Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Review

Hidup terlalu mahal untuk diperjualbelikan

Kenapa judulnya harus priceless ya?? Yang membuat tertarik pertama kali adalah tag based on true story . Dan, berkisah seputar human trafficking atau "jual-beli" gadis untuk dipekerjakan prostitusi. Bagi Movielitas, film memiliki titik mematikan saat mengandung unsur romantis ala sinetron, yaitu adegan yang dicampur musik ala video klip. Overall, film ini lebih tepatnya adalah campaign melawan human trafficking . Dan pesan moral tersebut sebenarnya bagus. Sayangnya, unsur romantis di dalamnya kurang atau sama sekali tidak berdampak apa-apa pada jalannya cerita. Jalan ceritanya pun terasa lambat dan terkesan memaksa romantic-hero . Priceless (2016) - 5/10

#dodge #duck #dip #dive #dodge

Sajian komedi dari duet Ben Stiller dan Vince Vaughn. Komedinya tentang salah satu cabang olehraga bola yaitu dodgeball. Soal apa itu dodgeball, jujur saja Movielitas baru tahu olahraga bola ini dari film ini juga. Jadi, soal apa dan bagaimana permainan dodgeball itu, Movielitas belum paham. Untungnya, film ini tidak membahas dodgeball sebagai dasar cerita. Tema cerita dasar film ini adalah tentang dua tempat gym yang bersaing. Salah satunya adalah Globo Gym , sebuah tempat fitness mewah dan eksklusif, yang dikepalai oleh seorang yang digambarkan serakah. Sebaliknya, ada Average's Joe yaitu sebuah tempat fitness yang bisa dikatakan di ambang bangkrut dan memiliki member-member out of box . Seperti biasa, gaya komedi ala Ben Stiller selalu mengandalkan kekonyolan. Hanya saja perbedaan-nya disini, Ben Stiller "mencoba" berakting sebagai antagonis. Bisa dikatakan juga aliran komedi ala Stiller ini adalah komedi yang "kasar". Dari segi alur cerita,

Otak jahat di atas kursi roda

Movielitas menikmati film ini dengan 2 babak. Babak pertama, adalah babak horor. Suasana film dibangun seolah-olah penonton disuguhkan dengan gaya horor Hollywood. Khas. Beberapa adegan yang penuh kejut ditampilkan. Untuk babak pertama ini, setidaknya menarik karena cerita masih dibungkus misteri. Memasuki babak kedua, dimana tabir misteri mulai dibuka, jujur saja alur cerita jadi down. Tidak menarik lagi. Karena sudah tahu inti konflik dan latar belakang masalah yang ternyata begitu saja. Tidak terlalu istimewa. Naomi Watts, bagi Movielitas, agak sedikit "heran" dengan film beralur cerita seperti ini harus memasang aktris sekelas Naomi. Penampilan akting Naomi, memang tidak diragukan, hanya terasa tidak berimbang dengan kualitas cerita yang berjalan menurun hingga akhir durasi. Overall, film ini kurang menarik, khususnya di paruh babak. Harapan akan ada suguhan horor ternyata buyar. Begitu juga saat berharap ada suguhan cerita "terkunci" ala Funny

Ambisi besar yang melukai darah persaudaraan

Merujuk pada ending credit-nya, film ini mengangkat sejarah dari daratan Cina era 1800an. Pastinya jika dilihat dari background tahun, film ini bergaya kerajaan dan perang kolosal. Menurut Movielitas ada beberapa sisi menarik dari film ini. Film ini menjadi wadah bertemu-nya tiga bintang film besar Asia, Jet Li - Andy Lau - Takeshi Kaneshiro . Untuk Jet Li dan Andy Lau punya kesan tersendiri bagi Movielitas karena mereka merupakan bintang film yang sejak masa kecil Movielitas sudah lumayan sering ditonton. Dari sisi konflik, film ini mengangkat drama persaudaraan yang emosional. Persaudaraan yang dibangun dari darah dan kepercayaan itu, harus retak dikarenakan ambisi akan harta,tahta,dan wanita. Jadi, meskipun sejarah namun konflik-nya sendiri masih cukup relevan untuk jaman sekarang yaitu harta-tahta-wanita. Untuk kualitas akting, pastinya tidak perlu diragukan lagi. Jet Li, Andy, dan Takeshi mampu memainkan karakter tiga bersaudara yang berperang serta berjaya ber

Hadiah pakaian dalam yang bermasalah panjang

Film drama konspirasi pembunuhan tokoh politik dengan duet Will Smith dan Gene Hackman ini menyuguhkan konflik yang cukup menarik. Hanya saja, kembali ke masalah internal klasik, jika terlalu banyak karakter yang dimunculkan, Movielitas mulai sedikit kesulitan mencerna alur cerita. Untungnya, intisari konflik masih bisa ditangkap. Kurang lebihnya, jika di versi Mandarin ada film Mr.Nice Guy yang punya "permasalahan" sama yaitu terlibat masalah secara kebetulan. Yang paling menarik perhatian untuk Movielitas adalah nama Jack Black yang dimasukkan ke dalam karakter antagonis. Keseluruhan, lumayan. Cukup terhibur menikmati sajian drama konspirasi klasik ini. Enemy Of The State (1998) - 6/10

Keluarga yang terpotong

Bagi Movielitas, film ini cukup menarik. Keren. Cerdas. Menyajikan sebuah cerita dengan style berbeda. Sebelas duabelas alias mirip dengan style film pendek pertama di Thailand, 4Bia . Yaitu konsep no-dialog-story . Tanpa dialog sedikitpun dengan durasi hampir 90 menit-an, film ini mampu menyuguhkan cerita lewat akting bisu saja. Satu hal yang disayangkan adalah tema film. Tema film nya berbicara seputar seksualitas, broken family, yang dibumbui kekerasan yang membikin perih saat menontonnya. Overall, dilihat dari style-nya, film ini keren dan cerdas. Tapi bukan untuk konsumsi di bawah umur. Moebius (2013) - 7/10

GP-506

Nah, ini nih film Korea yang "penuh perjuangan" dalam melahap sampai habis. Film Korea ini termasuk salah satu dalam koleksi tonton film ala Movielitas yang cukup rumit. Mengapa rumit? Karena karakter-nya terasa "banyak" sekali. Di bagian awal-awal bahkan sudah disebutkan bahwa ada 21 tentara penjaga yang secara misterius meninggal dunia. Nah looo.... Kedua, namanya susah untuk diinget apalagi karakter dan perannya. Juga faktor wajah yang mau tidak mau menjadi alat mengikuti jalan cerita. Salah satu kesulitan lain adalah tidak ada atau terlalu samar batas antara kisah present dan kisah flashback -nya. Jalan cerita kadang ada di masa kini, lalu tiba-tiba flashback , lalu balik lagi ke masa kini, dst... Karena faktor "kesulitan" di atas, akhirnya membuat Movielitas pun kesulitan mengurai jalan cerita. Inti cerita masih bisa didapat yaitu tentang peristiwa misterius yang menimpa satu peleton tentara dan terjadi di sebuah pos penjagaan di

Pembahasan tentang seks dalam keluarga

Wooww... Warning dulu. Karena film ini sarat dengan hal-hal yang berbau "dewasa", pastinya tidak cocok dikonsumsi bagi jiwa-jiwa labil yang gemar meniru. Warning berikutnya, siapkan tisue... Dari judulnya mungkin sudah bisa ditebak isi buah film ini. Pertama dari negara Perancis, dan kedua berkisah seputar seksual. Menarik. Setidaknya film ini membahas seputar seksualitas di sebuah keluarga yang tidak tabu membahasnya. Dan, bagi keluarga ini, seks merupakan kebutuhan manusia selayaknya makan. Siapapun memerlukan makan, dan seharusnya menjual makanan bagi kebutuhan orang lain pun tidak ada salahnya. Sebaliknya, siapapun (harusnya) membutuhkan atau setidaknya memiliki naluri seksual. Bagi Movielitas dari segi cerita, drama film ini mungkin memiliki pesan moral seputar pentingnya edukasi seks dalam sebuah keluarga. Bukan untuk hal negatif, justru untuk bekal bagi yang muda agar tidak sembarangan mengumbar nafsu secara tak bertanggung jawab. Sedangkan

Mengetuk pintu hati hantu

Sebuah sajian cerita yang berirama horor. Tapi, lagi-lagi tema dasarnya kurang begitu menarik, menurut Movielitas. Alasannya karena Movielitas kurang begitu antusias menikmati sajian horor yang gaya cerita horor-nya "diakibatkan" oleh ulah sendiri atau disengaja cari gara-gara agar muncul sebuah nilai ke-horor-an. Seperti yang terjadi di dalam film ini. Secara garis besar, horor film ini dimulai dari cerita tentang keberadaan hantu di sebuah rumah yang tak bertuan. Konon, ada sebuah kasus kriminal yang me-latar belakang-i yang berujung pada arwah penasaran. Sederhana saja, selama pintu rumah tak bertuan tersebut tidak diketuk, hantu di dalamnya tidak akan mengganggu atau "terbangun". Akan tetapi.... Keseluruhan, bagi Movielitas gaya horor film ini standard saja disamping faktor horor yang disengaja. Andalannya adalah teknik kejutan tiba-tiba dengan dentuman musik menggelegar. Hanya menurut Movielitas, tampilan twist di akhir-akhir cerita cukup lumay

"Mata-mata" yang tersembunyi dengan jelas

Setelah lama 'berpuasa' dari kegiatan menonton dan menulis blog ini, dikarenakan oleh satu dan lain hal mendesak, sekarang mencoba lagi menghidupkan blog. Penuh usaha 'keras' tentunya. Kali ini, ada sebuah hiburan tontonan drama misteri dari negara Perancis. Drama, karena menurut Movielitas, film garapan sutradara Michael Haneke ini berjalan dengan tempo yang sangat drama dengan konflik yang sangat kalem tanpa emosional berlebihan. Kalem, pelan dan lamban. Misteri, karena memang menyuguhkan misteri yang bahkan hingga detik akhir durasi, tak ada penyelesaian cerita. Film ini berporos pada sebuah karakter pria yang berprofesi sebagai pembawa acara televisi, Georges Laurent. Tanpa sebab musabab yang jelas, cerita dimulai dengan sebuah rekaman kamera yang menyorot rumah Georges. Parahnya lagi, sang pengintai ini berulang kali mengirimkan hasil rekaman dengan coretan gambar ke kediaman Georges. Tentu saja, merasa diteror dengan cara "halus" diintai dia

Ciuman mesra kematian

Sajian klasik yang menghadirkan beberapa nama besar seperti Samuel L.Jackson, Nicolas Cage, dan Helen Hunt. Meskipun demikian, Movielitas kurang begitu antusias mengikuti jalan cerita film ini. Alasannya sederhana, kurang menarik. Bukan karena faktor "usia" film ini yang lawas, tapi alur ceritanya yang terasa garing. Konflik-nya seperti dingin-dingin saja tanpa emosional juga sedikit membingungkan. Selain juga alur cerita yang kurang menarik, di beberapa adegan penampilan para aktor pendukung film ini juga terasa tampil kaku. Akting ala Samuel L. Jackson dan Nicolas Cage kurang begitu banyak "membantu" kualitas cerita. Keseluruhan, kurang menarik. Datar. Dingin. Kiss Of Death (1995) - 5/10

Berbaring bersama tanpa berharap uang

Film ini termasuk salah satu film yang kontroversial dengan adegan dewasa. Yang menurut Movielitas sebenarnya tidak terlalu dominan, hanya beberapa spot kecil pada alur cerita keseluruhan. Seks yang digambarkan di sini bukanlah seks matrealistis, dimana seks yang terjadi saat ada jaminan materi atau uang. Seperti yang disimbolkan lewat karakter Leila, seks di film garapan sutradara Clement Virgo ini adalah sebagai alat pelarian yang indah dari rusaknya masalah kehidupan. Digambarkan juga karakter Leila disini seperti menampar kebiasaan umum para wanita yang "merasa" cantik seksi, bahwa tidaklah tabu bila memiliki naluri seksual tanpa pamrih materi. Hubungan Leila dengan karakter David disini murni bersosialisasi serta bercinta melalui seks tanpa dasar materi sama sekali. Hasilnya? Indah. Tapi, perlu dicatat, ini hanyalah film. Hanya sebuah karya sinema dari imajinasi manusia. Bukanlah dunia nyata. Jadi jangan berharap banyak ada jutaan Leila di dunia ini, jus

Setiap orang takut pada sesuatu

Pastinya merupakan sekuel dari film Boogeyman tahun 2005 silam . Sedangkan yang ini selang 2 tahun kemudian yaitu 2007. Template alur ceritanya, sudah umum. Tidak ada yang istimewa. Konfliknya seputar sosok makhluk, yang dipercaya sebagai hantu, yang selalu menghantui di saat gelap. Rumus horor yang digunakan juga tidak istimewa. Standard . Simpanan twist film ini lumayan sebagai nilai plus. Tidak terduga sebelumnya. Secara keseluruhan, bagi Movielitas, film horor ini masih terbilang biasa saja. Umum. Tidak istimewa. Boogeyman 2 (2007) - 4/10

Jalan terjal mencetak sejarah yang akan terus dikenang

Salah satu jenis genre film yang Movielitas suka. Based on true event dan diproduksi Walt Disney. Dan seperti umumnya karya Disney, selalu menyimpan pesan moral yang sangat inspiratif. Seperti di sinema ini yang berkisah tentang seorang pelatih basket, Don Haskins dan tim asuhannya Texas Western Miners. Dalam satu karya film, langsung diisi dengan 2 kisah yang mungkin bisa meng-inspirasi dan sarat dengan pesan damai. Kisah pertama tentang seorang Don Haskins, dari seorang pelatih tim basket putri kemudian dipercaya menjadi pelatih tim basket Texas Western. Tantangannya adalah Texas Western bukanlah tim unggulan yang layak diperhitungkan, bahkan tanpa anggaran untuk belanja pemain. Kehebatan seorang Don Haskins adalah kepercayaan-nya terhadap tim basket asuhannya dan berani membuat keputusan kontroversial merekrut para pemain kulit hitam di era yang masih kental dengan isu rasisme. Tentu saja pastinya keputusan Don membentuk tim basket dengan dominasi para pemain kulit

Melacak misteri jejak lama yang hilang di Black Hill Forest Burkittsville Maryland

Melihat judulnya tentu saja akan teringat pada satu judul film lawas yang diproduksi tahun 90an akhir yaitu The Blair Witch Project . Dimana The Blair Witch Project tersebut berkisah tentang 3 sekawan yang berpetualang membuat dokumentasi di sebuah hutan rimba yang terletak di daerah Burkittsville, Maryland, Amerika. Petualangan mereka berakhir dengan sebuah misteri tanpa ada satupun yang kembali dengan selamat keluar dari hutan. Berselang lama kemudian, saudara dari salah satu karakter dalam kisah The Blair Witch Project, Heather Donahue yaitu James Donahue berencana untuk mencari jejak adiknya Heather ditemani oleh 3 rekannya. **Sebenarnya sebelum versi ini ada satu karya sebagai Blair Witch seri kedua, dan versi modern ini sebagai Blair Witch seri ketiga. Namun, karena Movielitas belum mendapatkan seri kedua, dan langsung mendapatkan seri ketiga ini, jadi tidak bisa berkomentar banyak dan membandingkan ketiganya. Kesan pertama yang muncul dari awal-awal cerita adala

Pertemuan yang mengapung di atas kebisuan cinta dan masa lalu

Termasuk sajian cerita dari Korea yang cukup lawas. Dan, kesan pertama yang didapat Movielitas dari film ini adalah unik. Unik tema-nya, unik setting-an lokasi cerita, unik konflik, dan unik gaya cerita-nya. Dimulai dari tema, film ini menceritakan tentang pertemuan dua anak manusia lelaki dan wanita yang sama-sama menyimpan masa lalu cukup "keras" dan mencoba berpetualang mencari kehidupan baru. Setting lokasi yang digunakan dalam film ini seperti menyampaikan sebuah gagasan ide bisnis pariwisata yang cukup menarik. Film bersetting di sebuah danau yang dilengkapi dengan miniatur rumah-rumah mungil berwarna-warni dan terapung di tengah-tengah air danau yang tenang. Disini diceritakan bahwa miniatur rumah-rumah apung tersebut digunakan sebagai wisata memancing para pelancong. Menurut Movielitas, bisnis wisata disini cukup menarik diterapkan dalam dunia nyata. Tapi, akan lebih baik bila rumah-rumah mungil warna-warni tersebut dilengkapi dengan fasilitas MCK yan

Pengalaman horor sebelum nafas terakhir

Kesan pertama yang muncul dari film ini adalah gaya horor-nya. Konsep horor yang digunakan, rasanya seperti judul Incubus lalu, yaitu terkena pengalaman horor akibat ulah sendiri. Jika digambarkan secara mudah, ini adalah (kurang lebih) lawan cerita dari Night At The Museum -nya Ben Stiller. Tentunya ini versi horor. Seorang pegawai baru. Hari pertama mulai bekerja. Wanita. Melamar pekerjaan menjadi tenaga penjaga keamanan malam ( security ). Di sebuah bangunan tua. Karena memiliki rasa ke-ingin tahu-an yang begitu besar terhadap tempat kerja-nya, ulah pegawai cantik nan seksi ini membawa dampak horor. Konsep horornya, umum. Minimalis cahaya, muncul sosok manusia tiba-tiba, musik keras sebagai pengejut. Standard. Kesan terakhir, lumayan menggoda. Film ini punya "pukulan" twist yang cukup menarik sebenar-nya. Kurang lebih mirip dengan gaya twist di film Dead End . Overall, Movielitas kurang antusias menikmati gaya horor yang sangat umum garapan Hollywo

Pria butuh seks, wanita butuh uang.

Sebenarnya basic line story film ini "mudah" saja. Tentang hukum alam jaman sekarang. Cinta itu perlu kontrak dan negosiasi. Tidak ada namanya pure-love , cinta apa adanya. That's bullshit today . Pria butuh seks, wanita butuh uang. Dan, ketika dua hal itu (butuh) bertemu pada satu momen, maka terbentuklah zat kimia yang disebut c-i-n-t-a, pacaran-nikah-kumpul kebo-dsb. Alur cerita. Untuk memudahkan, film ini "mirip" dengan gaya serial Mandarin yang dulu sekali pernah hits, Meteor Garden. Ceritanya tentang pria kaya raya jatuh cinta kepada wanita pegawai toko biasa. Untuk mendapatkan cinta sang wanita, sang pria menggunakan power dan materi yang dimiliki-nya. Bedanya di Meteor Garden, ada F4 alias berempat, disini F1 alias solo lover . Soal akting. Berani, baik dari sisi aktor maupun aktris nya. Wajar, namanya juga dibayar mahal oleh rumah produksi di Hollywood. Kalau gratisan, namanya amateur home-made porn video ekstensi 3gp atau mp4. Erotis

Adventure of Out Of Package

Beberapa film yang ada nama Seth Rogen-nya memang umum dengan bahasan lugas seputar hal dewasa. Seperti disini, yang bungkusan-nya seperti film animasi anak-anak namun bahasan dan bahasa-nya yang pasti bukan child-able . Bagi Movielitas sendiri, alur ceritanya terasa berat bila mengikuti dengan dialog-nya. Secara gampang inti-nya adalah petualangan para makhluk kaleng makanan dan minuman serta isi dari sebuah supermarket yang digambarkan bisa hidup dan berbicara layaknya manusia. Keseluruhan, film ini biasa saja. Soal animasi, memang tidak perlu diragukan lagi seputar teknologi Hollywood. Hanya, sekali lagi, film hiburan berbentuk animasi ini bukanlah untuk anak-anak. Sausage Party (2016) - 6/10

Max And Duke is Missing

Sebuah film animasi milik Universal Pictures. Beberapa kesan yang muncul dari film animasi seputar petualangan seru 2 ekor anjing peliharaan ini antara lain; - Animasinya bagus tentunya dengan garapan yang halus dan canggih. Namun atmosfir-nya lebih terasa seperti dunia film "kartun" dengan style tampilan ukuran karakter yang "tidak proposional" dan kekonyolan seperti jaman Tom And Jerry. - Konflik nya tidak berat. Alur ceritanya simple dan cukup bagus menampilkan sisi komedi. Dari sisi pesan moral, justru versi Movielitas tidak menangkap pesan moral apa-apa seperti layaknya kartun atau animasi Disney yang sering menyelipkan pesan moral. Karena, secara umum tema cerita disini lebih ke animated-survival atau kisah perjuangan hewan peliharaan (anjing) melepaskan diri kejaran hewan liar. Keseluruhan, pastinya menghibur. Kocak. Cocok untuk penggemar animasi. The Secret Life Of Pets (2016) - 6/10