Skip to main content

Tragedi sunyi keluarga Fukushima


Di awal dituliskan bahwa film ini berdasarkan kejadian nyata yang terjadi di Tokyo. Dan, kalau memang benar demikian, maka entah apa yang ada di hati seorang ibu yang tega meninggalkan anaknya.

Berkisah tentang sebuah keluarga kecil baru saja pindah rumah. Seorang ibu muda dan 4 orang anak. Mereka menyewa sebuah apartemen sempit dan mungil. Seorang ibu dan empat anaknya. Mereka adalah keluarga Fukushima.

Dari cerita bagaimana mereka masuk ke apartemen baru, memang meninggalkan misteri tersendiri. Apa yang terjadi dengan keluarga Fukushima ini sebelum pindah? Tidak diceritakan. Mereka masuk dan pindah ke apartemen baru dengan cara sembunyi-sembunyi.

Adalah Akira, Kyoko, Shigeru, dan Yuki. Mereka berempat ini adalah anak dari seorang ibu (yang lagi-lagi menyimpan misteri tentang profesi-nya) bernama Keiko Fukushima.

Yang menjadi konflik utama film ini adalah ketika Keiko memutuskan untuk meninggalkan anaknya. Tak hanya itu, Keiko juga melarang anaknya khususnya Shigeru dan Yuki untuk keluar apartemen agar tidak diketahui sang pemilik apartemen.

Penderitaan 4 anak yang masih kecil ini adalah hidup sendiri dengan hanya mengandalkan uang sedikit. Tentu saja pemikiran seorang anak kecil adalah bermain dan mereka belum mengerti tentang uang.

Keempat anak ini juga secara otomatis mengalami penderitaan bersosialisasi. Mereka tidak punya teman. Dan sehari-hari mereka hanya tinggal di rumah, kecuali anak tertua, Akira, yang bertugas menjaga adik-adiknya sekaligus berbelanja.

Suasana film semakin tergiring ke nuansa tragis ketika bercerita tentang tagihan air dan listrik yang tak terbayarkan. Bahkan untuk buang air pun mereka harus ke taman umum.

Tidak berhenti sampai disitu, hingga pada suatu titik mereka berempat pun dilanda kelaparan karena uang mereka semakin menipis. Paling menyedihkan dari momen ini adalah menyaksikan kepolosan Shigeru yang harus memakan kertas karena lapar.

Klimaks film ini berakhir pada sebuah koper yang ditanam pada area kosong di dekat sebuah bandara....

Kesan yang didapat dari film ini adalah tragis. Campur aduk. Film ini mampu mengajak untuk membayangkan bagaimana bisa seorang ibu begitu tega menelantarkan anak-anaknya hidup sendirian. Film ini juga mengajak kita melihat cerianya dunia anak-anak di dalam kejamnya dunia dewasa. Kepolosan anak-anak belum bisa mengerti bagaimana harus bertahan hidup, dan mereka menjalani hari dengan keceriaan dan permainan.

Irama film ini pelan. Sendu. Tidak ada konflik berapi-api. Khususnya karakter Akira yang sangat kalem dan tenang dalam memikul tanggung jawab besar menjaga ketiga adiknya. Karakter paling imut buat penulis adalah Shigeru yang selalu ceria.

Yang membuat film ini berkualitas adalah kemampuan akting anak-anak kecil ini. Drama yang mereka mainkan mampu menampilkan drama yang mendekati nyata. Mereka berakting seolah tidak ada kamera. Terasa sangat natural.

Sepanjang mengikuti alur cerita film ini, penulis ikut merasakan dunia dari mata Akira. Kesepian, bingung, resah menunggu janji ibunya, menanggung beban dan sayang kepada adik-adiknya.

Dari mata Kyoko, kita akan ikut merasakan sedihnya mengubur impian untuk memiliki piano...

Dari mata Shigeru, kita akan ditunjukkan surga keceriaan khas anak laki yang lincah namun belum bisa mengerti tentang lapar dan haus, hingga harus memakan kertas...

Dari mata Yuki, kita akan melihat indahnya dunia lewat menggambar dengan crayon hingga habis dan potongan-potongan manisan coklat...

Drama yang ditampilkan oleh keempat anak kecil ini, mampu menarik emosi menonton untuk ikut merasakan tragedi sunyi di dalam kamar apartemen mungil milik keluarga Fukushima.

Nobody Knows (2004) - 7/10

Popular posts from this blog

Menunggu Konsep Pasar Tradisionline

Pasar tradisional sendiri versi penulis tempat bertemunya penjual dan pembeli secara massal (bersamaan). Keberadaannya saat ini menurut penulis mulai "terancam" oleh ekspansi super agresif oleh minimarket yang lebih minimalis dan bersih. Pasar tradisional menurut beberapa sumber artikel yang penulis baca, peranannya masih penting. Meski jaman sudah berganti serba online, namun kedudukan pasar tradisional dari sisi ekonomi maupun sejarah masih dinilai penting untuk dilestarikan. Sedangkan di kota penulis, masih ada banyak pasar tradisional yang hingga kini tetap berdiri. Soal kunjungan ke pasar, terakhir kali ketika masih duduk di bangku SMA. Itupun bukan dalam rangka belanja melainkan diajak teman ambil barang di bedak milik orang tuanya. Picture By wikimapia Apakah ada yang menggunakan blog atau website dan media sosial untuk mempromosikan? - ini menarik bila dibuat ide. Penulis melihat contoh Lazada. Penulis juga pernah bertransaksi di sana. Dan,

Berry Hitam

Asal mula aktivitas blog dimulai sebagai dokumentasi pribadi tentang pesan dan kesan yang ditangkap ketika sedang menonton film. Blog ini diolah dari sebuah handphone yang sekarang sudah dianggap jadul yaitu Blackberry 9320. 90% blog (postingan) dibuat melalui BB ini. Sisanya 10% pengaturan template, penambahan foto dan aksesoris blog lainnya terpaksa menggunakan PC. Meski tergolong jadul , fungsi dan kinerja Blackberry 9320 ini ternyata cukup hemat (dibandingkan dengan sistem paket ala Android-Iphone juga Iuran modem rumahan), ampuh, dan mantap. Selain untuk aktivitas menulis blog, hingga saat ini fungsi komunikasi masih terbilang lancar, (** meski hanya sebatas sms .) Untuk media browsing (mencari data via website) belum ada kendala untuk akses ke website (**yang ringan). Mengupdate berita terkini juga bisa lewat aplikasi Twitter. (**Aplikasi Twitter di BB ini masih hanya tulisan dan foto, tapi sudah cukup bermanfaat.) Untuk keperluan download sejauh in

Dibalik obat Ridocaine

Sajian kali ini berkisah tentang seorang ibu yang hidup dengan anak perempuannya. Sang anak menderita sebuah penyakit kelumpuhan dan harus hidup di atas kursi roda. Konflik terjadi karena pola pendidikan sang ibu yang terlalu "sayang" kepada sang anak hingga membatasi sang anak dari dunia luar. Hingga sang anak mulai beranjak dewasa dan mulai kritis terhadap apa yang terjadi pada dirinya. Alur plot ceritanya lumayan. Seperti judulnya hanya terdiri 3 huruf, Movielitas menyukai gaya minimalis cerita, konflik dan pemainnya. Tidak perlu melebar kemana-mana. Gaya thriller-nya soft saja, tidak yang penuh emosional. Dari segi akting, chemistry antar duo aktris sebagai ibu-anak, Sarah Paulson-Kiera Allen, cukup bagus. Mungkin, versi Movielitas, film ini mengangkat realita yang kadang memang ada, dimana gaya didikan orang tua ada yang terlalu protektif dengan alasan kasih sayang. Di satu sisi baik, tapi di sisi lain, juga bisa "melumpuhkan" sang anak itu sendiri. Overall, ba

Saatnya pelajar perlu menulis blog

Setelah dinyatakan lulus beberapa minggu lalu sebagai pelajar, penulis merasa perlu dibudidayakan blog di kalangan pelajar, karena sebagai mantan pelajar tentu penulis punya pengalaman dan beberapa alasan - Sebagai media untuk berbagi. Berhubung masuk di jurusan IPS karena menghindari angka dan rumus fisika, ternyata masih harus bertemu dengan Kas dan Neraca yang terasa seperti Neraka . Rumitnya memang kuadrat. Ini perlu diberdayakan jenis blog yang khusus membahas mata pelajaran Akuntansi (Atau matematika. Atau fisika, kimia, biologi. Bisa juga geografi atau sosiologi.) Ini penting. Tentunya sang penulis harus dari kalangan pelajar agar bahasa penyampaiannya mudah dipahami. Selain itu, agar tugas dapat dikerjakan secara lancar tanpa harus mengandalkan teman yang pintar sebagai dewi penolong. - Sebagai media pengingat. Pengalaman pribadi penulis yang baru saja lulus SMA, rasanya sulit sekali mengingat kejadian demi kejadian indah yang terjadi selama masa SMA. Contohnya, saat

Ucapan khas "...jangan lupa oleh-olehnya.."

Saat kita berpergian (liburan) salah satu hal yang "wajib" dibawa kembali (khususnya bagi rekan atau tetangga) adalah buah tangan / oleh-oleh. Di kota ini, ada banyak oleh-oleh khas kota. Mulai dari apel, dari apel itu juga ada minuman sari apel, juga ada kripik apel, strudel, juga ada kripik tempe. Sayangnya, tidak bisa berkomentar banyak karena tidak pernah mencicipi. Tapi, dari sekian banyak oleh-oleh khas dari kota ini, ada satu yang pernah penulis cicipi langsung. Yaitu pia mangkok. Sumber : olx.co.id Soal sejarah mengapa disebut pia bisa dilihat di sini .Untuk harga, penulis tidak bisa update harga terbaru. Varian rasa, sepertinya lima rasa. Segi rasa, menurut penulis relatif karena setiap orang punya penilaian sendiri. Tapi kalau ditanya soal rasa favorit, bagi penulis rasa favorit adalah keju. Apalagi kalau dimakan sambil ngopi pada sore hari sembari menikmati film favorit wahhh ..... jangan ditanya, penulis saja belum pernah seperti itu... Sal

Kreatifitas di ladang digital

Ada 2 orang yang berusia dewasa sedang mencari pekerjaan. Bersaing dengan para fresh graduate, mereka nekat mengikuti interview video call dengan bagian HRD sebuah perusahaan dengan lokasi markas warna-warni khas Google. - The Internship Di tempat lain ada seorang pemuda yang bertengkar dengan kekasihnya lalu pulang menuju kamar asramanya. Sedangkan teman-teman sebayanya sedang berpesta menikmati masa muda. Jendela kamar menjadi aneka coretan rumus coding dasar dari sebuah website Facebook. - The Social Network   source : image google.com Itu adalah 2 film yang menceritakan bagaimana bisnis startup online berubah menjadi raksasa dalam dunia internet. Dulu mungkin tidak terasa manfaatnya, tapi kini menjadi fitur penting dalam kehidupan digital. Versi lokal sepertinya tidak mau kalah kreatif dengan versi interlokal. Bisnis startup semakin dikembangkan bukan saja mempermudahkan segala sesuatu tapi juga membuka peluang wirausaha bagi siapapun. Bukalapak , tokopedia ,

Temukan "mengapa" dulu, baru menikmati cara "bagaimana"

Salah satu blogger yang cukup diakui secara internasional adalah Jeff Bullas setidaknya demikian info yang ditampilkan lewat web jeffbullas.com. Tampilan: Menggunakan CMS wordpress yang sedang umum. Cukup "ramai" tampilannya. Banyak menu pop-up yang tiba-tiba muncul. Patokan penulis kecepatan loading (versi mobile) itu penting. Bila ditinjau dari segi kecepatan loading , versi penulis dengan handphone tipe lama, cukup berat dipengaruhi juga lokasi serta koneksi tentunya. Hasil dari Google Page Insight juga menunjukkan (masih) "Merah" untuk versi mobile dan desktop. Sepertinya juga web Jeff Bullas ini belum tersedia versi mobile. screenshot jeffbullas.com Isi: Dari website ini akan tahu siapa Jeff Bullas ini. Beliau adalah seorang blogger, penulis buku, serta pembicara yang mengkhususkan diri pada bidang Social Media Marketing. Prestasi yang diraih oleh seorang Jeff Bullas telah diiakui oleh media kenamaan internasional, antara lain:

Tiger Wong versi layar lebar

Begitu Nicolas Tse menyebut nama karakternya ... Tiger Wong, baru semuanya jelas. Ternyata film ini merupakan adaptasi dari komik lawas yang fenomenal (setidaknya bagi jaman penulis Sekolah Dasar dulu) yang berjudul Tiger Wong. Alur ceritanya sendiri, kurang begitu menancap baik. Karena sibuk mencocokkan karakter yang ada di film dengan memori penulis tentang komik Tiger Wong. Dan, ternyata memang berbeda. Yang penulis kenal dari komik Tiger Wong, adalah petualangan duo Tiger Wong dan Gold Dragon. Disini ada karakter Dragon Wong (kakak dari Tiger Wong) yang di komik karakternya "terlewatkan" dan diceritakan telah meninggal. Lebih pas bila karakter Tiger Wong dibawakan Donnie, pendapat penulis. Karakter Tiger Wong disini minus jurus Sembilan Matahari. Gold Dragon. Disini justru bernama Turbo. Sama, menggunakan Nunchaku. Sama, andalan jurus Baju Besi Emas dengan simbol Lonceng Besi. Minus karakter Guy si Tapak Budha. Disini ada karakter 4 sahabat, namun

Dewa Judi

Salah satu film klasik Hongkong yang paling berkesan. Bagaimana tidak berkesan, karena film ini pertama kali penulis tonton saat masih Sekolah Dasar. Dan, langsung terpikat sekaligus tak lupa meniru gaya cool Dewa Judi. Salah duanya, bermain kartu ala poker meski tak tahu aturan resminya, pokoknya 2 kartu tertutup lalu dibuka pelan pelan pelan sekali. Tak lupa gaya makan coklatnya, yang alhasil langsung batuk-batuk akibat kebanyakan coklat. Rambut? Sayang tak bisa menirunya. Apa saja yang berkesan dari film lawas ini? Segudang momen berkesan dari sini. Mulai Chow Yun Fat, pasti. Karena karakter Chun Dewa Judi ini melekat pada diri Chow Yun Fat, bahkan saat Chow bermain untuk Hollywood bersama Mark Wahlberg, masih sempat menyelipkan karakter Dewa Judi. Cool, calm, confident , selalu tersenyum, menghabiskan banyak minyak rambut. Andy Lau. Ya, film ini juga dibintangi Andy Lau yang bermain dengan gaya kocak. Dan memang konflik film ini lebih mengarah ke komedi aksi.

Pembahasan tentang seks dalam keluarga

Wooww... Warning dulu. Karena film ini sarat dengan hal-hal yang berbau "dewasa", pastinya tidak cocok dikonsumsi bagi jiwa-jiwa labil yang gemar meniru. Warning berikutnya, siapkan tisue... Dari judulnya mungkin sudah bisa ditebak isi buah film ini. Pertama dari negara Perancis, dan kedua berkisah seputar seksual. Menarik. Setidaknya film ini membahas seputar seksualitas di sebuah keluarga yang tidak tabu membahasnya. Dan, bagi keluarga ini, seks merupakan kebutuhan manusia selayaknya makan. Siapapun memerlukan makan, dan seharusnya menjual makanan bagi kebutuhan orang lain pun tidak ada salahnya. Sebaliknya, siapapun (harusnya) membutuhkan atau setidaknya memiliki naluri seksual. Bagi Movielitas dari segi cerita, drama film ini mungkin memiliki pesan moral seputar pentingnya edukasi seks dalam sebuah keluarga. Bukan untuk hal negatif, justru untuk bekal bagi yang muda agar tidak sembarangan mengumbar nafsu secara tak bertanggung jawab. Sedangkan