Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Review

Pembahasan tentang seks dalam keluarga

Wooww... Warning dulu. Karena film ini sarat dengan hal-hal yang berbau "dewasa", pastinya tidak cocok dikonsumsi bagi jiwa-jiwa labil yang gemar meniru. Warning berikutnya, siapkan tisue... Dari judulnya mungkin sudah bisa ditebak isi buah film ini. Pertama dari negara Perancis, dan kedua berkisah seputar seksual. Menarik. Setidaknya film ini membahas seputar seksualitas di sebuah keluarga yang tidak tabu membahasnya. Dan, bagi keluarga ini, seks merupakan kebutuhan manusia selayaknya makan. Siapapun memerlukan makan, dan seharusnya menjual makanan bagi kebutuhan orang lain pun tidak ada salahnya. Sebaliknya, siapapun (harusnya) membutuhkan atau setidaknya memiliki naluri seksual. Bagi Movielitas dari segi cerita, drama film ini mungkin memiliki pesan moral seputar pentingnya edukasi seks dalam sebuah keluarga. Bukan untuk hal negatif, justru untuk bekal bagi yang muda agar tidak sembarangan mengumbar nafsu secara tak bertanggung jawab. Sedangkan

Mengetuk pintu hati hantu

Sebuah sajian cerita yang berirama horor. Tapi, lagi-lagi tema dasarnya kurang begitu menarik, menurut Movielitas. Alasannya karena Movielitas kurang begitu antusias menikmati sajian horor yang gaya cerita horor-nya "diakibatkan" oleh ulah sendiri atau disengaja cari gara-gara agar muncul sebuah nilai ke-horor-an. Seperti yang terjadi di dalam film ini. Secara garis besar, horor film ini dimulai dari cerita tentang keberadaan hantu di sebuah rumah yang tak bertuan. Konon, ada sebuah kasus kriminal yang me-latar belakang-i yang berujung pada arwah penasaran. Sederhana saja, selama pintu rumah tak bertuan tersebut tidak diketuk, hantu di dalamnya tidak akan mengganggu atau "terbangun". Akan tetapi.... Keseluruhan, bagi Movielitas gaya horor film ini standard saja disamping faktor horor yang disengaja. Andalannya adalah teknik kejutan tiba-tiba dengan dentuman musik menggelegar. Hanya menurut Movielitas, tampilan twist di akhir-akhir cerita cukup lumay

"Mata-mata" yang tersembunyi dengan jelas

Setelah lama 'berpuasa' dari kegiatan menonton dan menulis blog ini, dikarenakan oleh satu dan lain hal mendesak, sekarang mencoba lagi menghidupkan blog. Penuh usaha 'keras' tentunya. Kali ini, ada sebuah hiburan tontonan drama misteri dari negara Perancis. Drama, karena menurut Movielitas, film garapan sutradara Michael Haneke ini berjalan dengan tempo yang sangat drama dengan konflik yang sangat kalem tanpa emosional berlebihan. Kalem, pelan dan lamban. Misteri, karena memang menyuguhkan misteri yang bahkan hingga detik akhir durasi, tak ada penyelesaian cerita. Film ini berporos pada sebuah karakter pria yang berprofesi sebagai pembawa acara televisi, Georges Laurent. Tanpa sebab musabab yang jelas, cerita dimulai dengan sebuah rekaman kamera yang menyorot rumah Georges. Parahnya lagi, sang pengintai ini berulang kali mengirimkan hasil rekaman dengan coretan gambar ke kediaman Georges. Tentu saja, merasa diteror dengan cara "halus" diintai dia

Ciuman mesra kematian

Sajian klasik yang menghadirkan beberapa nama besar seperti Samuel L.Jackson, Nicolas Cage, dan Helen Hunt. Meskipun demikian, Movielitas kurang begitu antusias mengikuti jalan cerita film ini. Alasannya sederhana, kurang menarik. Bukan karena faktor "usia" film ini yang lawas, tapi alur ceritanya yang terasa garing. Konflik-nya seperti dingin-dingin saja tanpa emosional juga sedikit membingungkan. Selain juga alur cerita yang kurang menarik, di beberapa adegan penampilan para aktor pendukung film ini juga terasa tampil kaku. Akting ala Samuel L. Jackson dan Nicolas Cage kurang begitu banyak "membantu" kualitas cerita. Keseluruhan, kurang menarik. Datar. Dingin. Kiss Of Death (1995) - 5/10

Berbaring bersama tanpa berharap uang

Film ini termasuk salah satu film yang kontroversial dengan adegan dewasa. Yang menurut Movielitas sebenarnya tidak terlalu dominan, hanya beberapa spot kecil pada alur cerita keseluruhan. Seks yang digambarkan di sini bukanlah seks matrealistis, dimana seks yang terjadi saat ada jaminan materi atau uang. Seperti yang disimbolkan lewat karakter Leila, seks di film garapan sutradara Clement Virgo ini adalah sebagai alat pelarian yang indah dari rusaknya masalah kehidupan. Digambarkan juga karakter Leila disini seperti menampar kebiasaan umum para wanita yang "merasa" cantik seksi, bahwa tidaklah tabu bila memiliki naluri seksual tanpa pamrih materi. Hubungan Leila dengan karakter David disini murni bersosialisasi serta bercinta melalui seks tanpa dasar materi sama sekali. Hasilnya? Indah. Tapi, perlu dicatat, ini hanyalah film. Hanya sebuah karya sinema dari imajinasi manusia. Bukanlah dunia nyata. Jadi jangan berharap banyak ada jutaan Leila di dunia ini, jus

Setiap orang takut pada sesuatu

Pastinya merupakan sekuel dari film Boogeyman tahun 2005 silam . Sedangkan yang ini selang 2 tahun kemudian yaitu 2007. Template alur ceritanya, sudah umum. Tidak ada yang istimewa. Konfliknya seputar sosok makhluk, yang dipercaya sebagai hantu, yang selalu menghantui di saat gelap. Rumus horor yang digunakan juga tidak istimewa. Standard . Simpanan twist film ini lumayan sebagai nilai plus. Tidak terduga sebelumnya. Secara keseluruhan, bagi Movielitas, film horor ini masih terbilang biasa saja. Umum. Tidak istimewa. Boogeyman 2 (2007) - 4/10

Jalan terjal mencetak sejarah yang akan terus dikenang

Salah satu jenis genre film yang Movielitas suka. Based on true event dan diproduksi Walt Disney. Dan seperti umumnya karya Disney, selalu menyimpan pesan moral yang sangat inspiratif. Seperti di sinema ini yang berkisah tentang seorang pelatih basket, Don Haskins dan tim asuhannya Texas Western Miners. Dalam satu karya film, langsung diisi dengan 2 kisah yang mungkin bisa meng-inspirasi dan sarat dengan pesan damai. Kisah pertama tentang seorang Don Haskins, dari seorang pelatih tim basket putri kemudian dipercaya menjadi pelatih tim basket Texas Western. Tantangannya adalah Texas Western bukanlah tim unggulan yang layak diperhitungkan, bahkan tanpa anggaran untuk belanja pemain. Kehebatan seorang Don Haskins adalah kepercayaan-nya terhadap tim basket asuhannya dan berani membuat keputusan kontroversial merekrut para pemain kulit hitam di era yang masih kental dengan isu rasisme. Tentu saja pastinya keputusan Don membentuk tim basket dengan dominasi para pemain kulit

Melacak misteri jejak lama yang hilang di Black Hill Forest Burkittsville Maryland

Melihat judulnya tentu saja akan teringat pada satu judul film lawas yang diproduksi tahun 90an akhir yaitu The Blair Witch Project . Dimana The Blair Witch Project tersebut berkisah tentang 3 sekawan yang berpetualang membuat dokumentasi di sebuah hutan rimba yang terletak di daerah Burkittsville, Maryland, Amerika. Petualangan mereka berakhir dengan sebuah misteri tanpa ada satupun yang kembali dengan selamat keluar dari hutan. Berselang lama kemudian, saudara dari salah satu karakter dalam kisah The Blair Witch Project, Heather Donahue yaitu James Donahue berencana untuk mencari jejak adiknya Heather ditemani oleh 3 rekannya. **Sebenarnya sebelum versi ini ada satu karya sebagai Blair Witch seri kedua, dan versi modern ini sebagai Blair Witch seri ketiga. Namun, karena Movielitas belum mendapatkan seri kedua, dan langsung mendapatkan seri ketiga ini, jadi tidak bisa berkomentar banyak dan membandingkan ketiganya. Kesan pertama yang muncul dari awal-awal cerita adala

Pertemuan yang mengapung di atas kebisuan cinta dan masa lalu

Termasuk sajian cerita dari Korea yang cukup lawas. Dan, kesan pertama yang didapat Movielitas dari film ini adalah unik. Unik tema-nya, unik setting-an lokasi cerita, unik konflik, dan unik gaya cerita-nya. Dimulai dari tema, film ini menceritakan tentang pertemuan dua anak manusia lelaki dan wanita yang sama-sama menyimpan masa lalu cukup "keras" dan mencoba berpetualang mencari kehidupan baru. Setting lokasi yang digunakan dalam film ini seperti menyampaikan sebuah gagasan ide bisnis pariwisata yang cukup menarik. Film bersetting di sebuah danau yang dilengkapi dengan miniatur rumah-rumah mungil berwarna-warni dan terapung di tengah-tengah air danau yang tenang. Disini diceritakan bahwa miniatur rumah-rumah apung tersebut digunakan sebagai wisata memancing para pelancong. Menurut Movielitas, bisnis wisata disini cukup menarik diterapkan dalam dunia nyata. Tapi, akan lebih baik bila rumah-rumah mungil warna-warni tersebut dilengkapi dengan fasilitas MCK yan

Pengalaman horor sebelum nafas terakhir

Kesan pertama yang muncul dari film ini adalah gaya horor-nya. Konsep horor yang digunakan, rasanya seperti judul Incubus lalu, yaitu terkena pengalaman horor akibat ulah sendiri. Jika digambarkan secara mudah, ini adalah (kurang lebih) lawan cerita dari Night At The Museum -nya Ben Stiller. Tentunya ini versi horor. Seorang pegawai baru. Hari pertama mulai bekerja. Wanita. Melamar pekerjaan menjadi tenaga penjaga keamanan malam ( security ). Di sebuah bangunan tua. Karena memiliki rasa ke-ingin tahu-an yang begitu besar terhadap tempat kerja-nya, ulah pegawai cantik nan seksi ini membawa dampak horor. Konsep horornya, umum. Minimalis cahaya, muncul sosok manusia tiba-tiba, musik keras sebagai pengejut. Standard. Kesan terakhir, lumayan menggoda. Film ini punya "pukulan" twist yang cukup menarik sebenar-nya. Kurang lebih mirip dengan gaya twist di film Dead End . Overall, Movielitas kurang antusias menikmati gaya horor yang sangat umum garapan Hollywo

Pria butuh seks, wanita butuh uang.

Sebenarnya basic line story film ini "mudah" saja. Tentang hukum alam jaman sekarang. Cinta itu perlu kontrak dan negosiasi. Tidak ada namanya pure-love , cinta apa adanya. That's bullshit today . Pria butuh seks, wanita butuh uang. Dan, ketika dua hal itu (butuh) bertemu pada satu momen, maka terbentuklah zat kimia yang disebut c-i-n-t-a, pacaran-nikah-kumpul kebo-dsb. Alur cerita. Untuk memudahkan, film ini "mirip" dengan gaya serial Mandarin yang dulu sekali pernah hits, Meteor Garden. Ceritanya tentang pria kaya raya jatuh cinta kepada wanita pegawai toko biasa. Untuk mendapatkan cinta sang wanita, sang pria menggunakan power dan materi yang dimiliki-nya. Bedanya di Meteor Garden, ada F4 alias berempat, disini F1 alias solo lover . Soal akting. Berani, baik dari sisi aktor maupun aktris nya. Wajar, namanya juga dibayar mahal oleh rumah produksi di Hollywood. Kalau gratisan, namanya amateur home-made porn video ekstensi 3gp atau mp4. Erotis

Adventure of Out Of Package

Beberapa film yang ada nama Seth Rogen-nya memang umum dengan bahasan lugas seputar hal dewasa. Seperti disini, yang bungkusan-nya seperti film animasi anak-anak namun bahasan dan bahasa-nya yang pasti bukan child-able . Bagi Movielitas sendiri, alur ceritanya terasa berat bila mengikuti dengan dialog-nya. Secara gampang inti-nya adalah petualangan para makhluk kaleng makanan dan minuman serta isi dari sebuah supermarket yang digambarkan bisa hidup dan berbicara layaknya manusia. Keseluruhan, film ini biasa saja. Soal animasi, memang tidak perlu diragukan lagi seputar teknologi Hollywood. Hanya, sekali lagi, film hiburan berbentuk animasi ini bukanlah untuk anak-anak. Sausage Party (2016) - 6/10

Max And Duke is Missing

Sebuah film animasi milik Universal Pictures. Beberapa kesan yang muncul dari film animasi seputar petualangan seru 2 ekor anjing peliharaan ini antara lain; - Animasinya bagus tentunya dengan garapan yang halus dan canggih. Namun atmosfir-nya lebih terasa seperti dunia film "kartun" dengan style tampilan ukuran karakter yang "tidak proposional" dan kekonyolan seperti jaman Tom And Jerry. - Konflik nya tidak berat. Alur ceritanya simple dan cukup bagus menampilkan sisi komedi. Dari sisi pesan moral, justru versi Movielitas tidak menangkap pesan moral apa-apa seperti layaknya kartun atau animasi Disney yang sering menyelipkan pesan moral. Karena, secara umum tema cerita disini lebih ke animated-survival atau kisah perjuangan hewan peliharaan (anjing) melepaskan diri kejaran hewan liar. Keseluruhan, pastinya menghibur. Kocak. Cocok untuk penggemar animasi. The Secret Life Of Pets (2016) - 6/10

Yang pasti bukan kisah Ganteng-Ganteng Sering Gila

Kesan pertama yang dimunculkan dari film ini adalah salah ekspektasi. Ekspektasi awal dari film garapan sutradara John Stockwell ini adalah film aksi-laga yang merujuk pada "Crazy", tapi ternyata hanyalah cerita romantis saja. Sedangkan konotasi Crazy disini bisa diartikan sendiri secara dewasa. Dan jika belum dewasa mengartikannya, silahkan tonton sendiri atau ingat usia karena belum dewasa daripada teracuni hal-hal dewasa. Secara umum, tidak ada yang istimewa dari template ceritanya menurut versi Movielitas. Satu-satunya yang terasa paling istimewa menurut Movielitas adalah Kirsten Dunst. Akting Kirsten disini bisa dikatakan menjadi poros cerita dan bermain sangat apik membawakan karakter Nicole Oakley yang berada di lingkungan keluarga berada alias mampu secara ekonomi namun rapuh dalam kisah kasih keluarga atau bahasa Jawa-nya broken home. Overall, sebuah drama romantis biasa dengan penampilan aktris yang berkelas. Crazy / Beautiful (2001) - 6/10

How Do You Like My Car, Big Boy?

Nice . Ya, seperti judulnya, film ini menghibur dari sisi kekocakan-nya. Untuk alur ceritanya, sedikit memberatkan karena kerumitan kasus serangkaian pembunuhan yang disajikan. Ada Russell Crowe dan Ryan Gosling. Keduanya, tampil memikat dan punya chemistry akting yang menyambung. Disini Ryan Gosling kebagian porsi untuk lebih banyak konyol. Meskipun demikian, sangat fresh dan menghibur. Keseluruhan, Movielitas suka film ini. Fresh . Mungkin bila disajikan dengan kasus pembunuhan yang lebih simple lagi, akan lebih terasa meriah. The Nice Guys (2016) - 7/10

Perjalanan untuk duduk tegak dalam mobil

Sebuah drama pekat yang disajikan lewat akting aktris Jennifer Aniston. Drama kali ini memiliki pola cerita unik yang sengaja membiarkan penonton-nya untuk menebak sendiri ada sejarah apa di belakang karakter Claire yang tampak seperti sangat lelah dengan hidup-nya. Untuk masalah teka-teki sejarah masa lalu karakter Claire, Movielitas sekiranya bisa mendapat jawaban. Tapi untuk kasus konflik Nina (yang diceritakan bunuh diri), Movielitas kurang bisa menangkap kaitannya dengan alur cerita. Secara keseluruhan, Movielitas menilai alur cerita film ini seperti sengaja tidak mengulas "penyebab" konflik sikap karakter Claire. Ini yang menyebabkan bobot cerita menjadi berat untuk dinikmati. Hanya saja, khususnya untuk penampilan Aniston, memang berkualitas. Terlepas dari fisiknya yang tidak seperti Rachel dalam serial Friends lagi, tapi aktingnya benar-benar menguasai "panggung" secara menyeluruh dan membuat atmosfir cerita menjadi sendu. * Hubungannya deng

God never finish His creation in this island

Karena pernah menikmati film KingKong, akhirnya jadi tertarik mencari keberadaan film ini dan menontonnya. Secara garis besar template alur cerita film ini tidaklah template baru alias sudah pernah dipakai di film-film sejenis. Bagian introduce para karakter-nya sangat umum dipakai seperti halnya di Godzilla . Entah kenapa bagi Movielitas, latar belakang cerita Kong disini mengapa harus mengambil sejarah perang Vietnam. Dimana kejadian perang Vietnam merupakan kejadian yang memang benar ada sejarahnya namun keberadaan monster-monster raksasa-nya tentu saja merupakan karya fiktif. Akhirnya film ini jadi terasa seperti Platoon digabungkan dengan Jurassic Park . Penggabungan antara sejarah dan fiktif memang mau tidak mau harus bermain di area digitalisasi animasi. Peran animasi di film ini memang tidak perlu diragukan lagi, namun jika dibandingkan dengan karakter Kingkong di film Kingkong, karakter Kong disini masih "kalah". Karakter Kong disini mendekati karak

Romansa daya pikat putri duyung berkepang dua

Kesan pertama : Keren . If you love me, find me .... Movielitas kurang begitu paham dengan istilah per-film-an, jadi bahasa yang Movielitas gunakan pastinya se-ada-nya. Film ini menggunakan template pola cerita dan gaya point view yang cukup unik. Film ini menceritakan pengalaman seorang videographer yang disewa oleh seorang pemilik klab malam. Dari sana, sang videographer ini mengenal seorang wanita penghibur yang berperan sebagai Putri Duyung. Di sudut lain, masih melalui point of view sang videographer, ada cerita tentang seorang Mardar yang berprofesi sebagai kurir bersepeda motor. Masa lalu kemudian menjadi konflik utama dari film unik garapan sutradara Lou Ye ini. Di luar cerita, yang patut di apresiasi adalah peran Zhou Xun yang langsung membawakan 2 karakter sekaligus di film ini. Dimana 2 karakter itu berbeda gaya dan sifat. Keseluruhan, Movielitas suka film ini. Sebuah drama pinggiran bantaran sungai besar di Shanghai namun disampaikan dengan gaya be

Pesan cinta lewat Harry Potter

Sebuah drama yang menceritakan suasana "panas" pasca tragedi 9/11 2001 silam. Tragedi tersebut seperti yang umum ketahui melahirkan sebuah kamp tempat militer Amerika menahan orang-orang terduga teroris. Kamp tersebut disorot dan penuh kontroversial, salah satunya pernah juga di dokumentasi dalam film Road To Guantanamo . Kali ini, sajian drama yang kurang begitu jelas apakah based on true story atau fiksi belaka. Movielitas sendiri tidak terlalu mempermasalahkan. Latar belakang besar dalam kisah film ini adalah pengalaman seorang prajurit wanita, Cole, yang ditugaskan di kamp Guantanamo. Menurut Movielitas, yang menjadi konflik utama film ini adalah karakter wanita sebagai perwira, atau serdadu atau apapun sebutannya, yang salah tempat. Dimana untuk bertugas di kamp Guantanamo, Cole yang tidak hanya manis cantik ini memiliki perasaan yang terlalu halus sebagai serdadu. Dan, Kristen Stewart cukup bagus dalam membawakan karakter serdadu wanita yang berparas canti

Rocking Mama Roll

Film yang cocok buat hiburan di kala senggang. Berkisah tentang "perjuangan" mama muda yang menikah muda dan harus menghadapi kenyataan tentang rasa cinta yang tak lagi ada di antara pasangan. Grafik ceritanya simple saja. Sang karakter utama dihujani masalah hingga ke dasar jurang frustasi kehidupan sebagai single parent mengurusi anak dan karir. Lalu diangkat kembali sebagai "pemenang". Sudah, begitu saja. Konflik yang disajikan tidak terlalu serius dan ringan saja. Keseluruhan, cukup menghibur dengan hiasan corak lagu-lagu dinamis masa kini. Pesan moral yang ingin disampaikan, mungkin, sebagai apresiasi perjuangan para ibu dalam membesarkan buah hati. Meskipun banyak kekurangan di sana-sini namun tujuannya tentu saja yaitu rasa cinta kepada anak. Bad Moms (2016) - 6/10