Skip to main content

Posts

Mengetuk pintu hati hantu

Sebuah sajian cerita yang berirama horor. Tapi, lagi-lagi tema dasarnya kurang begitu menarik, menurut Movielitas. Alasannya karena Movielitas kurang begitu antusias menikmati sajian horor yang gaya cerita horor-nya "diakibatkan" oleh ulah sendiri atau disengaja cari gara-gara agar muncul sebuah nilai ke-horor-an. Seperti yang terjadi di dalam film ini. Secara garis besar, horor film ini dimulai dari cerita tentang keberadaan hantu di sebuah rumah yang tak bertuan. Konon, ada sebuah kasus kriminal yang me-latar belakang-i yang berujung pada arwah penasaran. Sederhana saja, selama pintu rumah tak bertuan tersebut tidak diketuk, hantu di dalamnya tidak akan mengganggu atau "terbangun". Akan tetapi.... Keseluruhan, bagi Movielitas gaya horor film ini standard saja disamping faktor horor yang disengaja. Andalannya adalah teknik kejutan tiba-tiba dengan dentuman musik menggelegar. Hanya menurut Movielitas, tampilan twist di akhir-akhir cerita cukup lumay

"Mata-mata" yang tersembunyi dengan jelas

Setelah lama 'berpuasa' dari kegiatan menonton dan menulis blog ini, dikarenakan oleh satu dan lain hal mendesak, sekarang mencoba lagi menghidupkan blog. Penuh usaha 'keras' tentunya. Kali ini, ada sebuah hiburan tontonan drama misteri dari negara Perancis. Drama, karena menurut Movielitas, film garapan sutradara Michael Haneke ini berjalan dengan tempo yang sangat drama dengan konflik yang sangat kalem tanpa emosional berlebihan. Kalem, pelan dan lamban. Misteri, karena memang menyuguhkan misteri yang bahkan hingga detik akhir durasi, tak ada penyelesaian cerita. Film ini berporos pada sebuah karakter pria yang berprofesi sebagai pembawa acara televisi, Georges Laurent. Tanpa sebab musabab yang jelas, cerita dimulai dengan sebuah rekaman kamera yang menyorot rumah Georges. Parahnya lagi, sang pengintai ini berulang kali mengirimkan hasil rekaman dengan coretan gambar ke kediaman Georges. Tentu saja, merasa diteror dengan cara "halus" diintai dia

Ciuman mesra kematian

Sajian klasik yang menghadirkan beberapa nama besar seperti Samuel L.Jackson, Nicolas Cage, dan Helen Hunt. Meskipun demikian, Movielitas kurang begitu antusias mengikuti jalan cerita film ini. Alasannya sederhana, kurang menarik. Bukan karena faktor "usia" film ini yang lawas, tapi alur ceritanya yang terasa garing. Konflik-nya seperti dingin-dingin saja tanpa emosional juga sedikit membingungkan. Selain juga alur cerita yang kurang menarik, di beberapa adegan penampilan para aktor pendukung film ini juga terasa tampil kaku. Akting ala Samuel L. Jackson dan Nicolas Cage kurang begitu banyak "membantu" kualitas cerita. Keseluruhan, kurang menarik. Datar. Dingin. Kiss Of Death (1995) - 5/10

Berbaring bersama tanpa berharap uang

Film ini termasuk salah satu film yang kontroversial dengan adegan dewasa. Yang menurut Movielitas sebenarnya tidak terlalu dominan, hanya beberapa spot kecil pada alur cerita keseluruhan. Seks yang digambarkan di sini bukanlah seks matrealistis, dimana seks yang terjadi saat ada jaminan materi atau uang. Seperti yang disimbolkan lewat karakter Leila, seks di film garapan sutradara Clement Virgo ini adalah sebagai alat pelarian yang indah dari rusaknya masalah kehidupan. Digambarkan juga karakter Leila disini seperti menampar kebiasaan umum para wanita yang "merasa" cantik seksi, bahwa tidaklah tabu bila memiliki naluri seksual tanpa pamrih materi. Hubungan Leila dengan karakter David disini murni bersosialisasi serta bercinta melalui seks tanpa dasar materi sama sekali. Hasilnya? Indah. Tapi, perlu dicatat, ini hanyalah film. Hanya sebuah karya sinema dari imajinasi manusia. Bukanlah dunia nyata. Jadi jangan berharap banyak ada jutaan Leila di dunia ini, jus