Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Review

Kembalinya seorang Danny Flynn

Sebuah film lawas produksi tahun 1997 yang menceritakan tentang perjuangan mantan narapidana kembali ke dunia luar sebagai suami yang berprofesi sebagai petinju. Bagi Movielitas, konflik dalam film ini cukup kompleks. Meski judulnya 'mengarah' pada dunia olahraga tapi sepenuhnya demikian. Ada konflik lain yang diberi porsi sama besar di luar cerita dunia tinju. Yaitu konflik perseteruan Inggris-Irlandia, dan konflik percintaan. Drama ini tidak begitu cocok dengan selera Movielitas, jadinya film arahan sutradara Jim Sheridan ini terasa sedikit 'berat' dan biasa. Tidak begitu istimewa meskipun di IMDB mendapat rating cukup menarik. The Boxer (1997) - 6/10

Bad Boys Client

Sebuah film lawas yang diangkat dari novel. Genre-nya misteri pembunuhan. Untuk ukuran Movielitas, jalan ceritanya lumayan rapat sedikit berat. Jadi, perlu effort lumayan agar tidak kehilangan link cerita. Konflik film ini sebenarnya menarik. Para pemain pendukung-nya pun boleh dikatakan berkelas. Ada Susan Sarandon dan Tommy Lee Jones. Tapi, satu hal yang menarik perhatian Movielitas sepanjang film. Yaitu aktor cilik Brad Renfro. Meski sebelumnya, Movielitas baru tahu penampilan Renfro di film kontroversial Bully , ternyata memang sejak kecil Renfro sudah memiliki bakat akting mumpuni. Terutama untuk karakter bad boys . Dan, ini merupakan debut akting Renfro dan tidak kalah dalam adu akting berkelas dengan kualitas aktris Susan Sarandon maupun Tommy Lee Jones. *Sayangnya, di kehidupan luar kamera, memang Renfro memiliki sederet catatan real bad boys . Gone To Soon... The Client (1994) - 6/10

Hilang dalam tabir gelap demi cinta

Film drama misteri dari Perancis ini menawarkan tema pertanyaan, bagaimana rasanya bila orang yang kita sayangi telah meninggal akan tetapi muncul kembali... Bagi Movielitas, konflik film ini menarik. Hanya saja, sedikit rumit bila tidak ekstra memperhatikan jalan ceritanya. Alias, lengah sedikit akan membingungkan. Layaknya puzzle, film misteri ini menceritakan tentang karakter seorang dokter anak, Beck, yang kehilangan istrinya akibat dibunuh secara misterius. Karena tiadanya saksi yang mendukung, Beck menjadi salah satu tersangka sebagai pembunuh istrinya sendiri,Margot, dengan dalih asuransi. Konflik semakin menarik, saat Beck melalui akun Yahoo.fr (*sponsor)-nya, tiba-tiba mendapat sebuah email yang berisi bukti bahwa istrinya Margot ternyata masih hidup dengan sebuah rahasia. Soal twist film, lumayan but not special. Ada dua point yang membuat atmosfir film menjadi sedikit awkward bagi Movielitas. Pertama, lagu With or Without You milik U2 yang menurut Movielit

Mi in

Film yang sepertinya kurang cocok dikonsumsi khalayak remaja yang masih jiwa labil dan usia dibawahnya. Film ini bernuansa "sakit"nya cinta. Berkisah tentang hubungan tanpa status antara pria dan wanita yang kemudian memasuki area level "panas". Menurut Movielitas, terasa sekali film ini digarap dengan sentuhan artistik yang tidak main-main ala asal hardcore. Meskipun ada beberapa adegan yang panas, secara garis besar ada penonjolan artistik dari desain lokasi apartemen yang eksotis, indah, dan unik. Juga penataan sudut-sudut pengambilan gambar yang sangat "nyeni". Overall, dari sisi alur cerita, bukan genre favorit Movielitas. Terlalu berat dengan dialog dan narator yang penuh kiasan seolah sedang mem-puisi-kan kegalauan jiwa. Dari sisi konflik, biasa saja. Film ini cocok untuk referensi bagi pasutri yang masih 'baru'. La Belle (2000) - 5/10

Not everyone really don't like getting pranked,dude!

Kali ini Movielitas mendapat tontonan thriller yang bisa dibilang punya sedikit kemiripan dengan gaya teror ala Scream klasik dengan tema kekinian yaitu seputar viral prank di internet. Dari sisi cerita, menurut Movielitas, biasa saja. Tidak ada yang istimewa. Hanya saja, mungkin, muatan film ini mempunyai pesan kritik seputar kreatifitas prank yang kadang memang kelewat batas. Masih menurut Movielitas, prank memiliki beberapa gaya. Prank dimana pelaku dan "korban" sudah di-setting sebelumnya. Atau juga prank dimana "korban" memang benar-benar tidak tahu skenario-nya bahwa sedang dikerjai (hanya demi) untuk tujuan klik, like , dan subscribe para pengguna internet. Hal ini tentu saja sama dengan keuntungan di satu pihak dan "kerugian" di lain pihak. Kerugian inilah yang kemudian menjadi tema dasar film thriller kali ini. Dan, akibat dari prank atas nama kreatifitas atau selebritis instan atau bisa jadi "karya seni" kekinian, seb

Dampak mendengar gempuran berita negatif

Entah kenapa film ini punya kesan tersendiri untuk Movielitas. Sayang, Movielitas mendapatkan film ini sudah dengan kondisi yang "kurang sempurna", bagian endingnya terpotong karena scratch . Film ini berkisah tentang seorang pria, Terry Allen, yang terkena musibah pemecatan dari tempat kerjanya. Di sela-sela menunggu pekerjaan baru, Allen digempur oleh berita-berita media massa tentang terorisme. Konflik dalam film ini menurut Movielitas sangat simple dan enak dinikmati. Tidak terlalu banyak karakter yang bermain dalam lingkaran cerita. Alur cerita pun tidak sulit untuk dicerna. Sangat simple namun kuat dengan irama seperti grafik yang semakin lama semakin menanjak. Overall, sebuah hiburan kisah drama yang sangat sederhana dan menarik. Pesan moral dalam film ini versi Movielitas adalah jangan terlalu lama membiarkan diri tidak produktif (menganggur), jangan bergantung pada panggilan kerja. Saat ini, saatnya era digital internet, siapapun punya kesempatan unt

Gagalnya Misi Patah Hati

Hari libur seperti ini memang paling cocok bila dihibur dengan tontonan komedi romantis original (bukan jiplakan film lain) yang berkualitas. Salah satunya adalah film yang diisi dengan duet romantis Kate Hudson dan Matthew McConaughey ini. Kocak, menghibur dan pastinya seksi romantis. Konfliknya menarik dan lucu. Sang wanita mendapat tugas untuk "mematahkan" hati pria dalam waktu 10 hari dan sebaliknya sang pria mendapat tugas untuk menggaet wanita dalam 10 hari. Overall, film drama romantis dengan nuansa komedi yang menarik dan menghibur. Alur cerita ringan dengan konflik kocak dan manis. How To Lose a Guy In 10 Days (2003) - 7/10

Konspirasi panjang menuju tahta presiden

Kalau film sudah berbicara soal politik, kesannya berat. Seperti film ini, alur cerita nya rapi hanya konflik-nya berliku panjang. Diceritakan bahwa ambisi seorang wanita yang ingin menjadikan anaknya sebagai presiden Amerika, harus berliku mengatur skenario untuk anaknya dari medan perang Iraq hingga masa kampanye pemilihan presiden. Agak tidak masuk akal, tapi bisa jadi di dunia panggung politik. Hingga bila perlu, diadakan program cuci dan bor otak untuk meluluskan jalan menuju tahta presiden. Dan, Movielitas adalah fans Denzel Washington, yang pasti soal akting drama-nya tidak perlu diragukan lagi. Overall, jika dibandingkan dengan film Denzel yang lain, film ini tergolong sebagai film yang cukup "berat" pada konfliknya. Dan, dari sudut konflik sebenarnya menarik, hanya saja terlampau "jauh" bila hanya untuk ber-politik saja diperlukan program cuci otak. The Manchurian Candidate (2004) - 6/10

Manusia adalah binatang yang paling berbahaya

Sepertinya Movielitas harus setuju dengan penilaian di IMDB tentang film ini. (Saat ini), skor film dengan sutradara David Fincher ini adalah poin 7. Lumayan. Setidaknya bagi Movielitas, kualitas film dengan skor 7 di IMDB, rata-rata, memang bagus dan berkualitas meski tidak selalu demikian. Tapi, jujur saja, film ini ada rekor tersendiri. Entah berapa lama Movielitas harus memutar ulang, ulang, dan ulang untuk benar-benar bisa mengikuti alur cerita film ini. Berat. Ada satu titik jalan cerita yang terasa missing story-link . Movielitas selalu kehilangan konsentrasi saat menikmati film ini, khususnya di bagian Paul Avery yang katanya menemukan jejak Zodiac dan saat Dave Toschi bersama partner-nya melayani masyarakat yang mengaku-ngaku sebagai dan tahu tentang siapa Zodiac itu. Susah sekali mencerna jalan ceritanya. Uniknya, Movielitas hampir tidak pernah bosan mengulang sejauh ini. Memang, seperti tidak ada jenuhnya meskipun konfliknya berat, selain banyak karakter yang di

4 bersaudara bersatu

Kesan pertama yang langsung muncul adalah film ini berbobot standar saja. Konflik nya seputar persaudaraan 4 pria yang terjalin kembali karena meninggal-nya orang tua asuh mereka. Overall, tidak ada yang istimewa. Mulai dari alur cerita hingga konflik, semua nya standard saja. Hanya di beberapa titik momen terasa berlebihan mendramatisir. Four Brothers (2005) - 6/10

Tak lagi sama di masanya

Bicara soal film ini simple saja. Just for fun . Konflik nya ringan seputar band yang pernah sukses pada jaman-nya, kemudian mendadak harus mengulangi kembali masa jaya di usia yang tak lagi muda. Bagi Movielitas, rasa komedi-nya masih biasa saja. Tidak ada yang terlalu istimewa. Hanya satu-dua momen yang berhasil menusuk tawa. The Suburbans (1999) - 6/10

Keep Moving On!!

Movielitas punya sudut pandang tersendiri dengan film ini. Unik. Kalau dilihat dari posternya, film ini kemungkinan akan memberi suguhan berupa cerita medan perang. Namun, justru sebaliknya, bisa dikatakan film ini minimalis pemain dan konflik. Hampir 90% cerita berporos pada sang aktor Armie Hammer yang berperan sebagai Mike sebagai anggota Marinir Amerika yang dikirim bertugas di padang gurun. Dan, hampir 90% juga konflik film berkisah di satu titik di padang gurun. Dari segi visual, film ini sepertinya digarap tidak main-main, beberapa gaya visual efeknya cukup bagus. Sisi unik film ini menurut Movielitas adalah pesan moral yang ingin disampaikan. Jubah luar film ini memang terasa cerita marinir Amerika yang harus bertahan di negara orang. Tapi, yang Movielitas tangkap, film ini justru menyampaikan pesan universal seputar kehidupan manusiawi. Momen karakter Mike yang "terperangkap" di ladang ranjau, seperti menyimbolkan kebiasaan manusia ketika har

Tarik ulur asmara dalam nada piano

Satu hal paling menonjol saat menikmati film ini adalah aktrisnya. Isabelle Huppert, penampilannya sangat bagus membawakan karakter seorang guru piano yang tegas namun memiliki sisi hitam yang liar. Kurang lebih, film ini mengandung pesan realita bahwa setiap manusia memiliki dua sisi dalam hidupnya. Dibalik penampilan luar yang kita kenali, pasti memiliki sisi yang mungkin sulit dimaklumi oleh kondisi sosial. Tapi, itu sangat manusiawi. Film ini berkisah tentang seorang guru piano yang mengalami tarik-ulur hubungan asmara dengan murid-nya sendiri. Mengikuti alur karakter Erika, sang guru piano, emosional seperti dibuat naik turun. Di satu sisi berperilaku tegas tanpa kompromi, di sisi lain anti affair, di sisi lain membutuhkan belaian. Overall, sebuah drama cinta tragis yang terasa sulit di-romantis-kan. By the way , ada yang punya pengalaman affair sama dengan di film ini? The Piano Teacher (2001) - 6/10

Hidup terlalu mahal untuk diperjualbelikan

Kenapa judulnya harus priceless ya?? Yang membuat tertarik pertama kali adalah tag based on true story . Dan, berkisah seputar human trafficking atau "jual-beli" gadis untuk dipekerjakan prostitusi. Bagi Movielitas, film memiliki titik mematikan saat mengandung unsur romantis ala sinetron, yaitu adegan yang dicampur musik ala video klip. Overall, film ini lebih tepatnya adalah campaign melawan human trafficking . Dan pesan moral tersebut sebenarnya bagus. Sayangnya, unsur romantis di dalamnya kurang atau sama sekali tidak berdampak apa-apa pada jalannya cerita. Jalan ceritanya pun terasa lambat dan terkesan memaksa romantic-hero . Priceless (2016) - 5/10

#dodge #duck #dip #dive #dodge

Sajian komedi dari duet Ben Stiller dan Vince Vaughn. Komedinya tentang salah satu cabang olehraga bola yaitu dodgeball. Soal apa itu dodgeball, jujur saja Movielitas baru tahu olahraga bola ini dari film ini juga. Jadi, soal apa dan bagaimana permainan dodgeball itu, Movielitas belum paham. Untungnya, film ini tidak membahas dodgeball sebagai dasar cerita. Tema cerita dasar film ini adalah tentang dua tempat gym yang bersaing. Salah satunya adalah Globo Gym , sebuah tempat fitness mewah dan eksklusif, yang dikepalai oleh seorang yang digambarkan serakah. Sebaliknya, ada Average's Joe yaitu sebuah tempat fitness yang bisa dikatakan di ambang bangkrut dan memiliki member-member out of box . Seperti biasa, gaya komedi ala Ben Stiller selalu mengandalkan kekonyolan. Hanya saja perbedaan-nya disini, Ben Stiller "mencoba" berakting sebagai antagonis. Bisa dikatakan juga aliran komedi ala Stiller ini adalah komedi yang "kasar". Dari segi alur cerita,

Otak jahat di atas kursi roda

Movielitas menikmati film ini dengan 2 babak. Babak pertama, adalah babak horor. Suasana film dibangun seolah-olah penonton disuguhkan dengan gaya horor Hollywood. Khas. Beberapa adegan yang penuh kejut ditampilkan. Untuk babak pertama ini, setidaknya menarik karena cerita masih dibungkus misteri. Memasuki babak kedua, dimana tabir misteri mulai dibuka, jujur saja alur cerita jadi down. Tidak menarik lagi. Karena sudah tahu inti konflik dan latar belakang masalah yang ternyata begitu saja. Tidak terlalu istimewa. Naomi Watts, bagi Movielitas, agak sedikit "heran" dengan film beralur cerita seperti ini harus memasang aktris sekelas Naomi. Penampilan akting Naomi, memang tidak diragukan, hanya terasa tidak berimbang dengan kualitas cerita yang berjalan menurun hingga akhir durasi. Overall, film ini kurang menarik, khususnya di paruh babak. Harapan akan ada suguhan horor ternyata buyar. Begitu juga saat berharap ada suguhan cerita "terkunci" ala Funny

Ambisi besar yang melukai darah persaudaraan

Merujuk pada ending credit-nya, film ini mengangkat sejarah dari daratan Cina era 1800an. Pastinya jika dilihat dari background tahun, film ini bergaya kerajaan dan perang kolosal. Menurut Movielitas ada beberapa sisi menarik dari film ini. Film ini menjadi wadah bertemu-nya tiga bintang film besar Asia, Jet Li - Andy Lau - Takeshi Kaneshiro . Untuk Jet Li dan Andy Lau punya kesan tersendiri bagi Movielitas karena mereka merupakan bintang film yang sejak masa kecil Movielitas sudah lumayan sering ditonton. Dari sisi konflik, film ini mengangkat drama persaudaraan yang emosional. Persaudaraan yang dibangun dari darah dan kepercayaan itu, harus retak dikarenakan ambisi akan harta,tahta,dan wanita. Jadi, meskipun sejarah namun konflik-nya sendiri masih cukup relevan untuk jaman sekarang yaitu harta-tahta-wanita. Untuk kualitas akting, pastinya tidak perlu diragukan lagi. Jet Li, Andy, dan Takeshi mampu memainkan karakter tiga bersaudara yang berperang serta berjaya ber

Hadiah pakaian dalam yang bermasalah panjang

Film drama konspirasi pembunuhan tokoh politik dengan duet Will Smith dan Gene Hackman ini menyuguhkan konflik yang cukup menarik. Hanya saja, kembali ke masalah internal klasik, jika terlalu banyak karakter yang dimunculkan, Movielitas mulai sedikit kesulitan mencerna alur cerita. Untungnya, intisari konflik masih bisa ditangkap. Kurang lebihnya, jika di versi Mandarin ada film Mr.Nice Guy yang punya "permasalahan" sama yaitu terlibat masalah secara kebetulan. Yang paling menarik perhatian untuk Movielitas adalah nama Jack Black yang dimasukkan ke dalam karakter antagonis. Keseluruhan, lumayan. Cukup terhibur menikmati sajian drama konspirasi klasik ini. Enemy Of The State (1998) - 6/10

Keluarga yang terpotong

Bagi Movielitas, film ini cukup menarik. Keren. Cerdas. Menyajikan sebuah cerita dengan style berbeda. Sebelas duabelas alias mirip dengan style film pendek pertama di Thailand, 4Bia . Yaitu konsep no-dialog-story . Tanpa dialog sedikitpun dengan durasi hampir 90 menit-an, film ini mampu menyuguhkan cerita lewat akting bisu saja. Satu hal yang disayangkan adalah tema film. Tema film nya berbicara seputar seksualitas, broken family, yang dibumbui kekerasan yang membikin perih saat menontonnya. Overall, dilihat dari style-nya, film ini keren dan cerdas. Tapi bukan untuk konsumsi di bawah umur. Moebius (2013) - 7/10

GP-506

Nah, ini nih film Korea yang "penuh perjuangan" dalam melahap sampai habis. Film Korea ini termasuk salah satu dalam koleksi tonton film ala Movielitas yang cukup rumit. Mengapa rumit? Karena karakter-nya terasa "banyak" sekali. Di bagian awal-awal bahkan sudah disebutkan bahwa ada 21 tentara penjaga yang secara misterius meninggal dunia. Nah looo.... Kedua, namanya susah untuk diinget apalagi karakter dan perannya. Juga faktor wajah yang mau tidak mau menjadi alat mengikuti jalan cerita. Salah satu kesulitan lain adalah tidak ada atau terlalu samar batas antara kisah present dan kisah flashback -nya. Jalan cerita kadang ada di masa kini, lalu tiba-tiba flashback , lalu balik lagi ke masa kini, dst... Karena faktor "kesulitan" di atas, akhirnya membuat Movielitas pun kesulitan mengurai jalan cerita. Inti cerita masih bisa didapat yaitu tentang peristiwa misterius yang menimpa satu peleton tentara dan terjadi di sebuah pos penjagaan di