marinir selama bertugas menjaga daerah kilang minyak di Kuwait secara sempurna dimunculkan. Stres dan frustasi dimunculkan melalui akting yang kuat dari para aktor disini. Visualisasi panas padang gurun semakin mewakili kondisi mental para prajurit. Gersang tandus kosong. Emosi film semakin naik ketika Swofford mendapati kekasihnya pergi. Mendapati dirinya mengaduk hadiah atasan yang tak terlalu keras tak terlalu lunak. Kesan bahwa militerisasi telah merampas hidupnya dipentaskan melalui akting cemerlang Jake Gyllenhaal. Keseluruhan film garapan Sam Mendes ini sangat baik dalam memunculkan emosi drama nya. Dapat terasa dan kena. Penantian lama di padang gurun serta kerasnya

Apa yang tidak ada di Wall Street?

Yang membuat seri ketiga ini lebih menarik adalah kedalaman cerita. Jika di seri pertama dan kedua hampir senada dengan konteks accidentally be there . Kebetulan sedang mengunjungi tempat kerja istrinya, lalu kebetulan sedang di bandara menjemput istri. Tidak kali ini tidak di seri ini. Meski ada sisipan drama tapi tetap saja kualitas Die Hard terletak pada aksi hancur-hancurannya. Terbukti pada awal-awal memasuki film, sebuah ledakan keras terjadi di jantung keramaian kota New York. Aksi menyetir gila-gilaan khas McClane di tengah taman kota. Sebuah kereta bawah tanah dibuat keluar jalur dengan ledakan keras. Sebuah kapal juga ikut diledakkan ikut meramaikan suasana aksi film. Dari sisi jalan cerita dibuat lebih dalam. Mengapa harus McClane? Teka teki itu dibungkus rapi hingga separuh durasi film dengan grafik alur cerita yang meningkat hingga hampir kota New York menjadi chaos oleh karena polisi berkonsentrasi mencari bom yang ditanam pada salah satu gedung sekolah. S

Hack Heaven

Penulis suka dengan film ini. Berdasarkan kisah nyata. Sebuah drama tentang wartawan Stephen Glass yang menulis artikel untuk majalah penerbangan Air Force One, The New Republic. Ceritanya tertata rapi sangat menyentuh, alur yang fokus, dan disajikan dengan grafik cerita yang beruntun naik diakhiri konflik editor-jurnalis yang mengejutkan. Sangat menonjol adalah duet akting Hayden Christensen dan Peter Sarsgaard. Mereka lah yang membuat kisah ini menjadi hidup. Terutama untuk Hayden, karena penulis awalnya tidak familiar dengan nama Stephen Glass, aktingnya membuat penulis bisa sedikit meraba karakter Stephen Glass. Paling memorable dalam film ini adalah scene interview terbuka antara Steve dan Chuck Lane dari The New Republic dengan Adam Panenberg dari Forbes Digital. Shattered Glass (2003) - 7/10

Penyelamatan Dieter Dengler

Sebuah film berdasarkan kisah nyata tentang pengalaman seorang pilot Amerika, Dieter Dengler , yang tertangkap ketika menjalankan misi rahasia di daratan Laos. Penggambaran tentang keadaan desa atau penyiksaan yang terjadi memang hanya sepotong demi sepotong namun detail momen-momen yang ditampilkan sudah cukup kuat mewakili pengalaman bertahan dan berjuang untuk kembali bebas hidup-hidup. Paling banyak dimunculkan adalah sisi drama sosialisasi karakter Dieter selama ditahan dengan tahanan perang lain. Dramatisasi film ini mau tidak mau tidak dapat lepas dari peran akting Christian Bale yang apik selain ditunjang oleh detail sinematografi dan penataan sosok masing-masing tokoh dengan baik. Dari akting Bale yang selalu ceria di kamp tahanan , paling tidak mampu memberi pengenalan pada sosok Dieter itu sendiri. *Memorable scene film ini bagi penulis adalah akting Bale ketika acara makan di kamp tahanan.* Rescue Dawn (2006) - 6/10

Ketika air tenang tak hanya menghanyutkan

(Kadang) tema film seperti ini memang bisa menjadi menarik. Simple. Alur ceritanya jelas dan fokus. Apalagi tambahan tag based on true story . Tinggal bagaimana menikmati pengambilan gambar serta alur frame by frame storyline . Disini, memang penulis kurang familiar dengan nama para pendukungnya kecuali satu yang penulis kenali, buaya. Meskipun begitu tidak menjadi harga mati ketika penerbit ataupun pendukung film kurang terkenal pasti dinilai jelek. Jalan cerita film ini tidak berlebihan alias sederhana saja. Untuk memulai ketegangan tidak perlu waktu lama dengan basa-basi intro. Pengambilan gambarnya lumayan bagus. Ketegangan yang dipentaskan juga terasa dengan bumbu kejutan-kejutan serta kilatan petir di area sungai hutan belantara di Australia. Black Water (2007) - 7/10

Insurance companies start to go bankrupt

Bagaimana tidak bangkrut, sebut saja sebuah pesawat diledakkan untuk menjadi simbol aksi John McClane kali ini. *membayangkan harga satu biji pesawat yang disebut boeing 747 hanya untuk satu adegan dengan durasi pendek* Entah bagaimana bandara Dulles Washington ini hari itu mendapatkan kesialan sekaligus keberuntungan. Pada hari itu, melainkan sekelompok teroris sedang membajak "sawah". Menduduki bandara. Dan, hari yang sama, John McClane sedang menanti kedatangan pesawat yang sedang mengangkut istrinya. Yang terjadi? Totally action . Dari segi cerita, film kedua dari Die Hard ini masih mengusung tema sama. Sederhana. Tanpa intrik jalan cerita yang memerlukan konsentrasi keras karena film ini jelas menggunakan storyline dari dua sisi bergantian. Dari sisi John dan dari sisi para teroris. Dari sudut kejutan tinggal memoles karakter yang sebelumnya diduga "baik" ternyata jahat. Tinggal menunggu timing saat-saat mereka dipertemukan. Yang menarik tentu saj

Berawal demi sahabat berakhir demi cinta

Dari judulnya sudah klise. Begitulah hidup Dari segi cerita, hampir total drama. Sedikit taste komedi tapi tidak berlebihan jadi kurang terasa. Alur ceritanya tarik-ulur. Konfliknya yang menarik. Rumit. Complicated. Mereka berkarir. Mereka dijodohkan namun gagal bersatu. Mereka memiliki sahabat. Dan mereka dipertemukan secara terpaksa oleh takdir. Mereka mau tidak mau harus menerima warisan sahabat mereka yaitu Sophie. Melalui Sophie, yang awalnya tidak ada kecocokan, Eric dan Holly kembali bahkan harus satu atap demi warisan sahabat mereka. Ketika ada cemburu tentunya ada cinta. Film ini pun berubah menjadi ceria, yang kemudian dibelokkan lagi oleh konflik karir, dan digiring kembali ke rasa romantis ala kejar ke bandara. Tergantung kembali ke selera. Mungkin bagi penikmat drama, film ini cocok sebagai obat di hari libur yang cerah. Tapi bagi kurang berminat, mungkin perlu menyiapkan media lain sebagai teman menonton. Life As We Know It (2009) - 7/10