Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2016

Berburu rusa diburu chupacabra

Done. Kurang menarik. Temanya biasa. Horor campur komedi. Horor yang dipakai seputar zombie. Otomatis hanya mengandalkan darah, make-up menyeramkan saja. Buck Wild (2013) - 5/10

Kasih cinta maksimum yang tulus ala Max

Done and....love this movie. Alasan utama, suka anjing. Dan film ini pun akhirnya sukses membuat "iri hati" semakin besar. Ingin sekali punya anjing seperti Max!! Plot ceritanya ringan. Tidak seperti Cujo . Mungkin arahnya ke hiburan keluarga, namun soal jual beli senjata sepertinya "terlalu berat" untuk ukuran anak-anak. Konflik ceritanya, cukup ramah. Seputar anjing "mantan" marinir. Ada pesan moral yang bagus versi penulis dari film ini, pertama tentu saja keindahan cinta seekor anjing kepada tuannya. Bahkan ketika sang tuan meninggal pun, Max masih bisa "mencium" darah saudara keluarga tuannya. Max disini digambarkan sebagai anjing pelacak yang digunakan di medan perang. Di film ini sebagai opening tentang jasa Max adalah tugasnya di Timur Tengah sebagai pembuka jalan bagi pasukan marinir Amerika. Pertanyaannya adalah, apakah di Timur Tengah tidak ada anjing? Menurut penulis, harusnya ada. Apakah pernah ada kisah anjin

Warisan cinta Grand Torino tahun 1972

Kalau dilihat dari sisi akting, memang "kedodoran". Disini Clint sebagai sutradara sekaligus pemain, secara fisik terlihat sudah "kesulitan". Cocok dengan karakter Walt yang dibawakannya. Tapi soal aura, jangan diragukan. Gaya garang Clint meski terlihat tua namun masih ada sangarnya. Kemudian, pemain lain yang dipasang juga bukan pemain familiar, di beberapa titik terasa juga kaku. Akan tetapi, disinilah hebatnya seorang Clint Eastwood yang mampu "menutupi" kekurangan dengan kualitas cerita yang berkelas. Yang paling menarik dari film ini adalah psikologis sisi dramanya dan pesan moralnya. Berkisah tentang seorang Walt "Koski" sebagai veteran perang dan sudah berusia lanjut. Namun, karakter Walt ini digambarkan sebagai karakter tua yang "keras". Sulit menerima kenyataan bahwa sekarang bukanlah jaman perang namun trauma peperangan Perang Dunia masih terbawa. Kemudian juga, karakter Walt ini digambarkan sebagai orang Amerika

Knight Of Gambler

Nilai penting film ini adalah memori-nya. Karena dulu, masih tergolong "susah" mendapatkan film. Masih belum jaman VCD murah apalagi DVD, apalagi streaming . Dan, yang paling ditunggu dulunya tentu saja, Andy Lau yang kala itu juga masih berjaya sebagai salah satu dewa aktor Hongkong. Kalau disimak kembali setelah puluhan tahun lamanya film ini terbit, memang terlihat klasik pada gaya ceritanya, aktingnya, juga konfliknya. Kaku dan sederhana karena temanya boleh dikatakan masih selaras dengan God Of Gambler . Seputar dunia permainan kartu remi. Konfliknya juga diolah dengan santai dan sedikit ber-komedi. Seperti yang disebut di atas, film ini diingat karena memorinya, bila menyebut judulnya maka yang terlintas adalah "film-nya Andy Lau, yang ada cerita event Piala Dunia 1998 Perancis-nya..." Atau "film Andy Lau yang ditabrak mobil tapi ternyata pura-pura..." The Conman (1998) - 6/10

Jatuhnya Patriot yang melahirkan perubahan menyeramkan

Kalau untuk yang ini, horornya lumayan. Akting "dingin dan diam" cukup meyakinkan nuansa horor. Nicole Kidman, bagus sekaligus cantik. Plot ceritanya sederhana saja. Versi lain dari serbuan zombie. Hanya saja bedanya disini dikarenakan virus dari luar bumi. Keseluruhan, lumayan menghibur dengan konflik dan horornya. The Invasion (2007) - 6/10

Patah hati yang tertimpa patahan bawah bumi

Tentu saja nama besar Dwayne Johnson yang menjadi alasan utama mengambil film ini. Tapi, sayangnya, plot ceritanya sudah umum. Karena sudah umum, alur cerita pun seperti mudah ditebak arahnya. Disaster yang diselipi dengan aroma cinta-cintaan. Dua cerita besar yaitu karakter Ray sedang patah hati karena "ditinggal" keluarganya. Lalu karakter Blake yang "patah hati" karena mendapatkan ayah baru yang ternyata pengecut. Ke-patah hati-an mereka diperparah oleh patahan di bawah kota mereka yang menimbulkan bencana besar. Gaya film ini mengingatkan penulis pada gaya film disaster seperti The Day After Tomorrow , 2012, Tidal Wave , atau Armageddon . Namun, tetap saja gaya film seperti ini yang menjadi poin andalannya adalah permainan komputer yang megah. Dan, memang disini cukup megah. Tampilan disasternya memang pas dengan pemilihan karakter body beton ala Dwayne Johnson. Yang berkesan bagi penulis adalah momen tsunami. Takjub dan masih belum bisa meneri

Melankolia Eun-sik

Jika dibandingkan dengan seri pertamanya, disini kurang begitu di-eksplorisasikan. Gaya plot ceritanya masih sama. Andalan komedinya terasa mirip dari seri sebelumnya. Dengan kata lain, apa yang sudah di-komedi-kan di seri pertama diulang kembali dengan gaya kurang lebih sama. Ada beberapa yang masih menghibur dengan kekocakan ala Eunsik. Gaya Eunsik masih tetap polos lugu ini memang menarik disimak. Disini, lebih menonjol adalah aroma drama-nya. Sisi kekocakannya biasa saja, sisi vulgarnya mengalami grafik "turun" tak se-"panas" seri perdananya. Keseluruhan, masih menghibur. Tapi jika disandingkan dengan seri perdananya, template plot film terasa copy paste , namun tidak 100%. Komedi-nya masih kalah mantab. Drama, meski menjadi lebih menonjol dari seri sebelumnya, namun tetap biasa saja. Juga disini minus score pengiring yang manis seperti di Sex Is Zero One . Sex Is The Zero 2 (2007) - 6/10

Drama akibat ego yang mengalahi kepercayaan

Yang menarik dari awal adalah nama Leonardo Di Caprio dan Russell Crowe. Film ini mengangkat tema sensitif, tentang perseteruan kepercayaan yang diberi label terorisme. Dan, hasilnya untuk penulis, konfliknya cukup berat. Inti cerita sekaligus mungkin pesan film ini adalah konflik kepercayaan ini tidak akan pernah berakhir. Dan, seperti yang bisa penulis kutip dari terjemahan dialog di dalam film tahun 2008 ini adalah tidak akan pernah usai bersengketa selama ego mengalahkan kepercayaan. Sejatinya penulis percaya, kepercayaan apapun tidak akan pernah mengajarkan kekerasan dalam bentuk apapun sebagai jalan memuliakan hidup beragama. Namun, ketika ego (baca: kebencian) lebih besar daripada keyakinan sendiri, maka akan terus akan lahir gesekan demi gesekan baru. Saling membunuh saling mengancam dengan bahasa konspirasi yang susah dimengerti bagi pecinta damai. Film ini juga menyalurkan pesan kecil lewat cerita sedikit percintaan antara karakter agen Ferris yang ditemp

Seni mencuri karya seni

Kalau bagi penulis, film ini lebih ke gaya Ocean Eleven . Plot ceritanya bertema pencurian dengan gaya yang santai. Taburan bintangnya, Kurt Russell, Jay Baruchel, dan Matt Dillon. Dibumbui sedikit dengan rasa komedi. Tapi, sayangnya konfliknya terlalu "rumit", tak sesederhana Ocean. Komedinya juga tak terlalu kocak, biasa saja. Keindahan kerjasama tim, yang harusnya menjadi andalan, kurang semantab Ocean yang sebenarnya anggotanya jauh lebih banyak, disini hanya 5 orang. Keseluruhan, yang "memberatkan" film ini bagi penulis adalah pada area konfliknya yang kurang simple. The Art Of The Steal (2013) - 6/10

Sepanjang jalan menuju Heaven's Mouth

Kali ini "terbang" ke Meksiko untuk mencoba menikmati sajian "pedas" ala Meksiko. Hasilnya? Lumayan. Film ini kategori untuk dewasa. Vulgar, memang ada, tapi sedikit saja dalam artian tidak banyak, tidak padat sepanjang film. Kisahnya sendiri adalah bertemunya hastrat dua remaja dengan kekecewaan seorang istri muda. Mereka "melarikan diri" bersama-sama mencari sebuah tempat bernama Heaven's Mouth . Dan, aneka konflik pertemanan serta pelampiasan kekecewaan, tersebar di sepanjang perjalanan. Keseluruhan, dramanya lumayan. Tidak dangkal. Meski kategori dewasa tapi tetap diimbangi dengan kualitas drama yang cukup baik. Untuk rasa "pedas"-nya, lumayan menggigit. Y Tu Mama Tambien / And Your Mother Too (2001) - 6/10

Mendalami pikiran seorang Anna

Done . Bagus. Drama psikologis yang berisikan konflik dalam, cerdas, pelik tapi menarik sekaligus cantik. Sepanjang film, kisahnya terus meluncurkan dugaan-dugaan siapa yang bersalah, Anna atau mereka yang di sekitar Anna. Berkat akting Mark Strong dan Taissa Farmiga, penulis dibuat terus terjaga menikmati misteri demi misteri yang bergulir. Film ini juga melahirkan sebuah kisah kecil yang menarik perhatian penulis, coba disimak... Alkisah, ada seorang gadis cantik nan seksi yang menghadiri pemakaman ibunya. Salah satu pengunjung pemakaman tersebut adalah seorang lelaki asing yang ternyata sangat menarik perhatian gadis cantik nan seksi ini. Namun, apa daya, sebelum mereka bertukar nomor telepon, mereka harus berpisah. Tak lama kemudian, gadis cantik nan seksi ini membunuh adik kandungnya sendiri... Apa yang bisa kita dapat dari motif gadis cantik nan seksi ini? Bisa jadi... Gadis seksi nan cantik inilah yang membunuh ibunya sendiri alias saiko (baca:p

Polisi kota kecil menghadang laju buronan kelas kakap FBI

Film ini lebih tepat sebagai temu kangen dengan bintang laga klasik besar yang pernah ada. Dan memang kesan yang tertangkap adalah jualan nama besar. Tapi, tak penulis pungkiri bahwa alasan mendasar memilih film ini adalah nama Arnold Schwarzenegger. Cukup berani plot ceritanya. Tidak hanya bermain laga ledak aksi tembak sana-sini, tapi plot cerita bergulir dalam dua kisah yang awalnya berjalan sendiri-sendiri. Selain Arnold, film ini dibantu oleh nama Forest Whitaker yang bermain sebagai agen FBI yang sedang memburu sang buron yang hendak mencapai garis perbatasan Mexico. Sedangkan Arnold kebagian peran sebagai polisi Sheriff di kota kecil yang dekat dengan perbatasan Mexico, Sommerton Junction. Dan punya masalah sendiri dengan kriminalitas pembunuhan di kota kecil-nya. Dari sisi aksi laga, terasa sekali fisik Arnold yang sudah tak lagi seperti masa jayanya pada saat Terminator. Usia selain membuat wajah menua juga dalam beberapa momen laga, gerakan Arnold terasa

Kenyataan yang terkubur selama lebih 30 tahun

Film yang bercerita tentang dilema 3 orang agen rahasia dari Israel. Dilema yang diangkat tak hanya seputar kegagalan dalam menjalankan misi tetapi juga tentang konflik percintaan. Plot cerita yang digunakan adalah metode tarik ulur. Dimana kisah dilempar kemudian ditari ke belakang. Lumayan, irama cerita yang maju-mundur ke belakang terjaga dan tidak terlalu membingungkan. Konflik yang disajikan meski tak hanya satu, tapi tetap berimbang dan tidak berlebihan porsi masing-masing konflik. Keseluruhan, lumayan. Intrik dan cerita-nya lumayan menarik. The Debt (2010) - 6/10

Be a champion, it takes more than just being quick

Film tentang balap mobil formula 1. Kisah balapan yang diangkat merupakan kisah nyata tentang persaingan sengit antara dua pembalap, Niki Lauda dan James Hunt . Meski sama pembalapnya, sama-sama mempertaruhkan nyawa di track balap, namun mereka memiliki gaya hidup dan prinsip hidup yang berbeda. Bagi penulis, plot ceritanya terlalu "cepat". Melompat dari satu masa ke masa lain, satu konflik ke konflik lain, campuran konflik seteru balap dengan konflik cinta membuat film ini terasa biasa. Rush (2013) - 6/10

Terbangun dan terlupakan

Sebuah sajian horor yang sepertinya sudah umum. Plot ceritanya berkisah tentang 6 orang (4 pria dan 2 wanita) "terpenjara" bersama-sama. Mereka berenam tidak dapat mengingat masa lalu bahkan nama mereka masing-masing. Lalu, selanjutnya cerita berjalan dengan mengurai satu-satu siapa dalang sebenarnya dari kejadian aneh. Keseluruhan, film horor yang standard saja. Open Grave (2013) - 6/10

Pesan dari dunia arwah yang disampaikan melalui seorang gangster

Mencoba mencari data terlebih dahulu, hasilnya kurang lebih (via wiki), shaman adalah orang yang dipercaya memiliki kemampuan untuk melihat serta berkomunikasi dengan dunia lain. Biasanya kemampuannya itu digunakan untuk meramal dan bangsanya. Kalau bahasa lokal, "dukun" atau (mungkin) cenayang. Film ini awalnya dibuka dengan nada serius. Setidaknya buat penulis. Ada aksi laga kecil sebagai pembukaan. Lumayan. Ada dunia gangster Korea yang disajikan. Tapi, semakin ke dalam, ternyata nuansa film berubah menjadi komedi. Nuansa komedi diperoleh dari kualitas akting Park Shin Yang yang bisa dikatakan canggih memainkan dualisme dalam berkarakter sekaligus sebagai Kwang-Hoo. Di satu sisi, Kwang Hoo adalah bos gangster yang dipercaya oleh bos besar dan disegani kehebatannya. Di sisi lain, Kwang Hoo memiliki anugerah yaitu dapat melihat arwah (kemampuan seorang shaman). Sedangkan, menurut pengamatan penulis di film ini, profesi Shaman versi Korea adalah profesi

Kisah kecil para pencuri yang datang mencuri di rumahpara pencuri perhatian

The Bling Ring adalah nama komplotan para pencuri yang targetnya adalah kediaman para selebritis Hollywood yang jarang pulang dan memiliki keamanan minimalis di istana mereka. Ironisnya komplotan Bling Ring ini beranggotakan para remaja sekolah yang cantik-cantik dan satu pria. Dan, ini merupakan kisah nyata. Plot ceritanya terasa kurang lengkap. Disini hanya menceritakan kegiatan pencurian di rumah Paris Hilton dengan kunci rumah yang memiliki gantungan kunci menara Eiffel (Paris) dan disembunyikan di bawah keset. Lalu, ada rumah Megan Fox, Lindsay Lohan, Audrei Partridge, dan Orlando Bloom. Tapi, tidak diceritakan bagaimana setting perencanaan pencurian, strategi pencurian, atau bumbu-bumbu dramatis lainnya. Jadi, kisah pencuriannya terasa gampang sekali. Tanpa konflik cerdas apa-apa. Mencuri lalu senang-senang, mencuri lagi lalu senang-senang lagi. Begitu saja. Keseluruhan, biasa saja. Plot cerita datar. Konflik datar. Kesan kehebatan The Bling Ring bisa "m

Kisah pilu dua dunia yang berbeda

Mendapatkan sajian tontonan berkelas itu memang berkesan. Contohnya film ini. Almost perfect . Menarik. Good taste . Plot ceritanya yang luar biasa. "Terasa" panjang namun enak untuk diikuti. Panjang dan cerdas, jadi tidak hanya asal panjang, konflik asal berliku. Mulai dari konflik bapak lalu terwariskan pada sang anak, dan semuanya kebetulan. Ada beberapa poin menarik berkesan buat penulis dari film ini. Dimulai dari Ryan Gosling, aktingnya berkelas, mantab . Pendiam dan dingin. Namun, sayangnya, menurut penulis penambahan dekorasi tato pada tubuhnya kurang begitu pas. Seperti coretan spidol biasa. Sebenarnya, tanpa banyak tato, pembawaan akting Ryan sudah cukup menceritakan bagaimana karakternya. Bradley Cooper. Potongan rambutnya dan akting seriusnya benar-benar menghapus jejak karakter Phil anggota Wolfpack . Lalu, Ray Liotta. Sangar. Keren. Karakter Ray Liotta memang pas untuk peran antagonis seperti ini. Postur dan wajah dengan mata tajamnya mampu

Ladang pembantaian di Texas

Film yang diangkat dari kisah nyata. Tag "kisah nyata" disini memang menarik, tapi alur ceritanya biasa saja. Dari awal seperti sudah terbentuk mana karakter baik dan jahat, tinggal menunggu waktu kapan dipertemukan. Plot cerita yang dipakai juga biasa, serentetan pembunuhan digelar, pihak polisi yang pelan tapi pasti mencari. Hanya sedikit "berat" mengartikan maksud hubungan antara karakter dengan identitas tangan bertato dan para lelaki di keluarga Little Anna. Texas Killing Field (2011) - 6/10

When she's not drunk, she's just my type...

Ibaratnya sebuah sajian makanan, maka film ini merupakan makanan paling enak, lezat, dan manis tanpa perlu (di)-lebih-lebih-kan ala rasa lokal-an sini. Porsi pas, tidak banyak tidak terlalu sedikit. Kalaupun harus menambah, masih belum membosankan. Rasanya campur-campur. Namun berbagi dengan rata dan kompak mengisi satu rasa dengan rasa lain, saling melengkapi. Rasa dramanya, mantab. Rasa romantisnya, manis. Rasa komedi-nya, menggigit. Rasa lagu-lagunya, langsung kena dan meninggalkan kesan dalam. Satu kata, recommended. Konon, katanya, film ini dibuat dari sebuah kisah yang diposting ke internet. Bahasa kerennya, blog. Diposting oleh seorang blogger pastinya...( Ayo, para jiwa peniru , jiplak ). Dan, siapapun yang awalnya memiliki ide mengangkat kisah ini menjadi film ini, pastinya adalah orang dengan intuisi yang luar biasa. Mungkin, kalau versi "mentah" yaitu tulisan, mungkin akan terasa "hambar" tanpa pernak-pernik seperti di film. Dan, adal

Rencana seksi dua bersaudari

Sebenarnya film ini menyajikan konflik yang cukup bagus. Konfliknya tidak datar. Sepertinya mudah ditebak, namun ternyata masih diputar lagi. Saling telikung-menelikung. Gaya konflik tersebut akhirnya membuahkan twist . Hanya saja film ini berhasil " kaku ". Beberapa titik, akting para pemain terasa kaku. Lalu, ada campuran adegan dewasanya memang "setengah" saja alias ibarat kompor hanya api kecil, panas tapi tak sampai membara. Dan, juga membuat " kaku " yang lain. Keseluruhan, yang menonjol dari film ini adalah konfliknya yang cukup dibuat dalam. Breaking The Girls (2012) - 6/10

The Frozen Ground

Tentu saja tag based on actual event menjadi pemikat pertama buat penulis. Tentang pembunuhan berantai kepada para gadis belia. Plot ceritanya sendiri berjalan, biasa saja. Alur ceritanya sedikit membingungkan, terlalu berpanjang-panjang. Tidak ada twist. Tidak perlu menunggu hingga mendekati akhir film, siapa yang bertanggung jawab sudah dibeberkan. Sudah tak ada rahasia. Tak ada misteri. Yang ditunggu kemudian adalah bagaimana mempertemukan antara karakter baik dan jahat. The Frozen Ground (2013) - 6/10

Sesaat di hati Marilyn Monroe

Kalau penulis kurang begitu tahu sepak terjang aktris Marylin Monroe. Hanya tahu sedikit dari artikel-artikel kecil. Di film ini menceritakan sebagian kecil kiprah Marylin Monroe di dunia hiburan. Dikisahkan tentang backstage pembuatan film The Prince and The Showgirl . Paling tidak disini bisa menggambarkan bagaimana hidup seorang aktris Marylin Monroe yang tidak hanya glamour tapi juga sisi manusiawinya yang kesepian dalam hingar bingar ketenaran. Berdasarkan judulnya, Seminggu Bersama Marylin, tentu film ini juga mengambil sudut pandang "pendamping" seminggu sang aktris, yaitu Colin Clark. Colin sendiri adalah sekian dari banyak hati para lelaki yang disinggahi dan dibikin hancur oleh Marylin. Dan, Colin sendiri adalah seorang lelaki biasa yang "kebetulan" bekerja sebagai pembantu sutradara yang ketiga. Keseluruhan, bagus dan menarik. Plot ceritanya ringan mudah dicerna. Akting bagus, paling tidak lewat akting Michelle Williams, bisa "merab

Misteri keluarga Stoker

Gaya alur plot ceritanya unik. Tidak umum. Berat. Dan, untuk selera penulis masih terasa berat mencerna untuk film bergaya seperti ini. Berkisah tentang kehadiran seorang karakter Charlie Stoker setelah kematian saudaranya Richard Stoker. Richard sendiri meninggalkan seorang istri dan anak gadis belia. Masuknya Charlie di tengah-tengah duka keluarga Stoker inilah kemudian dikembangkan menjadi konflik misteri. Keseluruhan, berat dan perlu lebih dua kali menyimak agar benar paham inti cerita. Stoker (2013) - 6/10

Sepenggal masalah sebelum lamaran

Lumayan menarik filmnya. Temanya unik. Sebuah rencana liburan pra lamaran berubah menjadi tragedi pembunuhan. Dan, dari tragedi tersebut akhirnya membuka sisi buruk sang pasangan. Konflik film ini bertema serius yaitu pembunuhan tak disengaja berkembang menjadi pembunuhan terencana dan berseri. Yang tadinya sepasang kekasih baik-baik berubah menjadi sepasang pembunuh. Meski serius, suasana film ditampilkan ceria. Tidak kelam. Bahkan sisi horor-nya dengan tampilan hantu, juga ditampilkan dengan santai, tidak menyeramkan. Menurut penulis, kunci film ini ada pada karakter Cammie yang pada dasarnya wanita biasa namun berubah menjadi " evil " ketika akan dilamar. Keseluruhan, lumayan memberi hiburan santai. Cottage Country (2013) - 6/10

Mannequin serial killer

Sebenarnya tak terlalu dengan istilah slasher . Tapi karena predikat film ini termasuk dalam kategori slasher , sepertinya boleh dikatakan jenis film yang kesadisannya "sakit". Temanya seputar petualangan Frank yang menjadi serial killer dengan target para wanita. Sikapnya dipengaruhi oleh masa kecil yang sering melihat hal dewasa oleh karena perilaku ibunya sendiri. Gaya ceritanya sebenarnya unik. Kamera berjalan diplot sebagai mata Frank. Hanya, irama konfliknya terasa datar-datar saja. Tidak ada gebrakan apa-apa. Kenalan- flirting -bunuh-kenalan- flirting -bunuh-dan seterusnya. Maniac (2012) - 6/10

Membalas dengan depresi

Nice . Yang menarik buat penulis adalah nama Steven Soderbergh yang pernah menyutradarai Ocean Eleven . Seperti di Ocean, film ini memiliki gaya cerita kalem dengan konflik revenge yang menarik. Dan, sejak awal cerita seperti "menipu". Konfliknya padat, dalam, tidak dangkal. Lika-likunya menarik. Awalnya terlihat seperti konflik dunia obat-obatan. Kemudian, atmosfir cerita berubah seperti menjadi konflik perilaku dokter. Lalu, berubah lagi menjadi pembunuhan berencana yang berlatar-belakang " insider trading ". Cerdas. Sisi revenge -nya menarik. Kalem. Tidak berapi-api. Apalagi berdarah-darah. Dan, paling bersinar sebagai bintang utama disini adalah Rooney Mara yang berhasil "menipu" dengan akting depresinya. Ada Jude Law dengan aksen Inggris-nya yang kental dan bergaya kalem. Keseluruhan, film Steven Soderbergh ini cukup menarik, cerdas dengan konfliknya, dan manis dengan revenge -nya. Side Effect (2013) - 7/10

Dilema menyusup dalam kelompok teroris pro lingkungan hidup

Andalan film ini adalah drama dilema yang dialami oleh karakter Sarah yang berkarir di FBI dan kemudian harus menyamar untuk menyusup ke sebuah perkumpulan teroris yang menamai diri sebagai The East. Uniknya adalah, teroris disini bukanlah teroris umum yang dikenal luas, melainkan teroris yang pro lingkungan. Atau eco-terorist . Misi mereka adalah menyerang para pejabat yang merusak lingkungan juga merusak masyarakat dengan obat-obatan. Dilemanya adalah ketika menyamar sambil membawa perasaan. Dan ketika sudah mulai "melebur" akhirnya terhanyut dan bimbang menentukan arah, antara tugas dan kemanusiaan. Rasa plot ceritanya biasa saja. Twist yang disajikan juga tidak asing. Yang memberatkan disini tentu saja bagian dialog yang "terlalu tinggi" berkaitan dengan konflik para petinggi perusahaan. Dan, sebenarnya berapa orang anggota The East? #GagalPaham The East (2013) - 6/10

Kisah dibalik misi Unit 684

Memang dalam menikmati film, seringkali selera ikut bermain dalam menilai film apakah menarik atau tidaknya. Ternyata, versi imdb menyatakan film ini cukup bagus dan diganjar (saat ini) masih bertengger dengan skor 7. Dan versi wikipedia menyatakan film ini termasuk salah satu box office. Berdasarkan kisah nyata, ini yang menarik awalnya. Tapi, penulis kurang begitu antusias melihat plot cerita, akting serta dramatisasinya. Terasa sedikit berlebihan dalam men-drama-kan situasi yang terjadi di sebenarnya. Silmido (2003) - 6/10

Belakang layar film Mary Poppins

Sajian khas dari Disney. Karya film dari Disney memang kebanyakan beraliran "ramah", sejuk, positif, dan mengandung pesan moral yang membangun. Kisah-kisahnya seperti memberi sebuah pelukan hangat. Film mengangkat kisah kesuksesan cerita Mary Poppins. Untuk Mary Poppins sendiri, penulis kurang begitu tahu banyak kisahnya. Tapi film ini bercerita tentang awal mula Mary Poppins diangkat ke layar lebar. Kisah Mary Poppins awalnya adalah sebuah buku yang dikarang oleh Helen Goffs. Walt Disney "mencium" inspirasi dari kisah Mary Poppins ini dan ingin mengangkatnya ke layar lebar di tahun 1960an. Karenanya, Walt Disney mengundang pengarang Mary Poppins dari Inggris untuk berkunjung ke Amerika, ke Kerajaan Disneyland. Cerita disini seperti mempertemukan antara "surga" dan "neraka". Dimana, gaya Walt Disney yang ceria, ramah, terbuka, dan penuh aura postif bertemu dengan Mrs.Travers yang gemar berpikir negatif dan semua serba salah di mat