Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2014

Kembali ke masa lalu

Film ini berbicara tentang drama sosialisasi karakter Marcus kembali ke kampung halamannya. Background film seputar tahun 70an dimana kaum kulit hitam pada saat itu belum "merdeka" sepenuhnya di tanah air sendiri. Hanya saja, bukan tema perjuangan seperti Ghost Of Mississippi , melainkan lebih ke drama adaptasi karakter Marcus kembali ke lingkungan asalnya. Night Catches Us (2010) - 5/10

Maksud dibalik eksistensi

Gaya film ini bagi penulis mirip dengan film Jodie lainnya, Panic Room . Simple . Alurnya mudah diikutu dan dicerna. Ada 2 babak besar. Babak misteri dan babak detonator. Konflik misteri Julia Pratt disini adalah konflik yang paling menarik. Misterinya bahkan hampir menipu akan berakhir seperti Sixth Sense . Sayangnya, misteri itu kemudian berganti dengan babak baru yaitu babak detonator yang bagi penulis kurang menarik. Mungkin bila dibuat tetap pada garis babak misteri Julia akan lebih menarik. Flightplan (2005) - 6/10

Selamat datang di Sierra Vista

Sebenarnya di bagian awal sepertinya menarik. Jennifer Stillman datang ke kota kecil lalu pembunuhan terjadi. Sayang, sisi "pembunuhan" yang terjadi di bawah ekspektasi. Judul film sepertinya "memberatkan" isi film karena tidak sampai separah itu (dunia berakhir). Alur cerita dibawakan oleh akting para karakter terasa kaku. Apalagi kemunculan "pembunuhan" yang sepertinya kurang maksimal disini. The Day The World Ended (2001) - 5/10

Menjaga Po Chi Lum

Film klasik yang menjual nama Jet Lee ke pasaran Amerika. Memang setting Amerika tetapi taste masih Mandarin. Mirip gaya cerita Rumble In The Bronx . Datang ke Amerika. Lalu, ada tempat usaha yang dirusak dan dibela. Aksi laga Jet Lee disini lumayan. Meski ada kemiripan gaya cerita aksi-komedi dengan film Jackie, tapi tetap gaya beladiri Jet Lee terasa beda dengan Jackie. Klasik tapi tetap menghibur. The Master (1989) - 6/10

Dilema pembebasan

Dari awal film ini terasa mendatar dan lurus tanpa gejolak emosi apa-apa. Beranjak pelan masuk kebagian flirt Lucetta kepada Jack mulai menarik. Karena disitu terasa sebagai inti konflik. Rayuan Lucetta agar Jack sudi memberikan ijin kebebasan kepada Stone dari penjara. Tentu saja, bagian dilema Jack menjadi menarik dengan kualitas akting De Niro, sayang setelah bagian pembebasan film kembali mendatar. Mendatar dan lurus tanpa gejolak emosi apa-apa. Stone (2010) - 6/10

Sejarah lougle.com

Sebenarnya konfliknya menarik, petualangan tak terduga kembali ke masa lalu kemudian "membenahi" masa lalu. Alur ceritanya biasa saja, tidak berat. Sayang sisi komedinya kurang terasa. Kering. At least , meski tidak terlalu konyol dan kocak, masih menghibur. Hot Tub Time Machine (2010) - 6/10

Magnet ladang minyak

Film yang berat. Setidaknya bagi selera penulis, tema film ini cukup memberatkan sekaligus terlalu tinggi bahasa konfliknya. Melibatkan politik perdagangan minyak, terorisme, serta kehidupan pribadi seorang analis. Dari awal, setidaknya yang dapat penulis hitung ada 5 (atau mungkin juga lebih) kisah yang dilempar ke permukaan dan berjalan dengan sendiri-sendiri di dalam konflik kepentingan masing-masing. Bila ditarik garis panjang sekiranya semua berakar dari masalah uang. Lagi-lagi uang. Ya, uang bisa menjadi dewa. Apapun dilakukan demi uang dan apapun membutuhkan uang. *** Yang menonjol lainnya adalah suara bass yang kerap muncul sebagai lagu background adegan *** Syriana (2005) - 6/10

Witwicky masih harus berlari

Mungkin disinilah letak berlebihannya. Ceritanya pembalasan yang kemarin diceburkan ke dalam laut samudera. Jalan ceritanya memang terlalu melebar dan besar. Tidak sesimple yang sebelumnya. Untuk mencari sumber hidup harus sampai ke Mesir. Apalagi untuk mencari sebuah alat, harus "membangunkan" robot tua yang ternyata memiliki kaitan sejarah lagi, dan harus ke "belakang" lagi sembari berpindah tempat setting lokasi. Kurang simple. Masih ada aroma komedi kecil-kecilan sebagai penyegarnya. Hanya saja penampilan Le Bouf disini tergolong lebih serius daripada sebelumnya, unsur kocaknya jauh menurun. Kuantitas oh nono no nono noooo... juga menurun. And, the hottest one Me Me Megan fooxxx she's still hot uuh Tapi, tetap film ini mengusung animasi serta visual efek yang luar biasa. Megah. Tidak main-main biayanya juga membuat film ini tentunya. Lainnya, tentu saja Linkin Park. New Divide benar-benar awesome . Kekuatan lagu ini memang megah iramanya.

The truth behind Silver Star

Film dokumenter yang sangat menarik. Kuat. Menggetarkan. Adalah Pat Tillman yang "terpanggil" untuk menjadi serdadu untuk negaranya di Afghanistan. Kisah kepahlawanan? Bukan. Sebaliknya yang ada disini adalah kisah duka. Pat Tillman kembali ke kampung halamannya sebagai fallen soldier. Disambut oleh seluruh kota dan dirayakan dengan upacara penghormatan militer yang cukup megah. Wajar bila mengingat sebelumnya, Pat Tillman adalah seorang american footballer yang cukup terkenal dan memiliki kontrak besar. Bagian tragis dari kisah Pat Tillman inilah yang penulis suka. Bagaimana film dokumenter ini menampilkan mereka yang pernah dekat dengan Pat menceritakan kebenaran tentang tragedi kematian Pat di Afghanistan. Tentu saja menceritakan kebenaran apalagi dalam kasus Pat seperti ini bukanlah hal yang mudah atau gampang. Tentu akan sangat "sulit". Karena menyangkut nama baik instansi militer sekaligus para petinggi militer. Cukup bagus. Berani. Film

Still wanted by the government

Yang penulis kenal dulu, setiap hari senin malam ada serial ini. Lalu lainnya yang penulis ingat, lagu soundtracknya. Karakter tokoh yang paling menonjol adalah B.A. dengan rambut khas serta kalung cincin gelang giwang aksesorisnya. Biasanya ceritanya seputar kriminal biasa. Kemudian bertarung tangan kosong dan adegan paling seru adalah ketika B.A. "terpaksa" turun tangan. Disini, berusaha menyamai kesuksesan serial tahun 80an. Namun, sayang kurang maksimal. Gaya Liam tidak begitu mirip, hanya gaya cerutu dan rambut putihnya saja yang mirip. Gaya B.A oleh Rampage Jackson apalagi, disini jauh sekali dengan Mr.T. Mr.T yang penulis kenal dulu, jarang sekali tersenyum apalagi tertawa. Senjata andalan Mr.T adalah tangan kosong. Tapi disini, gaya B.A disulap menjadi banyak senyum, sangat ramah, tanpa perhiasan, dan sedikit aksi kekuatan otot. Hanya gaya rambutnya saja yang boleh dibilang mirip. Kalau versi klasik, konfliknya lebih natural dan ringan saja. Tapi disi

Killer Elit

Mungkin memang faktor mood juga berperan dalam kegiatan hobi. Sama seperti sekarang, moodless. Totally. Terlalu banyak hal yang di luar rencana membuat pikiran lelah dan semangat sedikit berkarat. Sebenarnya film ini menarik luarnya. Based on true event . Info di intro cerita terjadi di sekitar 1980an. Lalu, ada De Niro, Statham, dan Clive Owen sedikit memberi ekspektasi menjadi film setidaknya crime story yang bakal menghibur. Sayang, setelah aksi Statham mencoba menolong De Niro di Oman, penulis mulai missing link story . Pelan gagal memahami isi ceritanya. Lebih banyak drama dengan dialog padat ketimbang aksi laga. Terlalu "berat" dengan mood yang "berat" juga. Mungkin lain kali bisa menyimak ulang film ini. Killer Elite (2011) - 5/10

Pulau yang menggoda

Temanya horor dan tidak berat hanya saja memang lebih ke " horortis " alias horor campuran seksi erotis. Sekilas daya jualnya hanya seputar erotisme karena horor yang diangkat kurang digarap maksimal meski seharusnya bisa jadi menarik. Namun, sisi erotis yang diangkat juga terasa "separuh" kurang maksimal. Siren (2010) - 5/10

Sinner

Kesan pertama tentu saja Christian Bale membuat kesan mendalam. Sangat dalam. Terlepas apakah hasil komputer atau make-up atau juga bahkan memang benar adanya, penampilan Bale disini luar biasa. Fisiknya benar-benar membuat ngilu. Bagaimana bisa seperti itu? Harus diakui Bale adalah aktor dengan high quality . Film ini berjalan seperti hit and run . Dari awal membombadir kisah kegalauan kesendirian karakter Trevor yang hidup sebagai buruh dan merasa kesepian. Bungkusan misteri memang terasa absurd bagi penulis. Membingungkan. Hanya bisa meraba menebak kiraikira kemana jalan cerita film dengan tone abu-abu ini bakal digiring. Rahasia kekacauan Trevor dikubur dalam-dalam dan lebih dalam. Pelan-pelan satu demi satu dibuka yang lalu kemudian "dibiarkan" untuk dicerna sendiri. The Machinist (2004) - 6/10

The driver don't pick the car. The car'll pick the driver. And so began the war

Pertama kali dulu awalnya penulis tahu film ini dari media serta berkali-kali melihat pajangan cover VCD nya di rak rental langganan. Tapi tidak tertarik karena bukan selera penulis. Terlalu fantasi. Khayalan. Apalagi robot. Banyak alasan. Lalu, penulis baru tahu ternyata lagu What I've Done milik Linkin Park menjadi soundtrack film ini. Bagaimana bisa? Bagi penulis, sekelas Linkin Park tentu memiliki pilihan berkualitas "meletakkan" lagunya di sebuah film. Tentu saja seharusnya film ini memiliki nilai lebih. Jadi, alasan memilih film ini kemudian adalah Linkin Park. Ekspektasi awal, film ini bertema berat. Seputar antariksa galaksi atmosfir dan sejenisnya berbau fantasi dunia tingkat langit. Ternyata, keliru. Film ini ternyata cukup easy watching sama seperti lagu What I've Done yang easy listening . Sama pula dengan dinamisnya hentakan drum Rob Bourdon, eksotis nya raungan gitar Brad serta kerennya scratch turntable ala Mr.Hahn, film ini berjalan di

14. Valentine adalah hari tersibuk (buat Petugas Pemadam Kebakaran)

Valentine Day .  Semua sibuk menebar kasih sayang begitu juga para sahabat ini. Ross meski mendapatkan pasangan tragisnya malah menawarkan untuk kembali ke istri lesbian-nya, Carol. Ohhh myyy goood...Janice! She's come back in Valentine for Chandler . Dan sebuah hadiah Valentine dihadirkan di apatemen Monica yaitu petugas Pemadam Kebakaran. The One With The Candy Hearts

Laga Dua Naga

Menyegarkan memori akan film laga klasik Jackie Chan. Dulu hanya bisa menonton di televisi swasta. Internet dan perangkat komputer belum secanggih sekarang, jadi menikmati film ini harus rela dipotong iklan ini itu. Sebelum ada wikipedia, dulu meyakini bahwa saudara kembar disini adalah Jackie Chan dan Jacky Cheung . Tapi ternyata keliru. Paling notable disini bukan aksi laganya, tapi memang komedi ceritanya. Saudara kembar beda karakter. Dan Jackie sangat piawai memainkan keduanya. Yang satu kalem dan seniman, yang satu kuat dan seorang bodyguard. Ceritanya tentu saja ringan. Konfliknya juga tidak serius, lebih banyak komedinya. Aksi laga, tetap atraksi ala Jackie yang selalu fresh dan dicampur komedi di setiap filmnya. Twin Dragons (1992) - 7/10

Sink it and we win

Entah ini komedi atau apa. Tertidur. Ceritanya datar dengan konflik serta akting yang biasa-biasa saja. Hanya menjual keseksian semata namun juga "setengah-setengah". Hole In One (2010) - 4/10

Selama warna apel masih terlihat merah

Sayangnya, ceritanya tidak sekuat visualnya. Ceritanya baru terlihat jelas ketika menjelang bubar, dengan kartu yang dibuka satu per satu. Visual horor di film ini memang sangat irit minimalis cahaya. -Bahkan dugaan awal adalah kerusakan pada monitor- Perlu ekstra keras melihat apa yang ada di dalam kegelapan. Remang-remang semi keunguan. Tampilan berdiri tegak, wajah memucat, tanpa ekspresi, pandangan kosong, dialog datar, semua itu sudah cukup membangun nuansa horor. Rumah sakit. Lorong gelap sepi. Bicara sendiri. Beberapa jurus horor klasik ini sudah berhasil membuat horor sangat terasa dengan beberapa adegan kejutan khas klasik, "membungkuk lalu....hhiaaa!!!" atau berbalik lalu muncul seseorang....hhhiaa!!!!. Semakin ke dalam, tampilan horor menjadi rapat, bertebaran dimana-mana dengan gabungan multi karakter yang berwarna-warni. Hingga beberapa karakter seperti entah bercerita apa. Karakter "nenek gila" yang selalu girang dan berbicara sendiri. B

Aksi drama superhero hijau

Kalau dulu penulis lebih kenal Hulk dari serial televisi versi Lou Ferrigno . Dan, disana adegan paling ditunggu adalah ketika mata Bruce menjadi " strip " alias mulai marah. Disini, karya Ang Lee, film ini jauh lebih ke drama. Karakter Hulk terasa "lembek". Aksi marah Bruce terlihat "kalah" dengan nuansa drama berbelit ditambah dengan cerita romansa antara Bruce-Betty. Kalau di serial, Bruce lebih ke pembela kebenaran yang akan berubah ketika dibuat marah oleh kejahatan. Tapi disini malah "disuruh" marah oleh karakter jahat. Juga terasa aneh melihat karakter Hulk bisa "terbang" meski tidak seperti Superman, hanya saja melakukan lompatan-lompatan jauhnya terlihat aneh. Beberapa adegan, kondisi Hulk disini seperti tempelan komputer, kurang halus. Hulk (2003) - 5/10

Demi uang dan demi nyawa

Formula ceritanya sederhana saja. Durasi kurang lebih 90 menitan dibagi dua babak besar. Babak separuh durasi total dibuat untuk memanjakan visual erotis eksotis prostitusi seksi ala Australia, separuhnya lagi dibuat campuran crime story tapi tetap memasang bumbu seksi. Dari sisi vulgarnya memang cukup berani namun masih dalam taraf soft . Tetap beberapa tampilannya bukan untuk konsumsi di bawah umur atau masih berjiwa labil. Ketika sedang menjual cinta murni sejati abadi, Shay dan Holly menjadi saksi pembunuhan. Dikejar. Tema ceritanya sendiri juga biasa. Tidak istimewa atau berbeda. Standard. Erotic crime story. Hanya saja Shay disini memang manis dan imut. X (2011) - 6/10

Misteri di balik pagar besi

Oliver Stone. Lagi, membuat karya kritis. Kali ini sasarannya adalah "kasus" John F. Kennedy. Presiden AS yang tercatat dalam sejarah penembakan pada tanggal 22 November 1963. Yang menarik disini adalah durasinya. Panjang. Hebatnya, semakin ke dalam semakin film menjadi menarik. Kasus John F. Kennedy dikuliti sedemikian rupa dengan membeberkan bukti-bukti yang mengejutkan. Dalam hampir 3 jam, alur cerita rapi dan natural. Akting para pendukung film ini juga natural. Banyak bintang dihadirkan disini, Kevin Costner, Joe Pesci, Kevin Beacon, Tommy Lee Jones, dan Gary Oldman. John F. Kennedy pada saat parade di Dallas Texas tanggal 22 November 1963 di atas mobil terbuka ditembak dan meninggal. Tersangka utama adalah Lee Harvey Oswald. Itu adalah dasar cerita yang kemudian dilebarkan dengan penembakan Oswald oleh Jack Ruby. Setelah 3 tahun "tertidur" adalah Jim Garrison yang kemudian menangkap ada sesuatu yang tidak beres dengan kasus JFK ini. Dan t

Jodohku dibalik "mantan kekasih"-ku

Katanya pepatah, tertawa adalah obat terbaik. Dan, setelah banyak obat yang penulis minum masih juga belum fit, setelah sukses terbahak di Alon Came Polly, kini dosis komedi ditambahkan lagi lewat kekocakan Ben Stiller. 40 Tahun masih melajang. Konflik pertama menarik menyindir. Kemudian menikah and, bulan madu... Lagi-lagi bulan madu menjadi komedi ala Ben Stiller. Hanya disini lebih ke serius konflik-nya. Komedinya tidak sekonyol Along Came Polly . Pesan moral lewat film ini versi penulis, kenali dulu sisi rahasia gelap pasangan kita sebelum "diikat". The Heartbreak Kid (2007) - 6/10

Victory Loves Preparation

Kalau dari konflik yang disajikan boleh dibilang menarik. Arthur pembunuh bayaran mendapat tugas "berat" membunuh kawan sendiri. Kini, Arthur harus bekerjasama dengan anak dari sang kawan tersebut. Dilema. Alur cerita biasa. Pembunuh bayaran dapat tugas demi tugas. Hanya twist lumayan di akhir. Gaya Statham masih sama disini. Bersih rapi clean hanya aksi laga tidak terlalu banyak. The Mechanic (2011) - 6/10

Memilih jalan untuk pendekatan yang keliru arah

Tema salah arah berujung petaka sudah banyak digunakan. Yang penulis dapatkan antara lain Dead End , Hills Have The Eyes , atau Wrong Turn dan film ini. Tema ceritanya sebenarnya bagus di awal. Seorang mahasiswi mencari tumpangan untuk pulang kampung namun ternyata di tengah perjalanan mendapatkan kecelakaan. Simple. Tidak berat dicerna. Namun, horor terasa kuat hanya pada sebagian film. Kurang lebih separuh. Penulis suka gaya "terdampar" di tengah cuaca ekstrim dingin dengan suasana gelap tanpa ada yang menolong. Motif "salah arah"nya juga natural dengan memasukkan unsur pemuja rahasia. Horornya juga terasa kuat dengan penampilan sekilas demi sekilas. Memasuki bagian "bapak polisi" film mood mulai terasa mengendur. ***Entah, mungkin berbicara selera penulis merasakan biasa saja pada horornya. Andai saja difokuskan pada sisi "terdampar" dan perjuangan mencari selamat, mungkin lebih terasa power horor yang berbeda. Wind Chill (

Central Midfielder

Dulu pernah membayangkan di Championship Manager menggabungkan Roy Keane dan Vinnie Jones atau Edgar Davids - Vinnie Jones dengan formasi 3-5-2 dengan dua Defensive Midfielder . Itu dulu. Disini memang nama Vinnie jadi jangkar utama. Kegarangannya di lapangan hijau ternyata dibarengi dengan akting mumpuni. Setidaknya lewat film ini. Berperan sebagai mantan pemain nasional tim Inggris, Danny Meehan, yang dijebloskan ke penjara karena aksi mabuk-mabukannya sembari melawan polisi. Meski alur ceritanya biasa-biasa saja, yang menarik disini ada bumbu drama dicampur komedi sedikit-sedikit. Lumayan menghibur. Tampilan sport scene -nya juga termasuk berbeda. Disini sedikit lebih natural. Paling penulis sayangkan adalah Jason Statham yang "kurang jelas" maksudnya disini. Terasa sekali sebagai tempelan belaka. Posisi Statham disini sebenarnya cukup strategis bila dipasangkan real atau ex footballer . Kalau di kiper bisa Seaman, kalau di bek bisa Ashley Cole atau Phil

Harus tetap dalam cahaya

Karena bila masuk dalam gelap dipastikan "hilang". Itu horornya. Lumayan, kreatif unik beda. Warnanya dibuat senada dengan 28 Days Later atau juga I Am Legend . Yang tersisa yang bertahan. Tapi, entah kenapa, film ini ke dalam rasanya datar-datar saja. Horornya juga terasa datar. Moodless . Kurang power. Tiba-tiba gelap. Vanishing On 7th Street (2010) - 5/10

Pembalasan dari yang tak diharapkan

Begitu dibuka kesan yang tertangkap meski background temanya horor tapi tidak terasa horor malah sedikit "sakit". Seorang "dukun beranak" sedang menikmati pekerjaannya sambil merokok. Wanita pula. Alur ceritanya sebenarnya bisa atau mudah dicerna. Tidak rumit meski serentak ada 4 cerita karakter berbeda yang dilempar kemudian direkatkan tapi kaku. Horor yang ditampilkan juga lebih banyak terasa kaku. Tidak "menarik". Biasa. Apalagi dukungan dengan tema suasana visual yang lebih banyak bermain dengan kegelapan cahaya. Hanya saja beruntung menghadirkan aktris-aktris berparas molek ayu manis yang setidaknya bisa menjadi cahaya bulan di gelap malam. *** Pesan moral film ini sebagai kampanye untuk lebih menghargai nyawa tak berdosa. Dan, bila ditarik garis cerita ke dalam, alasan moral dalam cerita film ini selain alasan malu juga alasan karena uang. Lagi-lagi, uang.*** Unborn Child (2011) - 5/10

Hotel berdarah

Film yang kesannya sangat irit. Lokasi di satu tempat dan pemain sedikit. Kesan lainnya, kaku. Formula umum. Yang ditonjolkan selain hanya seksi juga bloody hotel. Jalan ceritanya sedikit bisa ditebak. Insane (2010) - 5/10

Cint4

Ada 4 cerita. Seperti di Phobia , bedanya disini bukan genre horor melainkan tentang 4 kisah manisnya bercinta. Dan masing-masing kisah berdiri sendiri tanpa terhubung. Penulis suka memberi judul episode pertama ini adalah " 1 berbanding 16 security screening " atau bisa juga " cintaku di hari selasa ". Episode ini adalah episode paling mengguncang di antara 3 episode lainnya. Romantisme-nya sangat kurang ajar . Manis sekali. Menghajar kalbu sukma. Adalah Gao Yuan (Wen Zhang) yang diplot menjadi eksekutif muda Shell Company memiliki kebiasaan unik setiap hari selasa selama 3 tahun harus berpergian dengan pesawat. Tanpa disadari keberadaan Gao Yuan menarik hati Shi Xiaolin (Bai Baihe, gila cantik banget ) sang petugas screening bandara. Di episode ini cukup tepat bila memakai landasan tema the law of attraction . Karena setiap hari selasa pula Xiaolin berharap bahwa ada kesempatan untuk bertemu dengan pujaan hati yang tak dikenalnya, Gao Yuan. Yang

13. Tak sengaja mengintip dan menganalisa kehidupan ayah Joey

Di episode kali ini memakai 3 konflik. Saling intip, Roger, dan Tribbiani Senior alias ayah dari Joey. Chandler tak sengaja melihat nipple area Rachel yang berlanjut dengan saling aksi intip bahkan menular ke Joey dan Monica. Pheobe yang selepas dari David kini berpacaran dengan sang analisator Roger. Hanya saja kehadiran pacar Pheobe ini kurang diminati oleh para sahabat akibat analisisnya yang terlalu tajam. Terakhir, bintang tamu di episode ini menampilkan tamu yaitu ayah Joey yang ternyata memiliki kehidupan ganda. Dari ketiga konflik di atas, penulis paling menyukai konflik saling intip yang "menular" dan berujung konyol. The One With The Boobies

Yang terpilih oleh bintang untuk mempersatukan Kazakh

Dari sisi sejarah, penulis kurang pahami. Mungkin itu menjadi hal minus dalam menikmati film ini, kurang bisa mencerna. Sedapatnya penulis, film ini berkisah tentang perjuangan Kazakh melawan tirani Jungars. Bila melihat film beraroma "Mongolia" jaman dulu, satu yang pasti penulis suka pemandangan alamnya. Megah. Luas. Bukit padang gurun. Terasa damai disana. - Meski membayangkan damai tapi juga bertanya, kalau mau cari rokok dimana ya - Beberapa bintang yang hadir yang penulis tahu adalah Jason Scott Lee dan Mark Dacasos. Mereka dari aktor kelas laga dan sudah memiliki "wajah" Mongol. Sedangkan yang unik bagi penulis adalah nama aktor Jay Hernandez yang berbau latin. Kalau dari sisi kolosalnya, film ini digarap cukup serius. Aksi tempurnya juga dilengkapi dengan gaya mumpuni. Hanya saja dari sisi ceritanya, memang kurang menarik antusias. Tidak jelek tapi juga tidak terlalu bagus. Biasa saja. Nomad The Warrior (2006) - 6/10

Industri Masturbasi

Sebuah film dengan konflik yang cukup padat berliku dan kompleks bercabang menjadi satu kesatuan. Film berdasarkan kisah nyata setidaknya itu yang dilansir di bagian intro film. Mencoba bercerita sekaligus memberi pelajaran tentang kesuksesan. Sukses tidak melihat latar belakang atau moral seseorang. Semua orang memiliki kesempatan untuk sukses. Sukses itu adalah menjual apa yang orang sukai atau cari. Itu yang digambarkan melalui karakter Buck dan Wayne. Kemudian sukses adalah seni mengelola apa yang sudah diraih. Itu digambarkan melalui karakter Jack Harris. Namun, kesuksesan akan menjadi bumerang buruk bila dilakukan dengan orang yang salah. Kesuksesan juga akan menjadi sia-sia bila digunakan untuk hal yang kurang produktif atau berfoya-foya dengan mereka yang mendewakan uang. Meski ceritanya sedikit berat dan kompleks tapi dengan sudut pandang lain film ini cukup memiliki pesan. Mungkin bila dipandang sudut moral isi film ini akan dinilai keliru atau salah, tapi bu

Never say NO, Joe

Di tangan Walt Disney, mungkin apapun yang terkenal "keras" bisa diubah menjadi lembut dan menyenangkan. Kali ini, Walt Disney merubah kesan sangar-kokoh-keras-powerfull The Rock menjadi ayah yang lemah lembut. Bila di Smackdown, The Rock mendapatkan lawan berbadan besar berotot dan keras, disini The Rock mendapatkan lawan seorang bocah gadis kecil. Bila di Smackdown, The Rock terlihat serius, di tangan Walt Disney disulap menjadi ramah bahkan melucu. Bila di Smackdown, The Rock tampil membanting dan dibanting, di tangan Walt Disney justru menari balet. Joe Kingman. American Footballer. Sukses. Kaya mapan. Terkenal. Lajang. Lajang inilah yang kemudian dijadikan konflik utama dalam film ini dengan menghadirkan karakter Peyton yang mengaku sebagai anak kandung Joe. Tema ini setahun lebih dulu muncul daripada Speedy Scandal milik Cha Tae Hyun. Hanya beda profesi dan fisik. American Footballer dan penyiar radio. Cha Tae Hyun dan Dwayne Johnson. Lainny