Skip to main content

Posts

Janji suci berkumpul kembali ke Derry

Nama Stephen King's lagi-lagi menjadi daya tarik untuk penulis melirik film ini. Klasik. Baru tahu juga kalau ternyata film ini merupakan mini seri. Dan plot cerita terbagi menjadi 2 bagian. Lebih berfokus pada persahabatan 7 orang semenjak masih usia sekolah. Ada bagian flashback masa kecil dan bagian masa dewasa. Para aktor aktrisnya kurang "begitu" familiar untuk penulis, kecuali Tim Curry yang penulis kenal kekocakannya di Home Alone 2 . Sebenarnya penampakan badut The Dancing Clown ini sudah mempunyai aura horor tersendiri. Namun, plot ceritanya seperti melemahkan aura horor itu sendiri. Plot cerita lebih banyak berfokus pada drama persahabatan Club Lucky Seven. Sedangkan aksi Pennywise Sang Badut Penari kurang begitu terekspose. Baik di bagian pertama maupun kedua, daya horor klasik ini juga terasa lemah untuk ukuran jaman sekarang. Begitu pula di beberapa bagian, akting para pemainnya juga alur cerita serta kualitas visual horornya terasa kaku. Dan,

Aurora borealis di antara 30 tahun

Berawal dari panggilan W-2-QYV sebuah misteri ruang dan waktu dimulai... Penulis suka bagian misteri ayah dan anak yang terpisahkan oleh ruang dan waktu ini. Terasa seperti film keluarga. Namun semakin ke dalam, rasanya seperti bergeser dari ekspektasi. Plot cerita berkisah tentang petualangan merubah takdir masa lalu yang kemudian berkembang menjadi petualangan memburu serial killer . Penulis "berharap" ada cerita keluarga yang dipertemukan oleh misteri alam. Ekspektasinya, ada twist yang disimpan. Cerita digulirkan tentang dua karakter utama beriringan di tahun 1969 dengan tahun 1999. Kemudian dipertemukan. Itu ekspektasi awalnya. Dan, penulis kira plot itu akan menarik. Namun keliru. Akan tetapi plot cerita yang ada disini sebenarnya sudah cukup unik, meski terkesan aneh terutama di bagian perubahan takdir, berita di koran, dan perubahan ruang di dalam rumah yang "terpaksa" mengikuti takdir. Keseluruhan, lumayan menghibur. Konfliknya yan

Aset yang terlepas dari kandangnya

Setelah sekian tahun lamanya "membeku", kini taman dinosaurus Jurrassic dibangunkan dari tidur lamanya. Tentu saja era telah berganti, begitu pula dengan teknologinya. Jurrassic Wolrd kini dihadirkan dengan teknologi yang jauh lebih canggih, lebih halus. Plot ceritanya dibuat menyambung dengan versi klasiknya. Konfliknya juga kurang lebih sama. Hiruk pikuk histeria di tengah kekacauan karena ada dinosaurus versi karnivora yang terlepas. Masih mengandalkan para pemain cilik untuk menegaskan bahwa kelas Jurrassic ini adalah film aksi-fantasi-animasi yang juga bisa dinikmati oleh keluarga. Jurassic World (2015) - 6/10

Classic Cobra

Aslinya hanya penasaran dengan sepak terjang Stallone sebelum jaman Rambo dulu. Mungkin karena faktor klasik, jadinya plot ceritanya terasa seperti serial televisi detektif biasa. Ada kasus lalu diusut oleh sang lakon. Rasanya terlalu datar bila penjahat hanya berkonflik dengan sang lakon, maka diberikan pemanis rasa dengan bintang cantik seksi jaman itu, Brigette Nielsen. Gaya aksinya terasa kaku dibandingkan jaman film laga masa kini. Andalannya juga seperti Rambo , menghabisi ratusan para begundal dengan aksi perkasa one man show . Menurut penulis, aksi laga film ini sudah terasa megah dibawakan oleh Stallone. Keseluruhan, biasa saja. Tapi bagi para fans Stallone, film ini wajib dikoleksi. Cobra (1986) - 6/10