Skip to main content

Posts

Malam halloween berdarah di Haddonfield

Kesan pertama yang muncul ketika menyaksikan garapan Rob Zombie ini adalah luar biasa. Konsep filmnya sudah umum. Alur ceritanya biasa. Bahkan film ini merupakan remake . Hanya saja keberhasilan film ini adalah mampu membuat remake baru tanpa harus "kehilangan" akar cerita karakter Michael Myers. Jadi, tanpa harus kembali ke versi original-nya, penonton bisa mengenal sosok Michael melalui film ini. Meski konfliknya sudah terbilang umum, namun menampilkan porsi ketegangan serta adegan kejut-nya terbilang bagus tanpa harus dipaksa memenuhi sepanjang cerita. *Apalagi dengan tambahan moment lagu Love Hurt.... Daeg Faerch. Memerankan karakter Michael Myers kecil secara apik. Penulis terkesan dengan gaya sangar yang diciptakan melalui Daeg ini. Tatapan matanya memang "menusuk". Dan sepertinya porsi Daeg disini yang akhirnya memberi pondasi kuat bagi karakter Michael Myers dewasa untuk menyambut umpan manis untuk diteruskan menjadi pemandangan kelam Myers yang

Dari Lorien turun ke bumi

Kesan pertama dari film ini adalah seperti film hero teen . Konsep yang muncul ke permukaan seperti film komedi romantis remaja yang lalu digabungkan dengan dunia fantasi, laga, dan teknologi komputerisasi. Mirip tema Superman atau lebih tepatnya Superboy. Punya kekuatan super tapi berusaha invisible , merendahkan diri. Pindah sekolah, jadi murid baru dengan superpower, di- bully , berkawan dengan science nerd , kenal cewek cantik lalu fallin love , and survive . Alur cerita dan konflik bully - fall in love nya terasa umum. Biasa saja. Konflik superboy dengan villain -nya juga biasa. I Am Number Four (2011) - 6/10

Resiko dalam wajah

Cukup lama memburu film satu ini. Dulu menjadi film favorit era 90an. John Woo. Ada Trademark saling todong pistol face to face . Ada dua babak disini. Seperti tag iklan, sebelum dan sesudah. Before....After . Sebelum operasi dan sesudahnya. Dua bintang besar disini John Travolta dan Nicolas Cage beradu akting. Sebelum operasi, akting John dan Nicolas kurang berkesan. Setelah operasi, penulis lebih suka gaya atraktif John. Lebih powerfull daripada gaya datar Nicolas. Dari alur cerita, film ini memang menarik. Temanya bagus. Ada sisi drama dilema besar terlanjur basah menjalankan tugas. Ada aksi laga klasik yang cukup dibilang megah meski di beberapa momen terasa kurang halus. Namun beberapa momen terlihat "kasar" dalam penggunaan stuntman -nya. Kelak, mungkin ada produser yang melirik kembali karya John Woo ini untuk membuat sekuelnya. Menurut penulis, kesempatan sekuel ini ada di momen kemunculan si Adam kecil di tengah-tengah keluarga Sean Archer. Rev

Donna Mauer is missing

Yang membuat penasaran dengan film ini awalnya adalah nama Ellen Page. Penulis pertama mengenal penampilan Ellen Page pada American Crime, yang seingat penulis disitu Ellen bermain sebagai korban kekerasan dalam keluarga. Penampilan tersiksa Ellen di American Crime memang berkesan. Kemudian berlanjut ke film drama remaja yang cukup unik, Juno. Dan, lagi, Ellen menampilkan akting yang cukup enak diikuti. Dan, sekarang di Hard Candy. Yang justru berbalik 180 derajat dari film American Crime. Dari segi cerita, film ini langsung membuat drop mood . Pertemuan antara karakter Jeff dan Hayley, jujur saja "di luar dugaan". Terlalu jauh untuk sepasang teman mesra chatting. Karena terlihat lebih pas seperti ayah-anak. Kedua, momen meja operasi dadakan. Momen ini benar-benar membuat ngilu sekaligus mood drop lebih dalam. Ketiga, keseluruhan tema dan gaya film ini terasa kurang bisa "ditangkap" dengan pas. Hanya saja, yang unik dari film ini adalah gaya minima